Senin, Oktober 07, 2013
35
Hak suara adalah hak asasi bagi setiap warga negara tak terkecuali yang berprofesi militer. Sebab itu, mantan Panglima TNI Djoko Santoso mengusulkan tentara boleh memilih dalam pemilu dua periode mendatang, tahun 2019.
JAKARTA-(IDB) : Mantan Panglima TNI Djoko Santoso berharap agar personil militer mendapatkan hak suara pada Pemilu 2019. Alasannya, hak suara adalah hak asasi bagi semua warga termasuk tentara.



Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq bereaksi terhadap ide itu. Memang, secara prinsip hak suara berlaku bagi semua warga. Namun penerapan prinsip itu dalam konteks demokrasi di Indonesia belum tepat.



Alasan Mahfudz, di masa rezim otoriter TNI terlibat dalam politik. Meskipun sudah dibatasi dengan UU TNI No.32 Tahun 2004, kultur di internal TNI belum sepenuhnya berubah. Selain itu, masyarakat Indonesia masih cenderung irasional dalam politik sehingga potensi konflik masih terbuka lebar.



"Dengan dua faktor tesebut akan sangat rawan dan riskan apabila prajurit TNI diberikan hak pilihnya. Pemberian hak politik TNI saat ini belum relevan," ujar Mahfudz di Jakarta, Minggu (6/10).



Dalam diskusi yang digelar Pergerakan Perhimpunan Indonesia di Jakarta, Jumat (4/10), Djoko Santoso mengusulkan tentara mendapatkan hak suara pada pemilu. "Jangan takutlah. Zaman sudah berubah, tentara punya orientasi profesional saat ini. Tentara punya hak politik, asal diatur dan diawasi dengan tepat," katanya.



Dia menegaskan, pelibatan TNI dalam pemilu merupakan sebuah keniscayaan. Meski begitu, dia tetap berharap prajurit TNI yang terlibat dalam pemilu mampu menjaga aspek netralitas kepada bangsa dan negara. Setidaknya masih ada waktu untuk menyesuaikan diri karena hak itu sebaiknya diberikan pada 2019 dan bukan pada Pemilu 2014.




Sumber : Jurnamen

35 komentar:

  1. seandainya, kalo jadi dibuka hak pilihnya nih..
    kalo masing2 tentara ada yg ikut kampanye, masing2 mendukung partai yg berbeda2, dalam 1 batalyon bisa tawuran tuh..
    trus pak Joko bilang "Jangan takutlah. Zaman sudah berubah, tentara punya orientasi profesional saat ini. Tentara punya hak politik, asal diatur dan diawasi dengan tepat".
    yg mau ngawasi siapa? si seragam Coklat? ato pramuka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah lha pengawas kog saling mengawasi..
      Jelas" pak moeld bilang. Tentara harus netral,tidak boleh ikut peilu,kalo itu terjadi

      wassalam
      sama saja membuka peluang untuk menghancurkan NkrI

      Hapus
    2. dalam pemilu sering kli antar partai yg satu bertolak belakang dg partai lain malah sering terdengar berita adu jotos antar pendukung. klo pendukung partai sama2 militer adu jotosnya bukan tawuran lagi brow tapi PERANG SODARA idenya agak gila Pak Djoko Santoso ini. TNI sama POLRI harus netral utamakan keutuhan negara jangan disampai ikut2n nyoblos!!!!

      Hapus
    3. sebaiknya sesuai dengan aturan saja...TNI yang semakin profesional dan diberi haknya melalui perwakilan yang ditunjuk oleh Panglima TNI...ini supaya TNI tidak terpecah belah, karena TNI butuh satu kesatuan komando...TNI jangan sampai bermain dan dipermainkan oleh lembaga politik...

      Hapus
  2. WASPADA...!!! ....percuma punya rencana MEF, Kalo TNI di hancurkan dr dalam lewat pemberian hak suara dengan alasan "HAK ASASI MANUSIA"....HAM hanya alat saja, tujuan akhir menhancurkan TNI. Di serang dr luar tdk bisa...ya diserang dr dalam lewat bingkisan HAM.. WASPADA...!!!

