Kamis, Desember 12, 2013
21
JAKARTA-(IDB) : Proyek produksi bersama pesawat temput KFX antara Indonesia dengan Korea Selatan masih belum jelas. Namun Menhan Purnomo Yusgiantoro menyebut Korsel justru telah memberi lampu hijau.

"Untuk KFX sudah ada green light dari Korsel, mereka bilang mau diterusin," kata Purnomo usai rapat bersama di Komisi I, di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Meski yakin sudah diberi lampu hijau, namun Menhan belum bisa memastikan kapan proyek itu dimulai. Alasannya, hal itu masih dibahas oleh parlemen Korsel.

"Ini sudah dapat laporannya, keputusannya nanti tergantung kongres, tergantung parlemen sana," paparnya.

Menhan mengatakan, karena sudah mendapat sinyal, para teknisi pun kembali dipersiapkan. "Ini kan prosesnya ada di Bandung juga dan kita masih tahap pengembangan," ucapnya.

Joint production ini sebelumnya sempat berjalan mulus. Tetapi pada tahun 2013 Korsel menyatakan menunda 1,5 tahun proyek ini.




Sumber : Detik

21 komentar:

  1. ganti engine tunggal. ;(

    BalasHapus
  2. Kok kita kesannya nurut aja apa yg korsel lakukan meski itu merugikan kita?? Yg dulunya dobel engine malah skrg single engine.. Hadeuuh.. :-(

    BalasHapus
  3. bahas KFX/IFX gk kelar kelar
    mending Fokusin dulu yang paling urgent.

    Calon Pengganti f5 Tiger :

    Sukhoi 35s - Tanpa ToT Biaya Operasional Termahal..??
    Dassault Rafale - Dengan ToT Harga pembelian termahal..??
    Grippen--Tanpa ToT Biaya Operasional Murah..??

    BalasHapus
  4. jadi pesimis bisa lanjut apa ga,udah gitu kok pake single engine trus design nya ga enak diliat ketimbang model sebelumnya yang kelihatan lebih ciamik dan mencerminkan pesawat canggih,,ni ibarat pesawat FA-50 korea cuma ganti casing doang

    BalasHapus
  5. Mau tahu aja apa di Dephankam atau lembaga yang terkait dgn proyek KFX tidak ada bag. Litbang? dulunya bagaimana yah indonesia bisa terlibat di dalam proyek ini kalau ujung2nya proyek ini tidak jelas? apakah tdk ada pengkajian, penilitian penilaian yang mendalam, apa cuma diomongin aja terus para petinggi Indonesia percaya apa semudah itu utk mengambil keputusan yg sangat strategis? semisal kita akan membeli smart HP aja pasti kita akan menganalisa terlebih dahulu yah?

    BalasHapus
  6. Proyek ga jelas, dah langsung aja ambil SU 35 cukup 3 skadron...om ruskie ga bakal pelit kalo kita komut mau merapat kesana

    BalasHapus
  7. ingat lho di tahun 2014 ausie sudah mendatangkan f 35. tolong deh pikirkan untuk segera menambah paling tidak Shukoi 35 BM. itu pesawat murah tapi juga superior di udara. bahkan barat saja menyebut seperti itu. knapa cuman bangga dengan punya peralatan perang yang cuma meriam dkk. gak nggigit itu

    BalasHapus
  8. Sungguh memalukan menhan ini..

    BalasHapus
  9. Mau tau tidak kenapa pejabat2 kita getol mempertahankan proyek kfx dr korsel krn duitnya sudah mrk habisin ke kantong masing2 jd kalo di audit sama kpk itu bakal ketahuan kalo kagapercaya coba kita demo ke kpk suruh mrk audit proyek kfx ini pasti nongol semua itu borok2nya, kesannya rusia nolak tot itu mah bohong besar contohnya india, vietnam, cina, korut, iran jd tambah pinter2 mrk...tul khan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh kok tau he.... apalagi mo PEMILU. Tapi mudah" an 2014 jadi beli su35, gripen, rafael. Kalo ngak beli berarti beneran tuh. Pikir sendiri ya.

