JAKARTA-(IDB) : Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Konga XX-H di Kongo, mendapat Medali PBB atas keberhasilannya menjalankan misi perdamaian PBB di Kongo (Monusco) selama enam bulan.
"Penyematan medali penghargaan PBB itu dilakukan Komandan Monuso Letjen Chender Prakhas di Bumi Cenderawasih Camp Dungu, Kongo" kata perwira penerangan Konga XX-H/Monusco Letnan Satu Infantri Imam Mahmud melalui surat elektroniknya Selasa 7 Juni 2011. "Medali PBB diberikan kepada Komandan Satgas Letkol Czi Widiyanto".
"Penyematan medali penghargaan PBB itu dilakukan Komandan Monuso Letjen Chender Prakhas di Bumi Cenderawasih Camp Dungu, Kongo" kata perwira penerangan Konga XX-H/Monusco Letnan Satu Infantri Imam Mahmud melalui surat elektroniknya Selasa 7 Juni 2011. "Medali PBB diberikan kepada Komandan Satgas Letkol Czi Widiyanto".
Menurut Letjen Prakhas, selama penugasan di Kongo, Kontingen Indonesia telah menunjukkan prestasi luar biasa. Diantaranya pembangunan jalan Dungu-Faradje sejauh 147 KM. "Kontingen Indonesia bukan hanya membangun jalan dan jembatan antara Dungu-Faradje, tetapi juga telah membangun jembatan hati antara orang Kongo dengan tentara PBB khususnya Monusco"," tutur Prakhas.
Prakhas menambahkan, Indonesian
Prakhas menambahkan, Indonesian
Engineering Company (IEC) juga dinilai telah berbuat ramah terhadap penduduk lokal dan komunitas lokal.
Prakhas menyatakan Medali PBB adalah bukti nyata kontribusi IEC selama enam bulan di Kongo, sekaligus kontribusi TNI dalam menciptakan perdamaian di wilayah Kongo.
Pada kesempatan itu kepada Kontingen negara lain, Letjen Prakhas menekankan agar dapat mengambil pelajaran dan contoh dari Kontingen Zeni Indonesia dalam kerja kerasnya kepada UN dan Monusco.
Sejak 1956 Indonesia telah mengirimkan militernya untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB di Mesir, yang dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Prakhas menilai, militer Indonesia mempunyai upaya tinggi sebagai pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia. Saat ini terdapat 1.795 personel TNI yang tergabung dalam berbagai misi PBB.
Prakhas menyatakan Medali PBB adalah bukti nyata kontribusi IEC selama enam bulan di Kongo, sekaligus kontribusi TNI dalam menciptakan perdamaian di wilayah Kongo.
Pada kesempatan itu kepada Kontingen negara lain, Letjen Prakhas menekankan agar dapat mengambil pelajaran dan contoh dari Kontingen Zeni Indonesia dalam kerja kerasnya kepada UN dan Monusco.
Sejak 1956 Indonesia telah mengirimkan militernya untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB di Mesir, yang dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Prakhas menilai, militer Indonesia mempunyai upaya tinggi sebagai pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia. Saat ini terdapat 1.795 personel TNI yang tergabung dalam berbagai misi PBB.
Sumber: Tempo
0 komentar:
Posting Komentar