Kamis, Maret 13, 2014
0
MADIUN-(IDB) : Dari laporan intelijen TNI AU, dilaporkan ada pasukan musuh dari negara musang yang akan menyerang NKRI, dengan mengerahkan kekuatan udara, darat dan intelijennya untuk melaksanakan infiltrasi kewilayah kita. Sehingga Lanud Iswahjudi sebagai Pangkalan Operasi mendapat perintah untuk melaksanakan operasi udara dalam menghadapi kekuatan negara Musang yang akan melakukan infiltrasi.


Untuk itu Lanud Iswahjudi membentuk satuan tugas operasi yang diawali dengan melakukan persiapan dengan mengadakan briefing dari unsur intelijen, unsur Satgaspur dan unsur Pangkalan. Dari unsur-unsur tersebut menyampaikan paparan kesiapan dan rencana gerak untuk menghadapi kekuatan negara Musang.


Berawal dari laporan intelijen, terdapat satu pesawat negara Musang jenis Boeing terdekteksi radar telah melaksanakan pengintaian udara di wilayah NKRI. Sehingga Dansatgaspur memerintahkan dua pesawat F-16 malakukan interceptor dan memaksa mendarat (Force Down) pesawat Boeing tersebut di Lanud Iswahjudi. Setelah mendarat, pilot dan copilot pesawat Boeing tersebut diinterogasi oleh unsur Intelijen, Pomau dan Hukum Lanud Iswahjudi.


Selanjutnya dari informasi intelijen, diketahui negara Musang telah melakukan penyerangan dengan kekuatan udara. Sehingga Lanud Iswahjudi memberangkatkan dua pesawat F-5 Tiger dari Skadron Udara 14, untuk melaksanakan Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) sehingga pesawat udara negara Musang yang masuk ke wilayah NKRI berhasil dihancurkan.


Namun dalam perang udara tersebut, salah satu pesawat F-5 kita terkena tembakan, dengan keadaan emergency masih dapat melakukan pendaratan darurat di Lanud Iswahjudi dan crash team Lanud Iswahjudi telah siap dengan sigap melaksanakan pengamanan serta mengevakuasi pilot dan copilot yang mengalami cidera ke Rumah Sakit Lanud.


Disinyalir pasukan musuh melakukan infiltrasi dan sabotase secara tersembunyi terhadap Lanud Iswahjudi, unsur pasukan pengamanan alutsista Lanud Iswahjudi berhasil menangkap dan menemukan bahan peledak yang dipasang oleh penyusup di Skadron Udara 3 dan gudang amunisi, berhasil diamankan oleh pasukan Kamhanlan Lanud Iswahjudi.


Dari hasil pengintaian dan Informasi Intelijen terhadap negara Musang, didapatkan peta target vital berupa pusat pemerintahan, pabrik amunisi dan gudang logistik musuh, sehingga unsur satuan tugas tempur diberangkatkan dua F-16 sebagai sweeper, dua T-50i Golden Eagle dan dua pesawat F-16 lainnya sebagai striker serta dua pesawat F-5 Tiger sebagai escort yang dilengkapi dengan senjata dan amunisi lengkap, melaksanakan Operasi Serangan Udara strategis (OSUS), menghancurkan target-target musuh yang telah ditentukan.


Sementara itu terdapat pesawat angkut TNI AU yang mengangkut personel terkena tembakan musuh sehingga terjadi crash landing yang menimbulkan banyak korban meninggal maupun luka-luka, kejadian tersebut secara cepat dan tepat berhasil ditangani oleh personel kesehatan.


Namun dalam perjalanan pulang selesai melaksanakan OSUS, satu pesawat F-16 dan satu pesawat F-5 terkena tembakan musuh, pesawat F-16 berhasil melakukan pendaratan darurat, dan berhasil di tangani oleh crash team Lanud Iswahjudi. Sementara itu pesawat F-5 mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga pilot dan co pilot melakukan eject dan jatuh didaerah musuh. Tim SAR tempur Lanud Iswahjudi berhasil menemukan dan menyelamatkan kedua penerbang dan dievakuasi dengan pesawat colibri ke Lanud Iswahjudi untuk mendapat penanganan lebih lanjut.


Demikian skenario latihan “Elang Gesit” tahun 2014 dan penanganan korban massal pada pesawat terbang yang dilaksanakan selama tiga hari di Lanud Iswahjudi. Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Iswahjudi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan latihan tersebut sehingga dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses.


Setelah seluruh rangkaian latihan Elang Gesit 2014 Lanud Iswahjudi selesai, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., secara resmi menutup latihan dalam upacara penutupan latihan Elang Gesit 2014, di lapangan Dirgantara Lanud Iswahjudi, Kamis (13/3/14)


Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., mengatakan bahwa latihan yang telah dilaksanakan agar dievaluasi dan dikaji lebih lanjut yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam menyempurnakan protap untuk pelaksanaan latihan-latihan yang akan datang.




Sumber : TNI AU

0 komentar:

Posting Komentar