Rabu, September 07, 2011
0
TAIPEI-(IDB) : Taiwan diharapkan akan memproduksi secara massal satu sistem rudal baru yang dirancang untuk menghentikan invasi China dengan menyerang lapangan-lapangan terbang dan pelabuhan-pelabuhan di China daratan, kata seorang anggota parlemen Taiwan, Selasa (6/9/2011).

Kementerian pertahanan negeri itu telah memajukan produksi rudal "Wan Chien" menjadi tahun 2014 dari rencana awal tahun 2018 untuk melengkapi jet-jet tempur lokal yang diperlengkapi dengan sistem baru itu, kata anggota parlemen Lin Yu-fang  yang juga pakar militer. Rudal itu akan memungkinkan jet-jet tempur mencapai sasaran-sasaran China dari satu jarak dan mengurangi risiko-risiko mengirim jet-jet Taiwan ke wilayah daratan utama, kata Lin.

Ia mengatakan, rudal yang juga dikenal sebagai "Puluhan Ribu Pedang" itu dirancang untuk menghantam pelabuhan, pangkalan-pangkalan rudal dan radar, serta tempat-tempat pemusatan pasukan sebelum melakukan invasi ke pulau itu. Setiap rudal membawa lebih dari 100 hulu ledak yang dapat membuat belasan lobang kecil di landasan pacu bandara, yang membuat bandara tidak mungkin digunakan. Para pakar Taiwan memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China kini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang diarahkan pulau itu.

Hubungan Taiwan dan tetangga raksasanya itu membaik sejak pemerintah Kuomintang yang bersahabat dengan Beijing berkuasa di Taipei tahun 2008. Namun China masih menganggap pulau itu bagian dari wilayah kedaulatannya dan sedang menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekuatan militer. 

Hal itu memicu Taipei mencari senjata pertahanan yang lebih canggih, terutama dari Amerika Serikat. Washington, Januari 2010, mengungkapkan satu paket senjata bagi Taiwan termasuk sejumlah rudal Patriot, helikoper Black Hawk, dan perlengkapan jet-jet tempur F-16, tetapi tidak ada paket kapal selam atau pesawat tempur baru.

Sumber: Kompas

0 komentar:

Posting Komentar