Senin, November 28, 2011
1
TEHRAN-(IDB) : Sebanyak 12 agen dinas rahasia Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) ditangkap oleh intelejen Iran karena diduga berusaha mencuri informasi mengenai informasi militer dan program nuklir di Iran.

Seorang anggota parlemen Iran yang cukup berpengaruh, Parviz Sorouri, mengatakan para agen CIA ini bekerja sama dengan dinas intelejen Israel, Mosaad, serta dinas intelejen negara lain untuk mencapai misinya tersebut.

"Karena reaksi cepat dari dinas intelejen Iran, aksi mereka bisa dipatahkan. Amerika Serikat beserta rezim zionisnya ingin menghancurkan Iran dari dalam dan luar dengan menggunakan dinas intelejen negara lain," ujar Parviz, seperti dikutip Aljazeera.

Parviz menambahkan, ia tidak bisa memberikan detail mengenai dinas intelejen negara lain yang terlibat aksi spionase tersebut. Informasi mengenai dimana 12 agen CIA tersebut ditahan, juga tidak dibeberkan.

Sumber : TribunNews

AS Khawatir Keselamatan Anggota CIA Yang Tertangkap

NEW YORK-(IDB) : Tertangkapnya 12 agen Central Intelligence Agency (CIA) di Iran dikabarkan semakin menambah kekhawatiran pejabat intelijen Amerika Serikat (AS). Pasalnya, intelejen Iran pada bulan Mei 2011 kemarin juga telah menangkap 30 orang mata-mata setelah mengungkap jaringan yang dijalankan CIA.
 
Seperti dikutip dari AFP, anggota parlemen Lebanon dari kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah membenarkan bahwa pihaknya berhasil mengungkap kedok mata-mata AS di organisasinnya. "Intelijen Lebanon telah mengalahkan agen AS dan Israel dalam apa yang disebut saat ini sebagai perang intelijen," Nasrallah.

Hizbullah selama ini dikenal sebagai organisasi yang memiliki kedekatan dengan Iran. Meskipun awalnya Kedutaan Besar AS di Beirut mengatakan tuduhan itu tidak berdasar, namun laporan kantor berita AP menyebutkan pejabat AS belakangan membenarkan pernyataan Nasrallah.

Sebelumnya laporan yang muncul di AS pekan ini menyebutkan seorang pejabat intelijen AS merasa khawatir dengan keselamatan sejumlah mata-mata mereka di Lebanon setelah kedok mereka terungkap. Iran beranggapan jaringan ini dijalankan lewat sejumlah misi diplomatik AS di Malaysia, Turki dan Uni Emirat Arab. Sejumlah warga Iran direkrut sebagai mata-mata lewat jaringan yang berada di ketiga negara itu.

Sumber : TribunNews

1 komentar: