Jumat, Maret 25, 2011
0
PKR-105 produksi bersama PT.PAL dengan DAMEN Belanda
Dirut PT PAL Harsusanto:
Terimakasih, saya mengucapkan terimakasih atas dibentuknya panja PMN, kami harapkan bisa betul-betul menolong kami. PMN yang kami minta Rp 3,099 miliar, kami sudah berkonsultasi dengan menkeu dan meneg BUMN. Menkeu mengatakan jangan separo-separo, dilihat sepenuhnya kebutuhan PT PAL. Yang melatarbelakangi permintaan kami adalah bleeding selama 6 tahun terkahir. Ada banyak kendala yang kami alami, pembangunan kapal tidak bisa memberikan kontribusi kepada kami, kami hanya bisa menghidupi diri kami dari pemeliharaan dan perawatan.

Selalu terjadi akumulasi utang kepada pihak ketiga. Fasilitas yang kami miliki sudah tua. Kalau kapal selesai, kami masih menanggung rugi. Kami jug atidak mampu melankutkan perawatan karena tidak ada dana sama sekali. Kaderisasi kami terhambat karena kami belum bisa menerima pegawai baru, pegawai kami rata-rata berusia di atas 45 tahun. Setelah fase restrukturisasi, kami akan memulai fase profitisasi dengan menggandeng mitra strategis. PMN cashyang kami perlukan adalah sebesar 2,159 trilyun dengan perincian seperti yang telah kami sampaikan. Proyeksi laba rugi telah kami sampaikan, kita akan mulai untung pada tahun 2014.

Anoa buatan PT.Pindad memperkuat pasukan PBB
Dirut PT Pindad Adik Avianto Sudarsono:
Terima kasih. PT Pindad kondisinya cukup baik, tetapi kami masih ada kesulitan untuk memproduksi produk-produk yang diimpor. Kita masih mengalami hambatan untuk memproduksi produk-produk baru karena masalah pendanaan. Kami memproduksi senjata ringan dan senjata kelompok. Amunisi juga kami produksi. Senjata kami produksi di Bandung, sementara amunisi di Malang.

Dari tahun ke tahun kita terus berkembang dengna memproduksi varian dan turunan senjata yang lisensinya kit abeli dari belgia. Pada tahun 2005 kami bisa memproduksi senjata sendiri yaitu SS2. Untuk senjata genggam, kami sudah berhasil membuat senjata genggam sejak tahun 2005. Kami telah mengekspor SS1, kalau SS baru digunakan oleh Kopassus.

Sejak 2008 kami telah memproduksi panser saat ini telah mencari pembiayaan untuk suplai ke Afrika. Dari Sudan, permintaan ditolak deplu karena mendukung gerilya. Ada beberapa kontrak dari luar negeri yang dibatalkan oleh kemlu. Pengadaan alusista memang terkait dengan kondisi konflik. Saat ini kami sedang pameran di balai sidang hingga besok, dibuka oleh presiden hari Rabu kemarin.

Kami sudah diinstruksikan oleh pemerintah untuk menyiapkan tank Canon untuk tahun 2014. Dari segi keuangan kami untung, tetapi akumulasi rugi kami akibat restrukturisasi tahun 1998 masih terjadi. Pemesanan senjata marginnya paling besar. Kendala yang kami hadapi adalah mesin-mesin yang cukup tua, yang paling tua adalah mesin tahun 1938 buatan belanda. Kita investasi mesin terkahir tahun 1993, dampaknya kita hanya bisa berproduksi menggunakan mesin-mesin yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar