SYDNEY-(IDB) : Proyek
pemerintah Australia di bidang pertahanan yang tengah berjalan terpaksa
dievaluasi karena anggarannya membengkak sekitar AUD 10 juta per bulan
atau Rp 107,9 miliar. Proyek yang dievaluasi itu adalah pembuatan tiga
kapal perang antiserangan udara atau Air Warfare Destroyers (AWD)
dengan nilai AUD 8 miliar atau Rp 86,3 triliun.
Dari laporan pemeriksa keuangan Australia
terungkap sudah hampir 60 persen dari total anggaran yang dialokasikan
untuk pembuatan kapal perang antiserangan udara itu sudah digunakan.
Namun, hingga kini pembuatan tiga kapal itu belum juga rampung.
Analisa laporan itu menunjukkan bahwa
selama periode keuangan terakhir, proyek itu menelan biaya AUD 106 juta
lebih besar dari anggaran yang disetujui. Menurut laman ABC, Selasa
(17/12), bengkaknya anggaran itu disebabkan adanya kenaikan upah pegawai
dan bahan-bahan, termasuk membayar sub-kontraktor yang ikut membantu
pengerjaan proyek tersebut.
"Ada kekhawatiran yang muncul dari proyek
pembuatan kapal perang ini adalah membengkaknya biaya proyek dan
penundaan pengerjaan kapal dalam program AWD," papar Warren King, CEO
Defence Materiel Organisation.
Kapal perang pertama dijadwalkan
dikirimkan pada 2016, sementara dua kapal lainnya dijadwalkan rampung
pada 2017 dan 2019. "Sebuah kajian independen diperlukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan
dan biaya keterlambatan, serta merekomendasikan langkah yang diperlukan
serta pencegahan,” sambungnya.
Menteri Keuangan Mathias Cormann dan
Menteri Pertahanan David Johnston telah merilis sebuah pernyataan
bersama yang menegaskan pemerintahan koalisi berkomitmen untuk
menyelesaikan program AWD ini. Namun, pemerintah merasa perlu membentuk
tim evaluasi independen.
"Pemerintah berkomitmen untuk bekerja sama
secara konstruktif dengan semua pemegang kepentingan. Kami menyadari
manfaat program ini bagi keamanan nasional maupun untuk industri kapal
perang Australia yang dari segi anggaran lebih efektif serta efisien,”
ungkap Mathias.
Sumber : JPNN
Membengkaknya biaya bukan karena kenaikan upah ,,, itu cerita lama pihak BARAT dalam usaha menutupi persenjataan atau sistem khusus rahasia yang sedang dipasang ,,,
BalasHapusMenurut info,,, Australia bangun kapal akhir-akhir ini dibantu oleh Jepang !!! akakakakaakakakak ,,, lu pikir kita Indonesia tolol nggak tahu apaaa???
info darimana bung ano 09.??wah bisa jd masukan nih bung.jepang bantu asutralia,.
Hapusano 14:33 ini dia nih salah satu beritanya kutipan dari blog australia sendiri
Hapus"Dec 7, 2013 - AUSTRALIA has asked Japan to consider providing highly advanced propulsion technology to be used in the navy's planned 12 new submarines. ... "
ano 09.00, bisa jadi jg bener...
BalasHapusdiswitch buat bangun penampungan akibat banjir imigran "kiriman" TNI AL... wkwwkwk
ini politick cambera sekedar memberi tahu bangsa indonesia , untuk menutupi rasa malu pamer 2 kapal moderen (arleigh burke class destroyer ) kedatangan imikgran gelap tampa bisa di cegah . seakan akan jakarta sudah main gila tidak peduly lagi akan kekuatan campera dan sudah terbukti australia hanya menghadapi kaum imigran tidak bisa berbuat apa apa , kita bicara fakta "seumpama bala tentara indonesia yg datang ?... bisa di bayangkan australia bisa apa ?..... ini baru terjadi dari saman 45 baru kali ini australia di telanjangi luar dalam .
BalasHapusapapun beritanya kalau soal kegagalan dari australi, aku pasti senang dan dengan senang hati pula aku do'a kan semoga manusia perahu semakin banyak dan banyak 10 perahu perhari lumayan, dan pembelian alutsista di tunda hingga 10 tahun kedepan kwkwkwkwkwkwk
Hapussaran buat asutralia:" ,makaxa jgn seenakx klo ngomong.udh tau salah xadap bu ani dan pejabat indonesia lain,masih aja ngeles dengan bermacam macam alasan.kita ini bangsa yg menjunjung tinggi persahabatan dan kejujuran.percuma kita kerja sama intelijen,klo negaramu msh aja mencuri2 informasi.cukup dengan minta maaf aja ke bangsa indonesia,masalah beres.hubungn bisa dilanjutkan.akui aja klo salah.selesai deh.islam itu mengajarkan saling memaafkan dan mengakui kesalahan.nah,seperti itu sikap bangsa indonesia."ini cuma saran he he he
BalasHapusNyatanya australi gak perlu di serang dgn alutsista canggih...cukup di serang dgn manusia perahu sudah bikin pejabat australi kelimpungan.... ga ada gunanya punya F18 Hornet, kapal selam Collins-class... tetap ga bisa nyetop manusia perahu...hihihiks..
BalasHapusAnggaran membengkak sama aja dg proyek PKR sigma dan kasel changbogo class yg akan dibuat di PT.PAL.
BalasHapusaaah kalau itu membengkaknya karena 1 US Dolar sekarang jadi Rp 12,000,- brooo ,,, akakakakakak
Hapuskapok, mudahan bangkrut....
BalasHapus