“Paradigma perang modern adalah perang kecanggihan otak, kecanggihan sistim, kecanggihan peralatan tempur dan juga kecanggihan logistik, bukan lagi hanya perang secara konvensional atau tradisional,” ujar Danjen Akademi TNI.
YOGYAKARTA-(IDB) : Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos.,M.M memberikan pembekalan kepada 453 orang Calon Perwira Remaja (Capaja) lulusan Akmil, AAL dan AAU di Gedung Graha Sabang Merauke (GSM) Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Minggu (22/6/2014).
Marsda TNI Bambang Samoedro mengatakan, perkembangan globalisasi dunia saat ini sangat dinamis, termasuk didalam teknis strategi perang. Perang modern kedepan sarat dengan upaya adu domba dan provokasi.
“Paradigma perang modern adalah perang kecanggihan otak, kecanggihan sistim, kecanggihan peralatan tempur dan juga kecanggihan logistik, bukan lagi hanya perang secara konvensional atau tradisional,” ujar Danjen Akademi TNI.
Karena itu, katanya, para Capaja harus mempersiapkan diri secara maksimal agar mampu memahami dan berperan serta mengantisipasi segala efek yang mungkin diakibatkannya.
Disadari atau tidak, bahwa pengetahuan dan kemampuan yang saudara peroleh selama mengikuti pendidikan di Akademi TNI, tentunya masih sangat jauh dari cukup apalagi sempurna.
“Oleh karenanya, tidak ada kata cukup untuk ilmu pengetahuan dan wawasan, jangan pernah berhenti dalam menggali dan menimba ilmu,” pungkasnya.
Gubernur Akademi TNI didampingi Gubernur AAL Laksda TNI Taufiqoerrochman, S.E., Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso, S.E. dan Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedy, S.E.,M.M.
Marsda TNI Bambang Samoedro mengatakan, perkembangan globalisasi dunia saat ini sangat dinamis, termasuk didalam teknis strategi perang. Perang modern kedepan sarat dengan upaya adu domba dan provokasi.
“Paradigma perang modern adalah perang kecanggihan otak, kecanggihan sistim, kecanggihan peralatan tempur dan juga kecanggihan logistik, bukan lagi hanya perang secara konvensional atau tradisional,” ujar Danjen Akademi TNI.
Karena itu, katanya, para Capaja harus mempersiapkan diri secara maksimal agar mampu memahami dan berperan serta mengantisipasi segala efek yang mungkin diakibatkannya.
Disadari atau tidak, bahwa pengetahuan dan kemampuan yang saudara peroleh selama mengikuti pendidikan di Akademi TNI, tentunya masih sangat jauh dari cukup apalagi sempurna.
“Oleh karenanya, tidak ada kata cukup untuk ilmu pengetahuan dan wawasan, jangan pernah berhenti dalam menggali dan menimba ilmu,” pungkasnya.
Gubernur Akademi TNI didampingi Gubernur AAL Laksda TNI Taufiqoerrochman, S.E., Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso, S.E. dan Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedy, S.E.,M.M.
Sumber : PelitaOnline
0 komentar:
Posting Komentar