Senin, Desember 12, 2011
0
DUMAI-(IDB) : Alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia belum mencukupi untuk mencapai minimum essential force. Karena itu, Indonesia butuh penambahan alat pertahanan di tiga angkatan TNI.

"Kita belum mencapai
minimum essential force, masih harus ada penambahan," ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, usai menyaksikan atraksi terjun payung 416 prajurit TNI Angkatan Udara di Bandara Dumai, Provinsi Riau, Sabtu (10/12).

Menurut Agus, hal ini disebabkan penganggaran yang direncanakan belum memenuhi target percepatan pemenuhan alutsista
Minimum Essential Force/Kebutuhan Anggaran Minimal (MEF) Komponen Utama yang direncanakan pada tahun 2012.

Agus menjelaskan saat ini alutsista kita belum mencapai tiga rencana strategis (renstra) untuk bisa dikatakan maksimal. Alutsista yang ada saat ini masih dalam tahap permulaan. Indonesia masih perlu melakukan peningkatan bertahap.


"Baru mencapai tahap awal dan belum penuhi tiga renstra," tegasnya.


Peningkatan tersebut tergantung penganggaran yang dikeluarkan oleh negara dalam APBN.


"Untuk 2012-2014 kami ingin ada peningkatan, tetapi tergantung pada kesiapan negara dalam menyediakan anggran untuk pertahanan," ujarnya.


Sebelumnya, di DPR RI, berdasarkan laporan Menteri Pertahanan (Menhan) dalam pengajuan anggaran dan Rencana Awal Kerja Pemerintah Tahun 2012, Kemenhan dan TNI mendapat alokasi anggaran Rp61,5 triliun atau naik sekitar 29,5% dari sebelumnya Rp47,5 triliun.


Namun, dari kenaikan tersebut, sebagian besar digunakan untuk belanja operasional seperti gaji pegawai dan belanja barang operasional. Sedangkan, program Pemenuhan Alutsista MEF Tahun 2012 baru dianggarkan Rp6 triliun. 

Sumber : MediaIndonesia

0 komentar:

Posting Komentar