TEL AVIV-(IDB) : Presiden Israel Shimon Peres, Sabtu malam mengatakan ada "kemungkinan besar" Israel dan negara-negara lainnya akan "menyerang Iran."
Ia mengemukakan kepada saluran kedua televisi swasta: "Badan intelijen dari berbagai negara yang mengawasi dengan cermat Iran khawatir dan mendesak para pemimpin mereka memperingatkan bahwa Iran akan memiliki senjata nuklir," kata laporan media Israel.
"Kita harus mulai bekerja sama dengan negara-negara ini untuk menjamin bahwa mereka memelihara komitmen-komitmen mereka. Ini harus dilakukan, dan ada daftar panjang opsi-opsi," kata Peres.
Israel, Kamis menyelesaikan latihan pertahanan sipil besar-besaran di daerah Tel Aviv yang bertujuan mensimulasi satu tanggapan serangan serangan rudal konvensional dan non-konvensional, kata militer.
Israel juga berhasil melakukan uji coba yang menurut media satu "rudal balistik", yang disebut oleh seorang pejabat kementerian pertahanan kepada AFP sebagai satu "uji coba satu sistem pendorong roket" yang telah lama direncanakan.
Pada Rabu, surat kabar Haaretz memberitakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak sedang berusaha mendapat dukungan kabinet bagi satu serangan terhadap Iran, yang Israel dan Barat duga sedang berusaha membuat bom atom.
Haaretz mengatakan belum ada keputusan dibuat bagi serangan militer, dan lapoan pada 8 November dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan memiliki satu "dampak penting" bagi proses untuk membuat keputusan itu.
Penilaian-penilaian IAEA sebelumnya dipusatkan pada usaha-usaha Iran untuk memproduksi bahan-bahan yang dapat dipecah-- uranium dan plutonium-- yang dapat untuk pembangkit tenaga listrik dan penggunaan lain untuk tujuan damaim dan juga untuk bom nuklir.
Tetapi dalam berita terbaru, yang menurut para diplomat akan diedarkan di kalangan para utusan Selasa atau Rabu, akan dipusatkan mengenai usaha-usaha Iran untuk menempatkan bahan radio aktif dalam satu hulu ledak dan mengembangkan rudal-rudal untuk membawa mereka pada satu target.
Satu jajak pendapat yang disiarkan Haaretz, Kamis menyatakan opini publik Israel terbelah mengenai serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, dengan 41 persen mendukung, 39 persen menentang dan 20 persen tidak memberikan keputusan.
Sementara itu Iran, mengumumkan pihaknya akan "menyiksa" Israel jika menyerang wilayahnya.
Israel secara konsisten memperingatkan bahwa semua opsi telah tersedia apabila menyangkut program nuklir Iran, yang negara Yahudi itu dan pmerintah-pemerintah Barat khawatir berusaha membuat senjata nuklir.
Iran membantah memiliki ambisi seperti itu dan menegaskan program nuklirnya adalah untuk pembangkit listrik dan tujuan-tujuan medis.
Ia mengemukakan kepada saluran kedua televisi swasta: "Badan intelijen dari berbagai negara yang mengawasi dengan cermat Iran khawatir dan mendesak para pemimpin mereka memperingatkan bahwa Iran akan memiliki senjata nuklir," kata laporan media Israel.
"Kita harus mulai bekerja sama dengan negara-negara ini untuk menjamin bahwa mereka memelihara komitmen-komitmen mereka. Ini harus dilakukan, dan ada daftar panjang opsi-opsi," kata Peres.
Israel, Kamis menyelesaikan latihan pertahanan sipil besar-besaran di daerah Tel Aviv yang bertujuan mensimulasi satu tanggapan serangan serangan rudal konvensional dan non-konvensional, kata militer.
Israel juga berhasil melakukan uji coba yang menurut media satu "rudal balistik", yang disebut oleh seorang pejabat kementerian pertahanan kepada AFP sebagai satu "uji coba satu sistem pendorong roket" yang telah lama direncanakan.
Pada Rabu, surat kabar Haaretz memberitakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak sedang berusaha mendapat dukungan kabinet bagi satu serangan terhadap Iran, yang Israel dan Barat duga sedang berusaha membuat bom atom.
Haaretz mengatakan belum ada keputusan dibuat bagi serangan militer, dan lapoan pada 8 November dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan memiliki satu "dampak penting" bagi proses untuk membuat keputusan itu.
Penilaian-penilaian IAEA sebelumnya dipusatkan pada usaha-usaha Iran untuk memproduksi bahan-bahan yang dapat dipecah-- uranium dan plutonium-- yang dapat untuk pembangkit tenaga listrik dan penggunaan lain untuk tujuan damaim dan juga untuk bom nuklir.
Tetapi dalam berita terbaru, yang menurut para diplomat akan diedarkan di kalangan para utusan Selasa atau Rabu, akan dipusatkan mengenai usaha-usaha Iran untuk menempatkan bahan radio aktif dalam satu hulu ledak dan mengembangkan rudal-rudal untuk membawa mereka pada satu target.
Satu jajak pendapat yang disiarkan Haaretz, Kamis menyatakan opini publik Israel terbelah mengenai serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, dengan 41 persen mendukung, 39 persen menentang dan 20 persen tidak memberikan keputusan.
Sementara itu Iran, mengumumkan pihaknya akan "menyiksa" Israel jika menyerang wilayahnya.
Israel secara konsisten memperingatkan bahwa semua opsi telah tersedia apabila menyangkut program nuklir Iran, yang negara Yahudi itu dan pmerintah-pemerintah Barat khawatir berusaha membuat senjata nuklir.
Iran membantah memiliki ambisi seperti itu dan menegaskan program nuklirnya adalah untuk pembangkit listrik dan tujuan-tujuan medis.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar