KONGO-(IDB) : Selama setahun lamanya, akhirnya Prajurit TNI yang tergabung dalam
Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO berhasil memperbaiki dan membuka
jalan antara Dungu-Ngilima di Republik Demokratik Kongo sepanjang 40 Km
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penandatanganan serah terima penyelesaian kegiatan pembukaan jalan oleh TNI kepada pemerintah lokal.
Keberhasilan
Satgas di bawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan
Satgas, ini ditandai dengan acara serah terima pekerjaan jalan dari
pihak MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) kepada pemerintah lokal.
Dalam
acara tersebut, dilaksanakan penandatangan naskah serah terima hasil
pekerjaan jalan sepanjang 40 Km antara Pejabat Sementara Head of Office
MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye, Kepala Administrasi Otoritas Lokal
Dungu, Mr. Christopher Ikando dan Komandan Satgas Konga XX-J, Letkol Czi
Irfan Siddiq, bertempat di Aula Sudirman, Bumi Nusantara Camp,
Dungu-Kongo, Sabtu (21/12).
Sebelum
acara serah terima dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan inspeksi
bersama yang melibatkan beberapa pejabat sipil PBB dan Pemerintah Lokal.
Inspeksi dimulai dari titik awal atau KM 0 tempat dimulainya pekerjaan
perbaikan jalan (Dungu) dan berakhir pada KM 40 (Ngilima).
Atas
kerja keras dan jerih payah dari para prajurit TNI Konga XX-J, jalan
yang terbentang diantara hutan dan rawa ini telah membuka isolasi warga
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut dan masyarakat pun
menyambutnya dengan kebahagiaan serta apresiasi yang tinggi atas
keberhasilan ini.
Kini, jalanan yang dulunya berlubang, berbatu
dan bergelombang maupun tergenang air manakala hujan turun sudah tidak
ada lagi karena telah berubah layaknya jalan tol yang membelah hutan dan
rawa.
Dengan kondisi jalan sekarang, masyarakat dapat menempuh
perjalanan antar kedua kota tersebut hanya dalam waktu 1,5 jam, dimana
sebelumnya harus ditempuh dalam waktu 4 sampai dengan 5 jam.
Selain
itu, stabilitas keamanan di daerah tersebut dapat semakin terjamin
karena patroli keamanan dapat berjalan secara rutin tanpa adanya
hambatan.
Perlu diketahui, jalan Dungu-Ngilima ini merupakan daerah basis pergerakan pemberontak LRA (Lord Resistance Army) yang sering membuat kekacauan.
Siaran
pers yang diterima dari perwira Penerangan Konga XX-J/Monusco, Kapten
Laut (P) Dimas Apriyanto, menyatakan, usai penandatangan serah terima
pekerjaan jalan, Head of Office MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye dan
Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu, Mr. Christopher Ikando
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J
Menurutnya,
dedikasi dan kerja kerasnya selama ini sebagai bagian dari personel
perdamaian dunia PBB di Kongo dalam memberikan kontribusi terhadap
perkembangan pembangunan infrastrukur dan sarana prasarana umum
masyarakat Kongo.
Sumber : Poskota
kalo bisa di dlm negri pembuatan jalan di papua di lanjutkan sepanjang perbatasan dengan PNG,, supaya memudahkan akses jalur darat utk patroli. dan sepanjang perbatasan malon dgn kalimantan, selain memudahkan akses tank atau panser utk patroli.. juga bisa digunakan masarakat sekitar biar pertumbuhan ekonomi di sana sama maju nya dengan malon,, supaya tidak ada kecemburuan sosial.
BalasHapusbetul juga....bagusan jalan didalam negeri yang dibaguskan..dipapua banyak jalan yang tidak ada ,seharusnya Jalan jalan didaerah terpencil dan perbatasannjuga dibagusin gitu...
BalasHapusnak tengok laskar indon bangun jalan macam pembantu saje tak de pegang tempat yg important,, di semua tempatan laskar dan penduduk macam kuli tki tiade berbeza kehkehkeh...
BalasHapusbangsa kami pekerja keras lon.. tidak manja seperti kalian,, dan TNI kemampuan tempur individu nya jauh di atas ATM yang mirip satpol PP, suruh baris saja pingsan,, gw sendiri dulu kuliah sambil jadi kuli,,dan sekarang S2 dan bisa beli mobil sendiri dan bisa beli rumah sendiri tanpa campurtangan orang tua walupun org tua gw punya banyak mobil dan rumah,, dan bisa menghormati org2 kuli, dan babu tidak seperti kalian. yg tidak punya rasa kemanusiaan,,
Hapusmantab bung Andri !!!
Hapusbangsa kami dari Sabang sampai Merauke memang adalah bangsa petani dan bangsa nelayan dan kami bangga karena kami bekerja terus untuk memperbaiki nasib kami ,,, kami bukan bangsa budak yang mengaku jadi budak British ,,, kalau kami merantau jadi pekerja kasar diluar negeri itu karena memang kami mau jadi budak bagi orangtua dan keluarga kami ,,, wahai malon,,, bisa membedakan mentality budak dan sukarela bekerja sebagai budak untuk keluarga nggak ???
Mo liat laskar malon di injak" ama tante eli he......
HapusBahasa malon itu kayak bahasa monyet....melayu tidak,, inggris pun tidk...kacau alias bahasa monyet.....kwalitas babu....
BalasHapus