ARC-(IDB) : Dalam sidang KKIP minggu lalu, Kepala Staf TNI Angkatan laut,
Laksamana Marsetio telah mengungkapkan kebutuhan TNI AL, yaitu sebanyak
12 unit Kapal Selam untuk menjamin pengamanan wilayah NKRI. Dan sudah
pula kita ketahui bahwa TNI Angkatan Laut kemudian memilih Kapal Selam
dari Korea Selatan, yaitu DSME 209. Dalam kontrak perjanjian, disebutkan
Indonesia membeli 3 unit, dimana 1 unit terakhir akan dibuat di
Galangan Kapal Nasional, PT. PAL Surabaya.
Meski merupakan turunan dari tipe U-209 buatan Jerman Barat, TNI AL meminta spesifikasi yang tinggi terhadap kapal selam DSME 209. Diantaranya adalah, memiliki kesenyapan yang tinggi, mampu menghindari deteksi, mampu menyelam hingga 250 meter, serta memiliki 4 mesin yang mampu digeber hingga kecepakan 21 knot ketika menyelam.
Dari data yang ARC dapat, disebutkan pula bahwa kapal selam DSME 209 harus mampu beroperasi terus menerus selama 2 bulan. Salah satu poin yang mengejutkan adalah mengenai persenjataan.
Selain dipersenjatai 8 buah Torpedo 533mm dan ranjau laut, Ia juga harus mampu meluncurkan rudal Harpoon. Jika benar demikian, maka ini adalah pertama kalinya TNI-AL memiliki Kapal Selam yang mampu meluncurkan Peluru Kendali Anti Kapal. Namun, harus dipahami bahwa itu semua baru spesifikasi teknis di atas kertas yang diminta. Seperti apa kemampuan asli Kapal Selam DSME 209, tentunya masih harus menunggu kapal tersebut operasional.
Namun demikian, proses transfer teknologi kapal selam DSME 209 bukan tanpa halangan. Ironisnya, kebanyakan halangan justru datang dari dalam negeri. Untuk mampu membangun kapal selam itu, dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana dengan investasi mencapai US $ 350 juta. Dari jumlah itu, masih diperlukan peralatan tambahan senilai US$ 150 juta.
Awalnya kebutuhan anggaran ini akan diberikan oleh Kementrian BUMN yang juga merupakan anggota KKIP. Namun demikian, meski sudah diajukan ke Kemenkeu dan Bappenas, dan sering dibahas dalam berbagai forum dan sidang, dana yang dinanti tak juga mengucur. Padahal, jika hingga Desember 2014 sarana dan pra sarana yang dibutuhkan tak juga ada, maka pembuatan kapal selam ketiga di PT.PAL akan gagal. Pembuatannya maka akan dialihkan ke Korea Selatan.
Selain itu di sisi sumber daya manusia, pada periode pra desain, seharusnya PT. PAL telah mengirimkan SDM yang mempunyai kualifikasi untuk design lecture sebanyak 20 orang serta team ojt sebanyak 186 orang ke DSME korea selatan. Namun sampai sekarang belum dilaksanakan. Dengan keterbatasan SDM dan kurang intensifnya komunikasi pihak PT PAL, pihak dsme sangat mengkhawatirkan keberlangsungan pembangunan kapal selam ketiga yang menggunakan metoda joint production di galangan PT.PAL di Surabaya.
Sebenarnya semua kesempatan itu sudah terbuka. Dan kini tinggal kepemimpinan kita lah yang menentukan, apakah kita akan mandiri di bidang produksi Kapal Selam atau masih tetap tak berubah. Mari kita harapkan yang terbaik.
Sumber : ARC
Nah loe.....kog sekarang kendalanya dari dalam negeri?.....kapan hari infonya kendalanya dari sisi Korsel?.....ini mana yg bener ya????.....
BalasHapusnow I see, ternyata yang goblok yang pemerintah, DPR dan pihak PT.PAL sendiri yang gak bertindak cepat, musti ada inisiator pembuat keputusan, jangan ikutan SBY yang jadi pemimpin tapi gak berani ambil risiko keputusan
BalasHapusBagaimana sih....program pembuatan pesawat tempur nggantung, sekarang muncul lagi masalah pembuatan kapal selam yang beritanya ada kendala di sisi kurangnya jumlah SDM Indonesia dan Infrastrukturnya,kalau begini terus kapan bisa bikin pespur & kapal selam ????? kayanya nefsong besar tenaga kurang nih.....
BalasHapusHehehe jangan jangan yang ketiga dibuat di korea juga
BalasHapusKenapa kok gak kaget ya, mbacanya?...
BalasHapusAku dari dulu gak heran kok dg pemerintah. kemauan menggebu, dana kurang. keinginan tinggi, keuangan gak ada. aneh. selalu saja lebih besar pasak daripada tiangnya . hihihi . kayak anak kecil aja. sebenarnya kita punya dana kok kalo mau. APBN lebih dari 1.600 trilyun kok cuman ngambil 3 trlyun aja gk ada. kwkwkwkwk. lucu. buat negara dan bangsa ya jangan setengah2. hayo
BalasHapusJangan jangan ini hanya trik saja Mas Bro,supaya tidak dipelototin terus.....sepertinya pakai taktik pengalihan issue......seakan proyeknya akan mau gagal atau berhenti padahal sih sebaliknya....
