Selasa, Desember 24, 2013
1
BANTEN-(IDB) : Presiden SBY saat menandatangani peresmian Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco dengan disaksikan Menperin MS Hidayat dan CEO Posco Joon-Yang Chung beserta para staf karyawannya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). 

Presiden SBY disaksikan Menperin MS Hidayat, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, CEO Posco, Presiden Direktur dan Dirut Krakatau Steel saat acara peresmian Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). 

Presiden SBY menyampaikan sambutannya usai acara meresmikan Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). Dalam sambutannya, SBY berharap kehadiran pabrik baja yang besar ini dapat memenuhi ketersediaan baja di Tanah Air, sekaligus dapat meningkatkan ekonomi kita serta memperluas lapangan kerja. 

Presiden SBY saat memantau ruang produksi baja di Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). 

Presiden SBY mencoba mengoperasikan salah satu mesin produksi baja saat meresmikan Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). 

Presiden SBY saat memantau ruang kontrol produksi di Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). 

Suasana lingkungan Pabrik Baja Terpadu PT. Krakatau Posco, di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12). Krakatau Posco merupakan perusahaan patungan antara Krakatau Steel dan Posco (Pohang Iron and Steel Company) dari Korsel dengan kepemilikan masing-masing 30 dan 70 persen. Investasinya mencapai 6 miliar USD. 
Setelah meninjau pabrik, Presiden SBY melakukan penanaman pohon Rainbow Wucalyptus dengan disaksikan sejumlah pejabat kementerian, CEO Posco, Presiden Direktur dan Dirut Krakatau Steel di dekat Masjid Al-Ukhuwah, kompleks Krakatau Posco, Senin (23/12).



Sumber : Merdeka

1 komentar:

  1. KS heibat, tapi pelletnya atau bahan baku besi bajanya masih saja tergantung import.
    Padahal bahan bakunya bejibun di Indonesia.

    BalasHapus