Selasa, November 19, 2013
4
JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Darat bersama Universitas Surya tengah melakukan riset, salah satunya mengembangkan teknologi antisadap, sehingga dapat mencegah penyadapan yang dilakukan oleh berbagai pihak.

"Dengan teknologi antisadap ini, minimal TNI AD tak bisa lagi disadap oleh berbagai pihak," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman usai membuka acara Seminar Litbanghan dengan tema Optimalisasi Insan Litbang melalui Penguasaan Iptek guna Pemberdayaan Litbanghan dalam Mewujudkan Alutsista Modern di Jakarta, Selasa.

Ia mengklaim alat tersebut nantinya dapat mencegah komunikasi para pejabat Indonesia disadap oleh negara lain.

Budiman mengatakan, pengembangan teknologi antisadap tersebut bukan dilatarbelakangi kasus penyadapan oleh Amerika dan Australia yang belakangan ini berkembang. Pengembangan teknologi antisadap itu, menurutnya, sudah dicanangkan jauh sebelum isu penyadapan muncul.

"Kita sudah melakukan riset ini dua bulan sebelumnya," ungkap Budiman.

Ketika ditanya apakah penyebab terjadinya penyadapan di Indonesia disebabkan masih lemahnya teknologi antisadap yang dimiliki Indonesia, Budiman enggan berkomentar lantaran hal itu bukanlah kewenangannya.

Selain alat antisadap, kerja sama TNI AD dengan Universitas Surya juga akan mengembangkan alat-alat lainnya yang terkait dalam hal pertahanan seperti satelit, bahan peledak, teknologi nano, dan vaksinasi. Total anggaran untuk pengembangan teknologi tersebut mencapai Rp35 miliar.

"Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat bidang pertahanan kita juga harus ikut berkembang mengikuti teknologi. Karena itu, kita bekerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga riset untuk mewujudkan itu. Ada 12 macam riset yang dilakukan bersama Universitas Surya," papar KSAD.

Alasan dipilihnya Universitas Surya sebagai rekan riset, menurut KSAD, universitas itu telah memiliki 200 orang doktor yang mumpuni di bidang riset, mulai riset yang sederhana hingga riset yang berteknologi tinggi.

Selain bekerja sama dengan Universitas Surya, TNI AD sebelumnya juga telah melakukan riset bersama dengan Biofarma untuk mengatasi penyakit saat di medan pertempuran, PT Cyberworld Network Indonesia (CNI) untuk membuat radio komunikasi, dan lembaga riset lainnya.

"Dengan PT CNI ini kita akan produksi sebanyak 200 unit radio komunikasi yang dilengkapi inkripsi dan hopping serta GPS, bahkan radio ini antijaming, sehingga setelah mencapai 200 unit, akan kita launching. Radio ini sudah diuji coba dalam Ekspedisi Khatulistiwa dan Ekspedisi Sulawesi," tutur mantan Sekjen Kemhan ini.

Seperti diberitakan, menurut laporan sejumlah media asing, badan mata-mata Australia telah berusaha menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono, serta sejumlah menteri.




Sumber : Antara

4 komentar:

  1. Nantinya KPK masih bisa menyadap para pejabat gk ya?

    BalasHapus
  2. Universitas Surya itu relatif baru tapi disitulah wadah para Ahli Indonesia yang selama ini bekerja sebagai ahli di luar negeri diwadahi untuk bisa bekerja di dalam negeri (CUKUP MENGEJUTKAN). Bahkan teknologi pengelolaan sampah di Shanghai - China menggunakan teknologi hasil riset ahli Universitas Surya.. Saluuut.. !! (h)

    BalasHapus
  3. luar biasa, aku baru tahu kalau ada universitas surya, ternyata walaupun baru tapi punya banyak andil untuk bangsa ini..............kami seluruh guru kabupaten tegal mendukung perjuangan membangun bangsa..sukses selalu untuk universitas surya......

    BalasHapus
  4. banyak perguruan tinggi di indonesia yang tua usia tapi hanya memberikan pendidikan kurang bermutu, bahkan kadang merusak pendidikan karakter bangsa, contohnya universitas-universitas bentukan pegawai-pegawai pemda yang hanya merampok uang negara di bidang pendidikan, ruar biasa untuk Universitas Surya, Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga yang berotak cemerlang dan berjiwa sehat seperti dosen2 Universitas Surya... PSSMA 1 DKW, Tegal

    BalasHapus