JAKARTA-(IDB) : Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat
terbatas setelah memimpin upacara ziarah nasional di Taman Makam
Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Ahad (10/11).
Dalam rapat itu dibahas beberapa hal, antara lain mengenai kecelakaan
helikopter milik TNI AD di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu
lalu.
"Saya minta investigasi lanjutan tentang musibah jatuhnya helikopter MI-17 TNI AD," kata presiden, melalui akun jejaring sosialnya, @SBYudhoyono, Ahad. Rapat itu antara lain dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Selain investigasi lanjutan, SBY juga memerintahkan pemberian bantuan santunan untuk keluarga para korban. Berdasarkan informasi sebelumnya, ada 19 orang penumpang dalam helikopter. Jatuhnya helikopter tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Sementara enam pulang lainnya dikabarkan mengalami luka bakar.
Dalam keterangan persnya, Sabtu, Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen Rukman Ahmad mengatakan, helikopter itu tengah digunakan untuk mengangkut personel dan material bangunan. TNI saat itu tengah melakukan program pembangunan pos pengaman perbatasan di Pos Long Bulan, Kabupaten Malinau.
"Saya minta investigasi lanjutan tentang musibah jatuhnya helikopter MI-17 TNI AD," kata presiden, melalui akun jejaring sosialnya, @SBYudhoyono, Ahad. Rapat itu antara lain dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Selain investigasi lanjutan, SBY juga memerintahkan pemberian bantuan santunan untuk keluarga para korban. Berdasarkan informasi sebelumnya, ada 19 orang penumpang dalam helikopter. Jatuhnya helikopter tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Sementara enam pulang lainnya dikabarkan mengalami luka bakar.
Dalam keterangan persnya, Sabtu, Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen Rukman Ahmad mengatakan, helikopter itu tengah digunakan untuk mengangkut personel dan material bangunan. TNI saat itu tengah melakukan program pembangunan pos pengaman perbatasan di Pos Long Bulan, Kabupaten Malinau.
Heli berangkat dari Tarakan membawa sembilan penumpang. Kemudian
menjemput 10 orang lainnya di Desa Apauping. Saat terbang menuju
Malinau, heli oleng dan terjatuh.
Sumber : Republika
ketika angkut muatan melebihi kapasitas ga si?
BalasHapuspak SBY kapan sih bakal ngomong tegas layaknya mantan jendral?? "meminta", "menghimbau","mengajak"...... ini omongan jendral lulusan fort bragg tempat ranger amerika latihan??? ngomongnya "saya mendesak agar TNI melakukan investigasi menyeluruh" gitu kek, biar kelihatan tegas
BalasHapussabar bro bentar lage juga lengser hehehe..
Hapusini sudah yg ke dua kalinya mi17 jatuh. mi-17 keok dengan kondisi alam kalimantan dan papua. ataukah ini murni human error..?? ataukah memang kita masih minim teknisi untuk menangani heli kelas berat ini..???
BalasHapusPerlu penyelidikan menyeluruh..? tanyakan para korban sebelum heli jatuh..? apa memenuhi batas beban heli..? atau juga faktor cuaca..? atau bisa juga human error..? dan yang paling buruk sekalipun..? cyberwar alias perang elektronik..? semacam jamming.. sehingga membuat pesawat jadi kehilangan kontrol.. dan akhirnya jatuh..? senjata ini sudah ada seperti yang ada pada pesawat e-18 growler.. kalau tidak salah..? intinya perlu ada penyelidikan menyeluruh manfaatkan semua bukti-bukti yg ada..
BalasHapusSetuju mas bro...jamming kemungkinan ada walaupun kecil,kelebihan muatan saya rasa tdk karena heli ini sanggup bawa 30 penumpang,
Hapusnha ini ni ternyata sama saja kan kita perbaharui alutista msh ada keclakaan. kemungkinn besar kurangnya SDM kita menerbangkan pesawat. kmrin juga klo gak salah pegasus juga gk bisa keluarin roda pendarat. pdhl ini pesawat msh gres baru. hayo beli alutsista baru juga banyak pelatihan baru dong
BalasHapusMasa heli mi-17 angkut 30 orang gilaa bner bukannya 10 atau 15 org yg bisa angkut heli...
BalasHapusGak mungkin 30 orang di angkut helikopter tsb...
Betul heli mi 17 mampu aangkut 30 personel bersenjata lengkap,..
Hapus