SURABAYA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar latihan Armada Jaya (AJ) XXX/11, latihan perang yang melibatkan kekuatan darat, laut dan udara itu akan dilaksanakan mulai dari Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Laut Jawa, Selat Makasar, Perairan Pulau Laut, Perairan Sanggata dan Laut Sulawesi yang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Latihan besar-besaran ini rencananya akan disaksikan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Suparno dan beberapa pejabat teras di lingkungan TNI Angkatan Laut lainnya. Latihan ini berlangsung mulai tanggal 24 Okotober dan akan berakhir tanggal 21 November 2011.
Dalam gelar pasukan yang dilaksanakan di dermaga Madura pagi ini, Jumat (4/11), Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Ade Supandi, SE. selaku Direktur Latihan akan memeriksa secara langsung kesiapan seluruh unsur-unsur yang terlibat dalam latihan Armada Jaya XXX/11.
Unsur- unsur yang terlibat dalam latihan berskala besar ini adalah 22 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari berbagai type termasuk 3 kapal “ Sigma Class” buatan Belanda dan kapal selam, Pesawat udara 4 Nomad N-22/24, 4 Cassa NC 212, 2 Heli Bell, 1 Heli BO-105, 1 Batalyon Tim Pendarat (BTP) 12 Tank Amphibi, 28 Unit Kendaraan Tempur (Ranpur) APC, KAPA 8 Unit, BPV-2 4 Unit, RM 70 G2 Unit, PK 18 Unit, Truck 34 Unit, Ambulance 2 Unit.
Selama perjalanan dari pangkalan Surabaya atau APBS seluruh unsur yang terlibat dalam latihan ini akan melaksanakan latihan berbagai macam peran baik peran tempur, peran bahaya udara, peran bahaya permukaan, peran bahaya bawah air serta peran-peran lainnya.
Di Laut Jawa unsur-unsur yang tergabung dalam latihan akan melaksanakan latihan menembak yang dengan berbagai macam senjata, mulai dari meriam Kaliber 12,7 mm sampai meriam dengan Kaliber 120 mm.
Tujuan digelarnya latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit matra laut dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman yang dapat mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sumber : Koarmatim
0 komentar:
Posting Komentar