BEIJING-(IDB) : Pakar hukum laut
Hasjim Djalal menegaskan Indonesia terus mendorong penyelesaian damai di
Laut China Selatan antarnegara ASEAN dengan China.
"Indonesia bukan negara peng-klaim di Laut China Selatan, dan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan China, karena itu Indonesia dapat lebih berperan untuk menengahi perseteruan antarnegara ASEAN dengan China di Laut China Selatan," ujarnya di Beijing, Sabtu.
Ditemui ANTARA di sela-sela lokakarya tentang Laut China Selatan (LCS), ia mengatakan Indonesia dan juga negara ASEAN lainnya termasuk China sangat berkepentingan dengan stabilitas keamanan di Laut China Selatan.
"Karena itu sangat penting bagi semua pihak untuk duduk bersama dengan kepala dingin untuk mendapatkan solusi terbaik dalam menyelesaikan sengketa di wilayah itu," kata mantan Duta Besar RI untuk PBB tersebut.
Hasjim mengatakan upaya penyelesaian sengketa antara beberapa negara ASEAN dengan China di Laut China Selatan terus mengalami perkembangan positif, semisal ASEAN dan China telah menyepakati deklarasi tata perilaku (DoC) di wilayah itu.
"Bahkan China juga telah sepakat untuk DoC ditingkatkan menjadi Code of Conduct, yang pembahasannya kini terus dilakukan kedua pihak," ungkapnya.
ASEAN dan China juga telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama di Laut China Selatan yang melibatkan semua pihak yang bertikai, seperti kerja sama penelitian kelautan, program pertukaran, pelatihan dan pendidikan tentang kelautan, serta terkait masalah lingkungan hidup di Laut China Selatan dan sekitarnya.
"Pembahasan mengenai kerja sama tersebut, lebih mudah dilakukan daripada saat kita membahas masalah sumber daya alam dan sengketa wilayah di Laut China Selatan. Ini yang harus dikedepankan terus, dan diharapkan dengan kerja sama yang terjalin baik itu, persoalan sengketa dapat pula diselesaikan dengan baik. Peran Indonesia terus difokuskan untuk penyelesaian damai antara negara-negara ASEAN dan China," tutur Hasjim.
Sektretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh sebelumnya mengatakan ASEAN dan China sepakat untuk melakukan konsultasi rutin terkait Laut China Selatan. Kesepkatan itu, tercapai dalam pertemuan tingkat tinggi menteri luar negeri ASEAN dan menlu China dalam kerangka Forum Regional ASEAN plus di Brunei Darussalam 30 Juni-2 Juli 2013.
Pertemuan konsultasi akan dilakukan di Beijing pada September mendatang.
"Indonesia bukan negara peng-klaim di Laut China Selatan, dan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan China, karena itu Indonesia dapat lebih berperan untuk menengahi perseteruan antarnegara ASEAN dengan China di Laut China Selatan," ujarnya di Beijing, Sabtu.
Ditemui ANTARA di sela-sela lokakarya tentang Laut China Selatan (LCS), ia mengatakan Indonesia dan juga negara ASEAN lainnya termasuk China sangat berkepentingan dengan stabilitas keamanan di Laut China Selatan.
"Karena itu sangat penting bagi semua pihak untuk duduk bersama dengan kepala dingin untuk mendapatkan solusi terbaik dalam menyelesaikan sengketa di wilayah itu," kata mantan Duta Besar RI untuk PBB tersebut.
Hasjim mengatakan upaya penyelesaian sengketa antara beberapa negara ASEAN dengan China di Laut China Selatan terus mengalami perkembangan positif, semisal ASEAN dan China telah menyepakati deklarasi tata perilaku (DoC) di wilayah itu.
"Bahkan China juga telah sepakat untuk DoC ditingkatkan menjadi Code of Conduct, yang pembahasannya kini terus dilakukan kedua pihak," ungkapnya.
ASEAN dan China juga telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama di Laut China Selatan yang melibatkan semua pihak yang bertikai, seperti kerja sama penelitian kelautan, program pertukaran, pelatihan dan pendidikan tentang kelautan, serta terkait masalah lingkungan hidup di Laut China Selatan dan sekitarnya.
"Pembahasan mengenai kerja sama tersebut, lebih mudah dilakukan daripada saat kita membahas masalah sumber daya alam dan sengketa wilayah di Laut China Selatan. Ini yang harus dikedepankan terus, dan diharapkan dengan kerja sama yang terjalin baik itu, persoalan sengketa dapat pula diselesaikan dengan baik. Peran Indonesia terus difokuskan untuk penyelesaian damai antara negara-negara ASEAN dan China," tutur Hasjim.
Sektretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh sebelumnya mengatakan ASEAN dan China sepakat untuk melakukan konsultasi rutin terkait Laut China Selatan. Kesepkatan itu, tercapai dalam pertemuan tingkat tinggi menteri luar negeri ASEAN dan menlu China dalam kerangka Forum Regional ASEAN plus di Brunei Darussalam 30 Juni-2 Juli 2013.
Pertemuan konsultasi akan dilakukan di Beijing pada September mendatang.
Sumber : Antara
tokokuka.com
BalasHapusDVD Tutorial, Peralatan Komputer, Sepatu dan Batik Bola.
Koleksi terlengkap dari kami untuk anda :*.
baroinfo.com
Info info unik, fresh, hot untuk kita semua.