BEIJING-(IDB) : China membutuhkan setidaknya tiga kapal induk untuk mempertahankan kepentingan-kepentingannya, kata seorang jendral, beberapa hari setelah media pemerintah menyiarkan gambar kapal induk pertamanya.

"Kita bandingkan dengan tetangga-tetangga kita, India akan memiliki tiga kapal induk pada tahun 2014 dan Jepang tiga kapal induk pada tahun 2014," kata Jendral Luo Yuan, periset senior Akademi Sains Militer yang dikutip surat kabar Beijing News.

"Jadi saya rasa jumlah kapal induk yang harus dimiliki China seharusnya tidak kurang dari tiga agar kita dapat mempertahankan hak-hak kita dan kepentingan-kepentingan maritim kita secara efektif.

Komentar-komentarnya yang disiarkan Jumat itu dibuat setelah China berusaha tidak mempedulikan kemampuan kapal induk pertamanya, dengan mengatakan pada hari Rabu kapal itu akan digunakan untuk latihan dan "riset".

Beijing yakin bahwa tiga kapal induk Jepang yang disebutkan itu, dibangun untuk operasi-operasi helikopter, dapat kemudian diubah menjadi kapal induk penuh.

China baru-baru ini mengonfirmasikan pihaknya mengubah satu kapal tua buatan Sovyet menjadi kapal induk pertamanya, satu proyek yang menambah khawatir kawasan itu atas perkembangan cepat militer negara itu dan sikap agresif yang menguat mengenai masalah-masalah wilayah.

"Kami kini sedang menata kembali bodi sebuah kapal induk tua, dan akan digunakan untuk riset ilmu pengetahuan, eksprimen dan latihan," kata juru bicara kementerian pertahanan Geng Yansheng dalam satu penjelasan kepada wartawan.

Menjawab pertanyaan apakah penambahan kapal induk itu pada persenjataan militer China akan secara signifikan meningkatkan kemampuan militer negara itu, Geng mengatakan menilai terlalu tinggi atau meremehkan peran kapal itu keduanya tidak benar".

Amerika Serikat, Jumat menyambut baik pernyataan China mengenai kapal itu menyebutnya itu satu langkah maju transparansi yang lebih baik antara negara-negara Pasifik.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)-- angkatan bersenjata terbesar di dunia-- sangat merahasiakan program pertahanannya, yang mendapat anggaran pengeluaran militer yang besar akibat pertumbuhan ekonominya yang cepat.

PLA juga mengoperasikan angkatan laut negara itu.