Kamis, Desember 12, 2013
18
JAKARTA-(IDB) : Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengakui, jika sarana dan prasarana dalam menunjang keamanan yang dimiliki Polri masih minim. Hal itu diperparah dengan minimnya jumlah industri pertahanan yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia adalah pengguna (sarana dan prasarana keamanan) yang besar, tapi belum memiliki industri pertahanan yang cukup," kata Sutarman saat membuka pameran Aspacpol 2013 Expo and Forum di Jakarta Internastional Expo (JIExpo) Kemayoran, Rabu (11/12/2013).

Pameran internasional bidang keamanan internal negara tersebut akan dilangsungkan selama tiga hari hingga 13 Desember 2013 mendatang. Pameran tersebut diselenggarakan bersama dengan pameran Indo Security 2013 Expo and Forum dan Indo Firex 2013 Expo and Forum. Sebanyak 15 negara termasuk Indonesia turut ambil bagian dalam pameran ini, diantaranya Malaysia, Belarusia, China dan Taiwan.

Kapolri mengatakan, selama ini hanya PT Pindad yang menunjang sarana dan prasarana Polri, sementara teknologi yang dimiliki Pindad masih belum maksimal. Ia menambahkan, Polri memiliki 400 ribu personel bertugas untuk menjaga keamananan lebih dari 240 juta penduduk Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan keamanan, Polri harus dihadapkan dengan sejumlah persoalan keamanan. Persoalan itu diantaranya meliputi kejahatan transnasional, penyelundupan senjata, people smuggling, hingga perdagangan narkoba ilegal. Di samping itu, di era demokrasi seperti saat ini masyarakat diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya.

Tak jarang mereka harus turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. Ketika aksi tersebut diselenggarakan, diakui Sutarman, jika tidak sedikit yang berujung gesekan. Sehingga hal tersebut harus diantisipasi agar keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjamin.

"Kita memerlukan senjata seperti laser atau senjata listrik yang dapat melumpuhkan para demonstran selama lima menit," ujarnya.

Sementara itu, Sutarman berharap, melalui pameran peralatan ini industri pertahanan dalam negeri dapat meningkat. Di samping juga muncul teknologi-teknologi baru yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 




Sumber : Kompas

18 komentar:

  1. aneh komentar kapolri ini* sebut2 PNDAD dll belum miliki produk yg baik.info tuk kapolri: tentara luar negri aja sudah pada beli alutsista ke indonesia contoh: tentara (bukan polisi)korea selatan beli 8 CN235 PT DI- brunei- malaysia- oman- timorleste dll sudah pd beli panser ANOA.kapal patrol PAL- dll-* klo untuk keprluan tentara aja udah lumayan terpenuhi produk nasional itu" apa lagi tuk polri yg gak begitu berat..ahh polri itu pengen nya beli ke luar negri* trus org luar negri beli nya ke RI- primitip

    BalasHapus
  2. kapolri tanya tuh anggota dpr kenapa industri pertahanan tidak mencukupi, harus beli terus, birokrasi ruwet bin mbulet atau dana nya dikorup atau gimana...

    kita rakyat indonesia juga pengennya semua alat pertahanan vital bisa dibuat sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jgn heran lg bro kalo institusi polri itu sangat borok apalgi korupsinya.. Makanya si sutarman pengennya beli dr luar negeri supaya d4 komisi ato uang pelicin... Untungnya koruptor simulator SIM sudh dijerat KPK..

      Hapus
  3. Yg perlu digarisbawahi dlm pernyataan kapolri ini yaitu "kita memerlukan senjata laser atau senjata listrik untuk melumpuhkan demonstran dlm wktu 5 menit".. Apakah blm cukup senjata yg saat ini dimiliki polri yaitu senjata gas air mata dan water cannon untk melumpuhkan demonstran??.. Ato sengaja ingin melukai demonstran dg senjata listrik ato senjata laser, apa itu gak bahaya pak sutarman?? Trz, anda bilang pindad blm maksimal dlm hal teknologi,, memang pindad saat ini belum bisa membuat senjata dg teknologi maju tp setidaknya pindad sudh menghasilkan senjata yg tdk bisa dibilang teknologi rendah : contohnya SS1, SS2, SPR DLL, ada jg kendaraan anoa, water cannon, rantis komodo (yg digunakan polri saat ini).. Makanya supaya pindad nanti mempunyai teknologi yg maju, anda harus mendukung industri pertananan dlm negri, jng malah menyepelekan merk dlm negri... Jgn yg dipikirkan komisi melulu pak sutarman.

