Gambar Pesawat Jet Tempur Aermacchi M.B.339A (Italia) |
ITALIA-(IDB) : Pemerintah Italia mengumumkan akan meningkatkan kekuatan udaranya dalam operasi yang dipimpin NATO untuk melawan kekuatan Pemimpin Libya Muammar Gaddafi.
Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (25/4) mengatakan, Roma yang telah memainkan peran terbatas dalam misi pimpinan NATO di Libya, akan memungkinkan Angkatan Udara Italia untuk membom sasaran-sasaran militer tertentu.
Angkatan Udara Italia sejauh ini telah memainkan peran kunci dalam menegakkan zona larangan terbang dan embargo senjata di Libya. Italia, bekas penjajah Libya, tidak menyetujui operasi darat dan mengatakan pihaknya lebih suka mendapati Gaddafi dan keluarganya menyerahkan kekuasaan dengan sukarela untuk melancarkan jalan bagi solusi politik atas konflik itu.
Berlusconi telah memberitahu keputusan pemerintah Italia kepada Presiden AS Barack Obama melalui percakapan telepon, dan juga diharapkan untuk menghubungi para pemimpin Eropa lainnya.
Italia membuat keputusan itu sehari setelah pesawat tempur NATO menggempur Tripoli, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai lebih dari 45 lainnya. Sebelumnya pada hari Senin, tiga ledakan keras dilaporkan terdengar di ibukota Libya.
Bom-bom NATO menghancurkan kantor Gaddafi di kompleks tempat tinggalnya di Tripoli pada Senin, sementara pasukan revolusioner yang terkepung di Misrata mengatakan mereka telah memukul mundur tentara Gaddafi dari kota itu.
Koalisi Barat menggelar serangan udara untuk melawan kekuatan rezim Libya pada tanggal 19 Maret di bawah mandat PBB. Resolusi itu bertujuan melindungi warga sipil. Namun sejak Barat melakukan aksinya, puluhan warga sipil dilaporkan tewas di negara Afrika Utara itu.
Amerika Serikat, Perancis dan Inggris mengatakan mereka tidak akan menghentikan operasi militer di Libya sampai Gaddafi digulingkan dari tampuk kekuasaan.
Kekuatan revolusioner Libya telah sering mengkritik NATO karena gagal untuk mencegah pembunuhan warga sipil oleh pasukan Gaddafi.
Sumber: Irib
0 komentar:
Posting Komentar