PB-(IDB) : Di
hari minggu, sambil mengisi waktu liburan dengan browsing sana-sini,
akhirnya ketemu dengan berita yang menggembirakan, berita tersebut
datangnya dari PT DI.yaitu dengan sudah beredarnya foto-foto CN-235
versi Winglet di beberapa Forum besar di indonesia.
Ada beberapa foto yang sudah dirilis
oleh beberapa pihak, yang menjelaskan bahwa pesawat ini adalah CN-235 NG
atau next Generation. Yang pernah akan dikembangkan oleh PT.DI pada tahun
2008 lalu.
Yang dimana dana investasi, PT
Dirgantara Indonesia (PTDI)
memperkirakan investasi di tahun 2010 sebesar Rp 248 miliar. Ini terbagi
menjadi dua, existing business sebesar Rp 87 miliar dan New Product
Development, Rp 161 miliar.dana sebesar ini juga diperuntukan sebagai
biaya pengembangan pesawat CN 235 NG (Next Generation) dan N219 dan
Amphibi Sea Star.
CN-235 NG |
CN-235 NG memang memiliki winglet, ini
dibuktikan dengan sudah beredar mockup dari CN-235 NG itu sendiri. Tapi
sejalan dengan waktu proyek ini belum ada kejelasan pasti apakah
dihentikan atau diteruskan.
Setelah beredar beberapa foto di
forum-forum indonesia, dengan menampilkan pesawat CN-235 versi
winglet, menandakan PT.DI mulai melakukan terobosan baru.
Pada akhir tahun 2012 lalu Wamenhan
Sjafrie Sjamsoeddin selaku Ketua High Level Committee (HLC)
didampingi Tim HLC mengadakan kunjungan kerja ke PT. DI.
Dalam melakukan
kunjungan ke PT DI, Wamenhan beserta rombongan mengamati
sejumlah pesawat di hanggar CN 235 dan hanggar helikopter serta
meninjau sejumlah pesawat yang dipesan Kemhan.
Pada kesempatan
tersebut Wamenhan juga melihat tiga pesawat CN 235 tipe MPA atau
Maritime Patrol untuk kebutuhan TNI Angkatan Laut yang memasuki proses
finishing atau sudah selesai 85 persen.
Kemhan di PT.DI |
Foto ini memperlihatkan bahwa pesawat tersebut sudah hampir rampung,dan
sekarang foto tersebut sudah beredar di beberapa forum, berarti
menandakan bahwa CN-235 MPA TNI AL sudah selesai di buat, Tapi dengan Versi Winglet.
Menurut dari keterangan pemilik foto:
Itu adalah salah satu dari 3 CN-235 untuk Patroli maritim TNI AL dengan
blended winglet yang sedang ground run engine. Rencanya ini juga
sekaligus sebagai ekperimen untuk blended winglet yang
akan digunakan pada CN-245 / N-245 (Versi sipil dari CN-235, dengan
penambahan winglet, (perubahan penampang rear fuselage tanpa ada
ramp door).
Wah...PT. DI mulai berexperimen dengan
terobosan baru. Ini bukan hal baru tapi ini patut didukung oleh
pemerintah. Penggunaan winglet juga diuji cobakan Lockheed Martin pada P-3.
Airbus Military juga melakukan pengujian dan modifikasi pada pesawat pengintai C-295-nya, Penerbangan pertama dari pesawat C-295 wingletted ini berlangsung dengan sukses di fasilitas Airbus Military Seville di Spanyol pada tanggal 21 Desember 2012.
Winglet memiliki keunggulan dan potensi seperti untuk meningkatkan kinerja dalam fase lepas landas, climb and cruise phases of flight pada penerbangan dengan meningkatkan rasio angkat-tarik pesawat dan mengatasi wingtip vortices, meredam putaran udara (vortex), mengatasi sayap pesawat yang kepanjangan, menghemat bahan bakar pesawat bisa diirit hingga 7%, dan meningkatkan jarak jelajah.
Ini sangat Cocok untuk Pesawat Militer CN-235 MPA TNI
AL dan Sipil CN-235 NG,yang dimana pengoperasian sangat membutuhkan
jenis pesawat yang hemat bahan bakar yang bisa diirit hingga 5% - 7%, jumlah yang cukup besar untuk pesawat yang melakukan perjalanan long distance.
Apapun itu terobosan yang dilakukan oleh PT.DI pada
setiap produknya, harus didukung oleh oleh pemerintah, karena tanpa
dukungan pihak pemerintah, inovasi dan riset tidak akan terealisasi
dengan baik, dan akhirnya performance SDM indonesia hanya akan dipakai
oleh pihak Luar. Maju terus PT.DI lakukan yang terbaik buat Negeri ini.
Sumber : PB
menurut saya N245 itu bakal jadi pesawat komersil yang bagus asal bisa cepat dikembangkan dan dipasarkan. jangan kehilangan momentum.
BalasHapuskalau sudah bengini bolanya ada dipemerintah (Eksekutif & legislatif), mau dipakai atau tidak kreatifitas PT.DI, kalau tidak terlaaaluuuu.
BalasHapusDukung terus PT.DI karya anak bangsa.
Dukung seh dukung, tapi inner PTDI atau manajemennya bgm? Kalau yg kerja keras hanya
BalasHapusDirutnya saja sedang yg lain prinsipnya tiap bulan terima gaji besar tapi nggak kreatip ya tunggu bangkrut yg kedua kali. Mentalnya bukan di bangun dari entreprenur tapi mental pegawai seh. Sedih banget dengan mental birokrat kita.
Mental inlander hrs dihilangkan, pegawai PT DI jangan nyadong duit tiap bulan saja dan kalau ketahuan anak2nya melalui internet apa tdk malu. Slamat cepat sadar hore...semangat.
BalasHapussekalian dikembangkan pesawat bermesin jetnya biarpun utk regioanal saja,pasti lbh hebat lg...
BalasHapusDikembangkan pesawat bermesin jet pasti nanti mau membeli karena Indonesia dan Malaysia bersatu, kokoh dan serumpon.
BalasHapusMalaysia senang Indon maju dan gagah seperti Malaysia yang jaya selalu.
Hiduplah Indon dan Malaysia kokoh berjaya selalu.
Tumpas Sultan Sulu perusoh, he...he...he... Ano Indon nak muka beruk semua.....he....he...he.....
Kita berharap TNI beli C295 untuk patroli maritim pakai sistim radar AESA ,tidak seperti yang dikembangkan spanyol yang masih pakai piringan putar.Selain susah merawatnya karena harus berputar/bergerak terus juga sudah ketinggalan jaman.Untuk patroli CN 235 lainnya lengkapi dengan torpedo,flare,chaff etc seperti yang dipesan Korea,biar ada diterennya.Konflik laut di asia tenggara sangat mungkin terjadi kita harus siap dari sekarang.
BalasHapus