Rabu, Juni 01, 2011
0
LIBYA-(IDB) : Barat tengah bersiap-siap menginvasi Libya dengan mengirimkan berbagai macam kapal perang dan kapal induk serta berbagai perlengkapan logistik untuk beroperasi di perairan Mediterania. Penyelamatan warga Libya dijadikan dalih untuk menginvasi negara kaya minyak di Afrika Utara tersebut. 

IRNA melaporkan, situs Global Research yang berbasis di Kanada menulis, dalam KTT G8 terbaru, Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy menyatakan bahwa dirinya dan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, akan berkunjung ke Benghazi. 

Ditambahkannya, "Kami memiliki pemikiran yang sama khususnya tentang masalah bahwa Gaddafi tidak dapat diajak berunding." 

Global Research juga menyebutkan, ungkapan yang sama juga dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama, "Kami tidak akan berhenti kecuali jika rakyat Libya aman dan terbebaskan dari bayang-bayang despotisme."

Ungkapan-ungkapan tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa Barat berencana menginvasi dan menduduki Libya. 

Di saat G8 menuntut rezm Gaddafi segera menghentikan kekerasan, Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) semakin meningkatkan serangan udaranya terhadap Libya. Kurang dari delapan pekan, NATO telah melancarkan 8.500 serangan udara. Masuknya helikopter Tiger milik Perancis dan kemungkinan helikopter Apache milik Inggris, semakin memperkuat asumsi bahwa NATO tengah menyusun rencana serangan udara massif untuk mempersiapkan pendaratan pasukan di Libya. 

Yang lebih penting, masuknya kapal-kapal tempur penyerang di perairan Mediterania, disusul dengan kapal induk kelas Nimitz ke kawasan tersebut, semakin memperkokoh asumsi tersebut.
Selain itu, dua kapal tempur amphibi telah dikirim dari Taranto, Italia, pada 13 dan 18 Mei ke dekat perairan Libya.

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar