Senin, Mei 09, 2011
0
Danny Yatom
TEL AVIV-(IDB) : Setelah mantan kepala Mossad Israelmenyebut serangan ke Iran sebagai "ide bodoh," seorang pejabat keamanan Israel menyatakan bahwa tidak ada solusi lain kecuali menyerang Tehran jika opsi-opsi lain gagal.
 
Mantan kepala Dinas Intelejen Israel (Mossad) Meir Dagan, dalam konferensi anggota staf pengajar senior di Hebrew University di Baitul Maqdis, Jumat (6/5) mengatakan bahwa serangan udara terhadap reaktor nuklir Iran merupakan hal yang konyol.

Dikatakannya, "Mereka yang menyerang Iran harus menyadari bahwa mereka akan menyulut perang regional, di mana rudal akan ditembakkan oleh Iran dan juga oleh Hizbullah dari Lebanon."

Mereaksi komentar Dagan itu, Dani Yatom yang juga mantan kepala Mossad kemarin (Ahad, 8/5) menyatakan bahwa dirinya secara pribadi tidak akan mengesampingkan opsi militer terhadap Iran jika semua langkah tidak berhasil.

Di lain pihak, Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, juga mengkritik pernyataan Dagan yang dinilainya "tidak layak," seraya menekankan bahwa pernyataan seperti itu tidak akan menggeser opsi lain tentang Iran dari atas meja.

Di tengah kebuntuan mengenai program nuklir Iran, baik Tel Aviv dan Washington telah berulang kali mengancam akan menggulirkan opsi militer, didasarkan pada dugaan bahwa aktivitas nuklir Iran digunakan untuk menutup-nutupi program militer rahasia.

Awal bulan Mei, sebuah sumber yang dekat dengan ulama perjuangan Irak, Muqtada ulama al-Sadr, mengkonfirmasikan bahwa jet tempur Israel telah melakukan latihan di sebuah pangkalan militer di Irak untuk menyerang sasaran di dalam Iran.

Sejumlah jet tempur Israel yang dilibatkan dalam latihan itu antara lain F-15, F-16, F-18, F-22, dan KC-10. Pesawat-pesawat tersebut melakukan latihan sepanjang pekan pada malam hari di pangkalan al-Asad. 

Berdasarkan laporan tersebut, para pejabat Irak tidak diberi informasi tentang latihan yang dilakukan kerjasama militer AS.

Di lain pihak, Republik Islam Iran juga telah berulangkali menyatakan bahwa program nuklirnya sepenuhnya bersifat damai dan dalam kerangka Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). 

Namun para pejabat Iran juga telah memperingatkan bahwa setiap agresi oleh AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan dibalas dan aksi tersebut dapat menyulut perang yang akan menyebar hingga ke luar kawasan Timur Tengah.

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar