KUALA LUMPUR-(IDB) : Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) sepakat untuk
memperkuat jalinan kerja sama antara kedua belah pihak demi terciptanya
stabilitas keamanan kedua negara.
Kesepakatan tersebut menyangkut peningkatan latihan bersama, informasi intelijen, pembangunan sosial ekonomi di wilayah perbatasan dan kerja sama di sektor udara, laut dan darat dengan harapan tahun 2014 semakin baik dan kokoh.
Kesepakatan itu terwujud dalam sidang ke-11 High Level Committee Malaysia Indonesia (HLC Malindo) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Dalam sidang yang dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Panglima ATM, Jenderal Zulkifeli Bin Mohd Zin tersebut dibahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah perbatasan Indonesia dan Malaysia baik di darat, laut maupun udara agar kestabilan dan keamanan bisa tetap terjaga.
Usaha bersama untuk menjaga keamanan yang dilakukan oleh TNI dan ATM inipun telah mendapatkan pengakuan internasional terutama di Selat Malaka.
Dalam sidang ke-11 HLC Malindo tersebut juga disepakati mengenai peningkatan ekonomi penduduk yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan cara melakukan aktivitas yang dianjurkan oleh badan sosio-ekonomi kedua negara.
Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan dalam HLC ini telah dibahas kemajuan di bidang intelejen, operasi dan pelatihan, sosial ekonomi, kepolisian dan maritim.
Semua itu, kata dia, melalui perencanaan yang telah disepakati bersama dan kedua belah pihak akan mengambil langkah-langkah ke depan.
"Tentunya, kita juga akan mengevaluasi apa yang telah berjalan dan ke depan kedua belah pihak juga telah menentukan sejumlah langkah-langkah yang lebih baik," ungkapnya.
Sedangkan sidang ke-12 HLC pada tahun depan direncanakan berlangsung di Indonesia.
Kesepakatan tersebut menyangkut peningkatan latihan bersama, informasi intelijen, pembangunan sosial ekonomi di wilayah perbatasan dan kerja sama di sektor udara, laut dan darat dengan harapan tahun 2014 semakin baik dan kokoh.
Kesepakatan itu terwujud dalam sidang ke-11 High Level Committee Malaysia Indonesia (HLC Malindo) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Dalam sidang yang dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Panglima ATM, Jenderal Zulkifeli Bin Mohd Zin tersebut dibahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah perbatasan Indonesia dan Malaysia baik di darat, laut maupun udara agar kestabilan dan keamanan bisa tetap terjaga.
Usaha bersama untuk menjaga keamanan yang dilakukan oleh TNI dan ATM inipun telah mendapatkan pengakuan internasional terutama di Selat Malaka.
Dalam sidang ke-11 HLC Malindo tersebut juga disepakati mengenai peningkatan ekonomi penduduk yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan cara melakukan aktivitas yang dianjurkan oleh badan sosio-ekonomi kedua negara.
Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan dalam HLC ini telah dibahas kemajuan di bidang intelejen, operasi dan pelatihan, sosial ekonomi, kepolisian dan maritim.
Semua itu, kata dia, melalui perencanaan yang telah disepakati bersama dan kedua belah pihak akan mengambil langkah-langkah ke depan.
"Tentunya, kita juga akan mengevaluasi apa yang telah berjalan dan ke depan kedua belah pihak juga telah menentukan sejumlah langkah-langkah yang lebih baik," ungkapnya.
Sedangkan sidang ke-12 HLC pada tahun depan direncanakan berlangsung di Indonesia.
Sumber : Antara
nah malon harus lebih paham bahwa menjadi anggota fpda itu bullshit mereka masuk dalam daftar negara yg di curigai oleh us, british, dan aussie..
BalasHapusAliansi dua negara yg menjadi korban penyadapan,semoga kita bisa lebih bersahabat dan saling menghormati dg catatan malon tdk mudah mengclaim sesuatu yg jelas2 milik RI..
BalasHapussudah saatnya indon dan malon bersatu, karena bule2 banyak yg usil
BalasHapus