Senin, Mei 09, 2011
0
JAKARTA-(IDB) : Kesepuluh pemimpin ASEAN sepakat dengan semangat Joint Statement Kaum Muda ASEAN yang berfoukus pada tiga hal, yaitu pendidikan, kepemimpinan, kan Kewirausahaan. 

Dengan memperhatikan tiga hal tersebut, kaum muda ASEAN akan bisa lebih banyak berkontribusi terhadap kemajuan ASEAN. Dua orang perwakilan Kaum Muda ASEAN, Sherly Yuliana Molle dari Indonesia dan Leon German Flores III dari Filipina mengatakan hal ini, seusai bertemu para pemimpin ASEAN, di Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5) sore.

Menurut Leon German Flores, dalam pertemuan tadi para pemimpin ASEAN sangat antusias menerima Joint Statement tersebut. "Setelah kami mempresentasikan pernyataan tersebut, banyak kepala negara dan pemerintahan yang turut bicara dan berpendapat, dan itu sangat memberi semangat," ujar Leon.

Isi dari Joint Statement tersebut berfokus pada 3 hal, yaitu pendidikan, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Tiga hal ini akan membuat kaum muda ASEAN bisa lebih banyak berkontribusi terhadap kemajuan kawasan. "Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa bersama para delegasi diterima dan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN," Shirley menambahkan.

Seluruh pemimpin ASEAN bertemu dengan perwakilan dari Civil Society Organization (CSO) yang ada di kawasan Asia Tenggara. Pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini membahas pentingnya peran masyarakat madani guna mewujudkan Komunitas ASEAN yang berkerakyatan atau people-centered community.  Perwakilan dari CSO Malaysia Daniel Lo Soo Jeng dan Dirjen ASEAN Johari Oratmangun menyampaikan hal ini dalam keterangan persnya usai pertemuan, di Ruang Press Conference, Media Center, Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5) sore.

Daniel mengatakan adalah hal yang mustahil mewujudkan ASEAN yang berkerakyatan tanpa adanya dialog dengan kalangan masyarakat. Hal ini didukung oleh seluruh pemimpin ASEAN, terutama Presiden SBY yang dengan seksama mendengarkan pemaparan 3 orang perwakilan CSO yang ada di ASEAN.

"Bagaimana ASEAN bisa bekerja tanpa mengetahui masalah kritis yang dihadapi masyarakat di wilayah masing-masing," kata Daniel. 

Para pemimpin ASEAN sepakat, dialog untuk mencapai ASEAN yang berkerakyatan harus terus dilanjutkan, tidak hanya dalam waktu cepat tapi juga dalam situasi yang saling respek. "Kemauan politik dan merespon semua masalah yang ada di wilayah masing-masing sangat dibutuhkan untuk dapat mencapainya," Daniel menambahkan.

Selain itu, para delegasi CSO ini berharap agar ke depannya KTT ASEAN tidak hanya mempersoalkan tentang bagaimana caranya untuk dapat meraih posisi puncak di dunia, tapi juga dapat meraih kesuksesan dengan menjadikan masyarakat ASEAN yang berkerakyatan.

Sumber: Seruu

0 komentar:

Posting Komentar