    BalasHapus
  3. Wacana bodoh dari pemimpin yg sangat bodoh!! Demi manuver politik rela menghianati almamaternya.... Dan berikutnya, niscaya gak akan segan2 menjual & memecah belah bangsanya sendiri...!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju sekali..
      Menghianati almameter itu lah prinsip HaM skrg,,
      bnyak jendral terjun ke politik karena dpat bingkisan menarik dr para CIA

      Hapus
    2. JIka anda setuju , bantu petisi saya agar penyidik KPK dari TNI segera direalisasi di http://chn.ge/1AEahC8

      Hapus
  4. Yang punya ide anggota TNI diberikan hak pilih dalam politik saya yakin beliaunya punya keinginan tertentu......
    benar apa yang telah disampaikan oleh Pak Mahfudz Sidiq, perpolitikan kita itu masih kurang dewasa dan masih banyak terjadi praktek Irasional. masih segar diingatan kita yang terjadi di lembaga hukum MK yang telah menyeret ketuanya berurusan hukum yang kasusnya ujung ujungnya masalah politik yang kurang dewasa juga...
    semestinya sebagai mantan pimpinan TNI sudah tau bagaimana keadaan TNI itu.. mestinya yang diperjuangkan adalah kesejahteraan anggotanya, profesional dan kualitas SDMnya, peningkatan kualitas dan kuantitas Alutsistanya, bagaimana TNI disegani baik bagi lawan maupun kawan, kok malah punya ide TNI mau diseret ke dunia politik praktis lagi.. ini bagaimana??
    " Jadikanlah TNI kita gagah berani, berwibawa, siap tempur "
    " TNI ADALAH GARDA TERDEPAN - PELINDUNG DAN PENGAYOM IBU PERTIWI BUMI LAUT MANDALA NUSANTARA - DAN SEKALIGUS BENTENG TERAKHIR NEGARA " by. E-Kafa

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bro bukan hak nyoblosnya tp kesejahetraan yg diinginkan prajurit TNI, TNI POLRI dan PNS itu haruslah netral siapapun yg jd pilihan rakyat, mereka sbg abdi negara harus mengabdikan dirinya kpd negara .....

      Hapus
  5. SAYA CINTA TNI SAYA DUKUNG TNI SAYA DUKUNG PROGRAM MEF PEMENUHAN ALUSISTA TNI TAPI TIDAK DUKUNG WACANA INI.....ide gila antar tentara bisa perang kaya gini mah....PNS z sekarang sudah banyak yg diperalat jadi budak politik Pak Djoko akibatnya PNS bekerja tidak maksimal rezim ganti merah PNS yg jadi pejabat harus merah dan ketika kuning harus kuning itu jelas mengganggu kinerja PNS harusnya PNS juga harus netral tidak boleh nyoblos....ini tentara ikutr nyoblos WAH BUKAN PERANG MULUT LAGI PERANG TANK NANTI percuma TNI diberi senjata canggih klo buat bunuh rakyat sendiri

    BalasHapus
  6. Mungkin Pak Djoko butuh suara anak buahnya biar nyoblos dia kli...... :d

    BalasHapus
  7. awalnya partai dibentuk demi rakyat tp sekarang partai dibentuk demi partainya masing2 meskipun rakyat yg jadi korban.....nanti TNI dibentuk demi partai juga klo toh wacana Djoko ini disahkan bubar donk NKRI TERCINTA INI

    BalasHapus
  8. ooohhh ya silahkan pak tni/polri boleh ikut memilih kok kalo udah pada pensiun.. nah kalo belum pensiun jalankan saja tugas pokok nya masing2... kalo tni menjaga kedaulatan negara.. polri menumpas kriminalitas jgn dobel2 ah kurang baik buat kesehatan hehehe...

    BalasHapus
  9. Hah nggak usah macem2 deh ,,,
    TNI tidak perlu dilibatkan dalam pemilihan,,,
    biar mereka mempunya i jarak yang sama terhadap partai manapun,,,
    TNI harus tetap jadi PENGAWAL Pancasila & UUD 45 !
    udah stop titik !
    Ini ulah-ulah antek-antek BARAT aja nih mau meruntuhkan benteng terakhir NKRI yaitu TNI!
    kampret memang orang-orang ituu

    BalasHapus
  10. sy setuju pak djoko biarkan TNI memilih......kalo tidak setuju, berika kursi khusus di DPR khususnya di Komisi I biar sejalan antara Alutsista yang diinginkan TNI dan DPR karena ada yang perjuangkan, jangan lagi orang bego ndak tau apa2 ttg Alutsista disuruh ngomong, bukan lagi artis kunker ke Ukraina liat2 Tank...., buat komisi 1 orang yg ahli persenjataan dan strategis

    BalasHapus
    Balasan
    1. JIka anda setuju , bantu petisi saya agar penyidik KPK dari TNI segera direalisasi di http://chn.ge/1AEahC8

      Hapus
  11. Waah...bisa tembak2an antar kesatuan nanti, berikan aja TNI/Polri tempat di 1 fraksi, umpamanya fraksi TNI/POLRI untuk memperjuangkan hak2nya jadi kalau menurut saya ngga perlu ikut2an milih, sekarang sudah bagus sekali TNI netral, lebih mulia membela negara daripada membela politisi...

    BalasHapus
  12. (c)
    kayaknya seluruh pembaca blog ini akur deh, untuk hal ini.. cheer
    (h)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akkurr brooww... Indahnya persatuan dan persaudaraan dalam satu bingkai NKRI.
      Salam damai saudara2ku se-bangsa & se-tanah air...

