Salah satu varian Tank Leopard 2A6 |
JAKARTA-(IDB) : Jika mendapat pengetahuan memadai, Indonesia mampu mengembangkan sendiri tank canggih sekelas Leopard . Deputi Menristek Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek, Teguh Rahardjo, menyatakan, "Pembelian Leopard ini akan jadi kesempatan bagi peneliti untuk ikut belajar meningkatkan kemampuan."
Dia katakan, Jumat, spesifikasi teknologi tank Leopard sangat canggih misalnya dari tingkat akurasi penembakannya. Sampai saat ini teknologi yang baru dikuasai Indonesia adalah jenis panser, belum jenis yang beroda rantai yang mampu melewati berbagai medan sangat berat.
Pihaknya, lanjut dia, siap membantu PT Pindad untuk mengkaji teknologi apa saja yang ada di dalam tank tersebut dan membantu mengembangkannya.
"Kalau ini jadi program alih teknologi yang akan dikembangkan secara nasional, kita akan targetkan 5-10 tahun kita sudah bisa kuasai, tapi tentu tergantung kesiapan industri persenjataan dan mesin juga," katanya.
Ia juga mengatakan, TNI sudah lama tidak meregenerasi tank-tank-nya yang kini sudah berusia cukup tua dan kurang layak digunakan sebagai sarana pertahanan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan pengadaan tank Leopard dari Belanda sudah melalui penelitian dan pengkajian yang matang, tidak diputuskan secara tiba-tiba.
Sedangkan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, "Kementerian Pertahanan memandang secara strategi perlu memodernisasi peralatan militer dalam rangka dua hal yakni memenuhi strategi pertahanan dan untuk memenuhi varian teknologi sebagai tuntutan dari revolusi militer di ASEAN."
Sebelumnya, rencana pembelian tank Leopard ditolak Parlemen Belanda. Mereka menilai Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Dia katakan, Jumat, spesifikasi teknologi tank Leopard sangat canggih misalnya dari tingkat akurasi penembakannya. Sampai saat ini teknologi yang baru dikuasai Indonesia adalah jenis panser, belum jenis yang beroda rantai yang mampu melewati berbagai medan sangat berat.
Pihaknya, lanjut dia, siap membantu PT Pindad untuk mengkaji teknologi apa saja yang ada di dalam tank tersebut dan membantu mengembangkannya.
"Kalau ini jadi program alih teknologi yang akan dikembangkan secara nasional, kita akan targetkan 5-10 tahun kita sudah bisa kuasai, tapi tentu tergantung kesiapan industri persenjataan dan mesin juga," katanya.
Ia juga mengatakan, TNI sudah lama tidak meregenerasi tank-tank-nya yang kini sudah berusia cukup tua dan kurang layak digunakan sebagai sarana pertahanan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan pengadaan tank Leopard dari Belanda sudah melalui penelitian dan pengkajian yang matang, tidak diputuskan secara tiba-tiba.
Sedangkan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, "Kementerian Pertahanan memandang secara strategi perlu memodernisasi peralatan militer dalam rangka dua hal yakni memenuhi strategi pertahanan dan untuk memenuhi varian teknologi sebagai tuntutan dari revolusi militer di ASEAN."
Sebelumnya, rencana pembelian tank Leopard ditolak Parlemen Belanda. Mereka menilai Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Sumber : Antara