Rabu, Mei 07, 2014
6
JAKARTA-(IDB) :  Indonesia secara potensial mempunyai pengaruh besar di level internasional pada bidang keamanan internasional, hak asasi manusia, regionalisme, dan penegakan hukum internasional, demikian kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Olof Skoog di Jakarta, Selasa (6/5).

"Sudah saatnya Indonesia meningkatkan pengaruhnya di level global," katanya.


Di bidang penegakan hak asasi manusia dan demokrasi, Indonesia dinilai berperan besar mengubah Myanmar yang militeristik otoritarian menuju pemerintahan yang menghargai aspirasi masyarakat sipil.


Skoog mengajak Indonesia untuk mendorong terciptanya masyarakat demokratis bukan hanya bagi sesama anggota ASEAN, melainkan juga bagi negara-negara di kawasan lain.


Dalam persoalan regionalisme, Indonesia di mata Uni Eropa juga dinilai merupakan negara yang berhasil menciptakan kestabilan kawasan dengan menjadi salah satu inisiator berdirinya ASEAN dan menjaga perdamaian di tengah sengketa batas wilayah Laut Tiongkok Selatan.


Regionalisme tersebut menurut Skoog dapat membantu terciptanya kesatuan institusi ekonomi dan politik yang terdiri atas beberapa negara sebagaimana terjadi di Eropa. "Pada bidang ini, Uni Eropa dapat menjadi sumber pelajaran yang berharga untuk mengetahui sektor apa yang dapat didorong untuk diintegrasikan lebih lanjut dan sektor lain yang perlu diwaspadai," kata Skoog.


Skoog juga menilai Indonesia dapat berperan penting pada bidang keamanan nasional jika membuka kerja sama militer dengan Uni Eropa. "Dunia internasional saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal keamanan, terutama pembajakan kapal di Somalia. Peran militer Indonesia sangat dibutuhkan di sini," kata dia.


Yang terakhir, Uni Eropa mengajak Indonesia untuk turut mengampanyekan penegakan hukum internasional yang kini terancam hancur oleh tindakan Rusia di Ukraina yang dinilai tidak menghormati prinsip kedaulatan. "Krisis di Ukraina bukan merupakan persoalan perang dingin antara negara Barat dan Rusia. Krisis tersebut merupakan bentuk dilanggarnya hukum internasional yang dapat terjadi di negara mana pun," kata Skoog.

Skoog khawatir jika pelanggaran terhadap hukum internasional tersebut dibiarkan, anggota ASEAN akan mengalami nasib yang sama seperti Ukraina karena akan ada negara besar yang dengan leluasa melanggar prinsip kedaulatan. Menurut Skoog, Indonesia akan makin berpengaruh di dunia internasional jika dengan tegas menolak sikap agresif Rusia.



Sumber :  Republika

6 komentar:

  1. Enak aja ndikte indonesia untuk menolak agresif rusia.? Emang yang agresif itu siapa? Itu Eropa juga ada maunya to dengan Ukraina. Indonesia mesti jangan mau dikadalin. Pokoknya posisi kita harus netral. Tidak usah lagi mau didikte. Kurang baik gimana Om Ruskie sama kita itu? Kita beli senjata paling canggih dari Ruski tetap dikasih. Nha tolong pikirkan itu. Nggak usah komen ama kedaulatan Rusia. Harga diri kita bisa jatuh tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas bro, udah 350 taon negeri ini di jajah negara eropa, udah kenyang politik Devide et ayam. adu sini di adu sana. Australi aja pernah keluar masuk teritori NKRI tanpa ijin, kasus timor timur, begitu pula malaysia, papuanuginie, singapura. lebih baik urusi negeri nya sendiri apa rakyat sudah makmur dan aman. Hadeuhhh para negara sekutu.

      Hapus
  2. Indonesia memang harus berperan aktip di dunia dalam segala hal. hal ini detegaskan dalam undang undang dasar 45. Tetapi bukan atas ajakan atau desakan barat. tetapi atas dasar UUD 45 dan prinsip Netralitas (Non Blok). Sebab apabila atas saran dari barat Indonesia sudah tidak Netral dan cendrung kebarat baratan itu ber ba ha ya.

    BalasHapus
  3. Indonesia jgn terpengaruh ajakan eu utk mengkritik rusia...politik kita harus tetap bebas dan aktif..kita tidak memihak kpd mana2 block

    BalasHapus
  4. Untuk tetap dipercayai kedua pihak nato dan rusia.Tak ada jalan lain bagi Indonesia harus teguh pada pendirian .Dimana mana menlu kita bicara menolak campur tangan asing atas negara lain atas alasan apapun juga.Sikap kita dimengerti oleh Russia terhadap masalah Ukraina.Jadi Indonesia nggak bisa diseret untuk masuk pengaruh uni eropa seperti yang mereka minta.Kita sudah tunjukkan sama dunia bahwa kita negara netral tapi aktif mempromosikan perdamaian dunia.Jadi Indonesia bisa tetap dipercayai sebagai negara netral tapi punya prinsip mensponsori perdamaian.kita bisa ambil manfaat seluas luasnya dalam hubungan antar bangsa dari kedua belah pihak.

    BalasHapus
  5. apapun yang dikatakan olof skoog hanya bualan...untuk membujuk Indonesia berpihak terhadap segala kebijakan eropa dan kroni2nya, padahal Eropa dan kroni2nyalah yang menciptakan ketidak nyamanan didunia. Indonesia jangan mau didikte...Dia ingin mengontrol Indonesia kita tercinta ini. URAINA....Amerika dan Eropalah yang yang bertanggung jawab, bukan RUSIA.

    BalasHapus