      Hapus
  13. BAGUS.TENTARA HARUS IKUT PEMILU.KALAU NKRI HANCUR BERSYUKUR.SUMATRA JADI NEGARA. KALIMANTAN.SULAWESI.BALI.LOMBOKPAPUA..JAWA MAU KE MANA.. MAKAN TAI LO JAWA. NEGARA SUMATRA. NEGARA KALHMANTAN. NEGARA SULAWESI. MATI LA KAU JAWA

    BalasHapus
    Balasan
    1. emakmu pernah di kentot orang jawa keh,,
      rasa nak benci sangat dengan urang jawa ditok,,
      dalam otakmu ade sepertiga benih orang jawa
      kah kah kah kah

      Hapus
    2. Munkn kamu emak dan saudaramu sering di entot y. Apa jgn2 lo org jawa pnya anak mau di jual.kan jawa 90% pelacur.. Kalau ada adikmu nanti qw entot y trz qw jual.kan cewek jawa senang di entot..

      Hapus
    3. MalGAYsial coba adu domba,tau" sabah dan serawak lepas,ayo dukung sultan sulu, hancurkan kaum sodom malGAYsial,,

      Hapus
    4. Itu cinghoii bicara merusak mereka segelintir ada nya di indonesia tapi bikin susah negara , bisa lari dan numpuk harta di singapore , kaya di indonesia setelah kaya jadi pecundang adu domba demam jadi maniak america!!!

      Hapus
  14. ano 18,03 kalau ngomong di jaga kalau ingin panjang umur
    aku tau kau ni bukan orang indonesia tak payah lah ikut urusan negeri orang asal kau tau saja
    SAMPAI KIAMAT NKRI TIDAK AKAN HANCUR

    BalasHapus
  15. FAKTA 90% WANITA JAWA PELACUR. 60% LAKINYA KULI BANGUNAN. 50% PENGAMEN.PENGEMIS.PERAMPOK. LHAT DI JALAN.TERMINAL BNYK PENGAMEN.PENGEMIS.KT BANDINGKAN KALIMANTAN. SULAWESI.BALI.BATAM.. 80% PENIPU MUNAPIK.. 80% PEREMPUANYA BABU. PEMBANTU.. MEMALUKAN

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komen2 seperti ini koq bisa masuk seh di blog militer..apa gak ada filternya..sebaiknya Admin di hapus aja komen yg berisi hasutan seperti ini..biar tambah bermutu dan enak dibaca blog-nya..

      Hapus
    2. Memang sekarang ada gerakan untuk mengadu domba orang suku-suku di Indonesia, dan ini memang sudah di tengarai,,, sumbernya ada yang dari negara tetangga di Utara dan di Selatan kita, tapi ada juga yang dari dalam negara kita sendiri.

      Yang dari dalam Indonesia sendiri, biarkan saja mereka begitu, lambat atau cepat mereka akan dijemput dari tempatnya. Kritik boleh tapi menghujat bangsa dan negara sendiri ya ada undang-undangnya ya pak. Bapak berani berbuat harus berani bertanggung jawab.

      Hapus
    3. Mereka itu orang negeri sodom,dari forum sebelah yg punya dendam kesumat sama orang" indo,,

      Hapus
  16. Inilah mantan panglima yg bodoh dan tolol yg mau dimanfaatin elit2 politik agar pagar akhir bangsa indonesia di pecah2, think twice panglima eeeooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan bodoh sih...kecuali kalo memang niatnya memecah belah persatuan dan kesatuan TNI secara halus dan pelan-pelan dgn issue HAM...ato memang ada "pesanan" pihak asing spt dulu IMF privatacy BUMN yg "mengharuskan" utk mau di beli asing... WASPADA taktik adu domba dgn issue HAM...!!

      Hapus
  17. Ini akalan akalan yali dektator aliran orde baru . Tni harus netral itu kata pendiri indonesia ( bungkarno) buat kalangan penjarah dan haus kekuasaan jellas di untung kan tni gak netral , buat menghantam rakyat kalau tidak tunduk ke dektator , kami hanya mau mengigatkan hati 2 aliran setan masih gentanyangan .

    BalasHapus
  18. Usulan yang ANEH..,lha Netral saja para BABINSA dulu "NGOMPORI" masyarakat untuk milih SBY kok..,apallagi klo punya hak pilih...,LUCUUUUUU....

    BalasHapus
  19. Lo liat aja photo panglima tampangnya aja longor githu kaga tau gua, dia dapet jd panglmanya dr seven eleven atau hadiah karena gampang di lobi n btw pak di kasih berapa nih dr partai2 yah kalo ente dapet bagi2lah sama kita2 orang hahahahha

    BalasHapus