WASHINGTON-(IDB) : Mantan Asisten Menteri Keuangan Amerika Serikat mengatakan, serangan militer terhadap Iran adalah perang berikutnya dalam agenda politik pemerintah Washington.
Paul Craig Roberts menulis dalam sebuah artikel bahwa AS sedang mempersiapkan diri untuk menyerang Iran dan telah menyebarkan rudal-rudal yang diarahkan ke Republik Islam di Oman dan Uni Emirat Arab, situs Infowars.com melaporkan.
Dia juga membawa beberapa contoh lain untuk membuktikan asumsinya. Roberts menjelaskan, AS telah meningkatkan kekuatan jet tempur Arab Saudi. Washington baru-baru ini juga telah mengerahkan 9.000 tentara AS ke Israel untuk berpartisipasi dalam manuver militer, yang dirancang untuk menguji sistem pertahanan udara AS-Israel.
"Jika Tehran tidak diserang, jelas negara itu bukan ancaman bagi Washington. Namun, persiapan perang AS merupakan sinyal untuk menyerang Iran," tambahnya.
Dia mencatat sinyal lain bahwa pemerintah AS memiliki agenda perang baru adalah peningkatan retorika perang Washington dan pencitraan Iran sebagai poros kejahatan pada tingkat internasional.
Roberts menyebut tuduhan AS bahwa Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir sama dengan kebohongan Washington tentang kepemilikan senjata pemusnah massal oleh rezim Saddam Hussein di Irak.
Pakar ekonomi ini juga memperingatkan tentang konsekuensi dari serangan nuklir terhadap Iran. "Serangan nuklir terhadap Iran juga peringatan kepada Cina dan Rusia bahwa mereka bisa mengalami nasib yang sama. Konsekuensinya akan menyeret dunia pada kehancuran dan sekarang ancaman itu berhubungan dengan perang nuklir antara AS dan Rusia," papar Roberts.
Ancaman perang datang setelah empat putaran sanksi Dewan Keamanan PBB dan sanksi sepihak AS, telah gagal untuk menghentikan program nuklir damai Iran. Langkah-langkah anti-Iran diprovokasi oleh AS dan Israel dengan tujuan untuk menolak hak Tehran mengembangkan teknologi nuklir damai.;/div>
Sumber : Irib
0 komentar:
Posting Komentar