JAKARTA-(IDB) : Indonesia tidak perlu berkecil hati apabila industrinya masih memperoleh bahan baku atau bahan penunjang lainnya dari luar negeri. Hingga kini tidak ada negera produsen yang benar-benar membuat produknya 100% berasal dari dalam negeri mereka.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Syamsuddin menyebutkan beberapa negara produsen mesin seperti Jerman dan Prancis pasti memerlukan negara lain untuk mendatanglan bahan-bahan penolong untuk membantu produksinya.
"Saya kira di dunia mana pun tidak ada 1 negara yang bisa memproduksi satu produsen itu secara mandiri. Itu pun negara produsen mesin itu pun offset dari negara lain. Kita tidak terlalu berkecil hati soal itu," katanya ketika ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (12/7/2011).
Sjafrie menambahkan, Indonesia bisa berbangga hati karena Indonesia memiliki produk dalam negeri yang dapat bersaing dengan produk lain. Salah satu produk dalam negeri seperti panser sudah teruji berdaya saing.
"Yang paling penting, Indonesia mempunyai kapasitas produksi yang sudah teruji di dalam produksi panser," tambahnya.
Keunggulan tersebut, lanjut Sjafrie, akan menjadi lebih baik lagi apabila industri-industri yang berbahan baku baja untuk militer diberikan insentif fiskal dan kebebasan bea masuk untuk bahan-bahan yang perlu diimpor.
"Apalagi kalau kita dapt keringan insentif fiskal dan bea masuk dari bahan bakunya, itu akan lebih murah dalam biaya produksi. Ini nanti jadi suatu bagian dari pemerintah, dalam hal ini menko Perekonomian dapat memberikan insentif fiskal," ujarnya.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Syamsuddin menyebutkan beberapa negara produsen mesin seperti Jerman dan Prancis pasti memerlukan negara lain untuk mendatanglan bahan-bahan penolong untuk membantu produksinya.
"Saya kira di dunia mana pun tidak ada 1 negara yang bisa memproduksi satu produsen itu secara mandiri. Itu pun negara produsen mesin itu pun offset dari negara lain. Kita tidak terlalu berkecil hati soal itu," katanya ketika ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (12/7/2011).
Sjafrie menambahkan, Indonesia bisa berbangga hati karena Indonesia memiliki produk dalam negeri yang dapat bersaing dengan produk lain. Salah satu produk dalam negeri seperti panser sudah teruji berdaya saing.
"Yang paling penting, Indonesia mempunyai kapasitas produksi yang sudah teruji di dalam produksi panser," tambahnya.
Keunggulan tersebut, lanjut Sjafrie, akan menjadi lebih baik lagi apabila industri-industri yang berbahan baku baja untuk militer diberikan insentif fiskal dan kebebasan bea masuk untuk bahan-bahan yang perlu diimpor.
"Apalagi kalau kita dapt keringan insentif fiskal dan bea masuk dari bahan bakunya, itu akan lebih murah dalam biaya produksi. Ini nanti jadi suatu bagian dari pemerintah, dalam hal ini menko Perekonomian dapat memberikan insentif fiskal," ujarnya.
Sumber: Detik
0 komentar:
Posting Komentar