HapusPlin plan semua...itu semua strategi pengaburan intelejen biar yang nyadap atau terus meneropong kegiatan industri militer RI pada dibikin bingung semua.
BalasHapusIndonesia ß⌣ªª⌣и̲̮̣̅ ̥̊ƍë† apa2 pasti setengah2 ƍäª pernah tulus sepenuh hati ironisnya para parlemen DPR Dan konco2 hadeeeehhh,,,,,,,
BalasHapusSoalnya senayan blm kebagian angpao mas broo
BalasHapusMasalah dan permasalahan itu kan menurut kacamata penulis, berdasarkan pengamatan, dan sumber2 individu!!! Keadaan sebenarnya hanya tuhan dan kemenhan yg tau!!! Kan panglima sudah ngomong "untuk alutsista rahasia tentu semuanya rahasia"!!!
BalasHapusTenang aja.. usah ribut..AL sudah ada kilo..ditambat di Brazil...Korsel hanya dummy...
BalasHapusMulai dech cari-cari alasan atas "KEGAGALAN" Program mereka. Coba sebelumnya kerja sama dilakukan dengan pihak Rusia, pasti tidak bakalan seperti ini kejadiannya!
BalasHapusyakin 100% bener tuh statemen anda........ada jaminan ruski mau kasih tot kapal selam........yang jelas bakal lebih melongo. cuman bisa make......rusia itu sama pelitnya dengan US. cuman kelebihan rusky. no campur tangan politik negara pembeli.
HapusEnte terlalu mengagungkan barang russia hehehe.....kagak baek lhoo..bener kata ano 12.26 Russia juga pelit....India aja yang belinya bejibun masih suka dikadalin russia kok apalagi kita yang belinya seumprit..dan setelah ane baca ini ternyata hambatan bukan cuma dari sononya tapi dari sininya juga sama aja.....THAT'S FACT
HapusKenapa nggak kaget bacanya ya? Sepertinya memang birokrasi dan prosedur adalah "dewa" di negri ini. Jadi selama itu dipenuhi, mau hasilnya berantakan, batal, hancur atau jadi gak karu-karuan memang tidak masalah. Selama "Prosedur" diikuti. Kalau benar begitu, sungguh Ironis.
BalasHapusmaka nya pilih presiden ntar yusuf kalla.. liat tu panser anoa.. bisa jadi ada juga atas perintah dari yusuf kalla...
BalasHapusEntahlah siapa yang benar, siapa yang salah, siapa yang bodoh, siapa yang hanya cari untung, siapa yang ego, siapa yang memutar balikkan fakta, yang pasti rakyat sudah dirugikan, kena PHP, kita sudah di buat kecewa, ToT hanya mimpi.
BalasHapusSabar bro...nanti kita lihat saja hasilnya 3-5 tahun ke depan,apa kasel ketiga sdh bisa dibikin dan berlayar di lautan nkri.
BalasHapusMudah-mudahan gagal tuh dengan KORSEL biar kita beli aja dulu 20 KS RUSIA ,,, akakakakak soal bisa bikin kapal selam nanti aja deh ,,, yang penting punya 2 + 20 KS dulu ,,, malah mungkin Rusia mau TOT asal senjatanya beli sama dia ,,, heheheheh
BalasHapusSAAT SEKARANG INI TIDAK PENTING BISA BIKIN KAPAL SELAM SENDIRI ATAU TIDAK ,,, BUAT APA BISA BIKIN SENDIRI TAPI MESIN DAN TORPEDONYA MASIH BELI DARI LUAR?
BalasHapusYANG PENTING PUNYA 22 KS DULU ,,, SOALNYA TETANGGA DI SELATAN SUDAH MULAI KURANG AJAR ,,, KITA PERLU KS YANG BANYAK UNTUK MEMBUAT MEREKA BERPIKIR 10 X MASK PERAIRAN KITA ,,, UDAH DEH JANGAN TERLALU BANYAK WAYANG WAYANGAN ,,, CEPAT PUTUSKAN BELI DARI RUSIA !!! GITU AJA KOK REFOT ?
Ini kapal selam botot desain ane bellom lahir buat apa di pajang ?...... berita palsu artikel di atas 1000% hanya pencitaraan di kadalin korea di tutupi karna komisi upeti sudah jadi tinja mirip hambalang dan century dan migas .
BalasHapusKalian saja semua dibuat penasaran. apalagi australi yg mmg sdg galau. Sampai2 dia hrs nyadap. Sy yakin kalau kalian bisa nyadap, pasti nih sumber berita akan disadap .saking penasarannya.
BalasHapusjangan-jangan dananya sudah masuk ke partai penguasa...
BalasHapusgalau semua galau .........
BalasHapus