    BalasHapus
  4. senjata polri saat ini cukup. koordinasi n strategi di tata dulu, klo liat di tv polisi blokade demonstran juga masih kebingungan sambil teriak teriak berulang ulang, barisannya nyebar gak karuan, barisannya rapi kalo lagi berlindung di balik tameng doang, komandannya mana anak buahnya mana gak jelas.

    yg harusnya takut tu demonstran, yg sekarang polisinya malah ikut ikutan takut, gimana tho?

    BalasHapus
  5. ini orng gak pro industri pertahanan dalam negeri..

    BalasHapus
  6. DAN JUGA INDONESIA BELUM PUNYA KEPOLISIAN YANG BAIK

    BalasHapus
  7. "ingin punya senjata laser dan listrik yg bisa melumpuhkan selama lima menit"
    enak aja ngomong, tar klo tu senjata ada,masyarakan dibuat uji coba, dikit2 tembak, dikit2 lumpuhkan mentang2 gak mematikan, nerobos lampu merah lumpuhkan,

    BalasHapus
  8. haha sebelum kritik liat dulu institusi sendirnya dulu,udah baik blm..emang masyarakat musuh negara..?

    BalasHapus
  9. Bisa juga dilihat secara positip,,, maksud pak Sutarman itu agar Pemerintah & DPR semakin mendorong industri hankam kita agar lebih maju ,,, karena ternyata bukan TNI saja yang perlu tapi juga POLRI, BEA & CUKAI, Coast Guard, Imigrasi, Intelijen ,,,,, gituloh ,,,, jangan cepat menghujat lah ,,, kalau orang gede' itu ngomongnya kan tidak fulgar seperti kita ,,, mereka ngomongnya itu halus bersayap ,,,

    BalasHapus
  10. maap maz ano13.41..justru kesan yg di ucapin kapolri itu sprti meremehkan...aneh kan org sekaliber kapolri terkesan sprti kurang pengetahuan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita tuh harus jujur dengan diri sendiri...kenyataannya kita jauh tertinggal emang dari negara lain..jangan bangga dulu yang kita alutsista yang kita dapatkan sekarang negara lain sudah lebih dulu dapatkan..kita masih banyak menggunakan alutsista yang konvensional..dan momentum kebangkitan medernisasi alutsita ini kita jadikan untuk mengembangkan alutsista dalam negeri biar gak bisa didikte dan dibaca,..optimis boleh tapi kita haerus rasional...china saja yang hampir mengalahkan amerika masih mau belajar dari lawan lawannya apalagi kita....berikan solusi jauh lebih baik...dibidang cyber kita jauh ketinggalan....bagaimana kalau ada alutsista kita yang sedang terbang tiba -tiba ada yang hack..jatuh sebelum berperang kan???apa kita punya satelit pertahanan sendiri...?? anda silahkan cek...kita aja masih numpang..gimana mau mandiri dalam pertahanan...jadi mari dukung perkembangan alutsista dalam negeri..jangan dukung beli terus kapan majunya dan kapan kita berdaulat dilaut,darat dan diudara,

      Hapus
  11. Superman ini kok aneh, bilang kurang dan kurang, Nah kepolisian harusnya berbenah dulu sudah maksimal belum untuk mengabdi bagi masyarakat,negara dengan baik dan benar ,Bukannya bingung minta "senjata seperti laser atau senjata listrik yang dapat melumpuhkan para demonstran selama lima menit,"
    Benahi dulu mental kepolisiannya biar gak Dar..Der...Dor sembarangan...., baru bisa minta dilengkapi persenjataannya ( lagian polisi buat apa pakai senjata lengkap " emang mau perang sama masyarakat" )

    BalasHapus
  12. KAPOLRI muka nya mirip2 wajah org burma di film RAMBO4..serem..itu tuh yg akhirnya si JHONY RAMBO yg menang...

    BalasHapus
  13. beli dari luar alias impor kan KPK susah NGECEK harganya kalo dalam negeri kpk tinggal datengin tuh pindad artinya potensi mark up dari impor senjata itu akan selalu ada

    BalasHapus
  14. Maksud pak tarman itu : "karena indonesia belum memiliki industri pertahanan yang kuat maka polri juga belum bisa berbuat banyak untuk keamanan"

    BalasHapus
  15. emangnya kepolisian negara mana aja yg udah pake laser? kok sepertinya gaya banget..

    BalasHapus
  16. Kepolisian membuat skala prioritas, yang high priority modernisasi brimob, lalu reskrim intelejen, polisi teritorial (polsek, polres,). Terakhir harusnya polantas. Fungsi intelejen polri untuk sadap raja narkoba, teroris etc menggunakan alat produksi nasional. Klop!

    BalasHapus