      Hapus
  10. Nah murid rusia yg bodoh itu adlh syria, sekarang kita pilih mau jd murid yg pinter atau bodoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi lebih pinter beyee...antek orde baru . noh fteport di jarah langsung di masukin ke kapal , nah hasil penjualan migas batu bara bagi hasilnya gimana ?.... lebih setan lagi beyee menyurati bi hasil penjualan migas tidak boleh di simpan di dalam negeri madsud apa ini ?..... indonesia melarat karna di kroyok asing dan anak didik setan orde baru fakta yata ...lah ....

      Hapus
  11. hadew..., hanya memberi lampu ijo kok udah pede akan dilanjutkan; biasanya habis ijo truz kuning baru kemudian MERAH. gtu OON.

    BalasHapus
  12. LANJUTKAN... HEHEHE..
    kite cume rakyat biase cume bisa ape..

    BalasHapus
  13. rafale bungkus 1 skuadron om....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ane setuju segera bungkus rafale tapi harus dirakit/dibuat di PT DI oke brooooo

      Hapus
  14. sudah lama sy mencermati masalah proyek KFX/IFX,ga ada itik jelas dalam pengembangannya.mau sampai kapan proyek ini berlangsung,kalau selalu tersendat2 pengembangannya.apakah ada hubungannya dengan pemilu yang sudah di depan mata?semoga presiden selanjutnya sejalan pemikirannya dengan pak SBY dalam urusan harga diri dan kedaulatan negara kita tercinta ini.NKRI HARGA MATI.

    BalasHapus
  15. Wew, comment na kayak bocah kagak pernah sekolah aza pada diatas :::))))..! over pesimis bgt..
    >Lo pernah tahu nggak , Proyek Israel IAI Lavi ? , walaupun canceled, mereka dapat pelajaran berharga dalam Design Jet Fighter, yaitu Airframe, Komponen dan avionic nya, contoh: Elta EL/M-2032 fire control radar sekarang di pakai di KAI - TA-50 ? plus instrumennya, kebayang nggak?
    >Pengetahuan tuh mahal, Biaya kuliah kedoketeran aja Ratusan juta sampe lulus, Lha ini Kuliah Rancang bangun teknologi Jet Fighter aviation yang dosennya langka.bgt di dunia.. , Ilmu itu Mahal Oomm...! , Mana Nasionalisme Mu?, Tempe semua...!

    BalasHapus
  16. Su-35s/BM tetap di beli kok dalam akusisi MEF stage 2 & 3 (2014-2018), untuk stop Gap s/d 2020 sebelum IFX on flight. lihat lagi deh data MEF, makanya baca TV lihat Koran :),
    jadi ni program right on track, kemarin ditunda karena SK sedang melakuan program FX-III , hasil program ini termasuk ToT, jadi sabar dikit napa biar dapet High End tech, akhirnya Nov-2013 SK memutuskan Beli 40 F-35 + 20 optional dan hasilnya Locheed Martin berkomitmen untuk ToT dlm program KFX/IFX ini. So.yang pesimis mampus, siap2 nyengir aza yahhh..!., propaganda basinya Gagal.

    BalasHapus
  17. ada indikasi bahwa proyek ini diintervensi pihak adikuasa yang tidak ingin indonesia kuat,dan punya armada tempur yang kuat,karena korsel juga bagian dari sekutu AS ,selamanya AS tidak akan senang indonesia kuat,apalagi sampai membiarkan indonesia bisa bikin sendiri,kita harus menangih komitmen Korsel,kita punya kedudukan strategis kok,salah satu cara korsel bisa berdamai dengan korut ya melalui indonesia,karena korut agak melunak dengan indonesia ,jadi kita harus menekan komitmen korsel,ada kerjasama setara ,jangan sampai kita hanya kebagian sedikit dan korsel banyak teknologinya pun gak sebagus punya dia,korsel bisa saja ditekan amerika,pihak pemerintah juga harus menegaskan dengan AS bahwa Indonesia adalah kartu trup AS untuk berdamai dengan korut ,kebijakan luar negeri kita jelas,jangan mau dimain mainkan dalam proyek KFX/IFX ini,pembuatan nanti nya juga harus mengikut serta insinyur insinyur indonesia yang the besat dari mulai awal sampai akhir pembuatan...

    BalasHapus