Rabu, Februari 27, 2013
12
JAKARTA-(IDB) : Seiring dengan ancaman keamanan yang bersifat asimetris dan sedang berkembang di dunia, Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengaktifkan Desk atau tim kerja untuk menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak atau disebut Desk of Chemical, Biological, Radiologycal, Nuclear and Explosives (CBRN-E).
 
Pengaktifan Desk Ancaman CBRN-E tersebut di ungkapkan pada acara coffee morning Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan (Sahli Kam) Mayjen TNI Hartind Asrin dengan para pakar ancaman CBRN-E dari perwakilan Kementerian dan Lembaga yang akan terkait, Selasa (26/2) di Kantor Kemhan.

Pada kesempatan pertemuan itu Sahli Kam Kemhan mengatakan, Pemerintah dan masyarakat saat ini belum mewaspadai adanya ancaman CBRN-E sebagai senjata non militer yg dapat melemahkan keamanan nasional. Sehingga untuk menghadapi ancaman asimetris warefare bersifat non militer tersebut, pemerintah belum memiliki kebijakan tentang penanganan ancaman CBRN-E yang terintegratif dan komprehensif beserta Legal Aspeknya.

Disamping itu terdapat kendala lain seperti belum adanya suatu badan nasional sebagai Leading Sector dalam kewaspadaan menghadapi ancaman-ancaman  CBRN-E yang sedang berkembang di dunia.

Lebih lanjut Mayjen TNI Hartind Asrin mengungkapkan, pada dasarnya Desk CBRN-E di Kemhan sudah terbentuk pada bulan Juni 2012 berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : KEP/434/M/VI/2012 tanggal 4 Juni 2012. Namun struktur organisasinya baru terbentuk Tahun 2013 ini, yang mana tim pengarahnya diketuai oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Tim Kerjanya diketuai oleh Staf Ahli Menhan Bidang Kemanan, Mayjen TNI Hartind Asrin.

Ditambahkannya, meski tim kerja internal Kemhan sudah terbentuk namun untuk menyempurnakannya Desk CBRN-E ini masih memerlukan pakar-pakar dari Kementerian dan Lembaga terkait yang berkecimpung di bidang Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak.

Di jelaskan juga oleh Sahli Kam Kemhan, saat ini didalam upaya penanganan ancaman pertahanan CBRN-E adalah mensinergikan kementerian dan lembaga yang berwenang terhadap upaya penanganan CBRN-E melalui strategi efektif, responsive dan berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut Sahli Kam Kemhan menjelaskan tentang Road Map penanganan CBRN-E, yang mana salah satunya adalah Kemhan masih mengidentifikasi dan menginventarisir kapasitas tugas dan tanggung jawab serta kewenangan dari setiap stake holder yang akan terkait di bidang CBRN-E. Selain itu pengumpulan data mengenai analisis jenis dan jumlah ancaman CBRN-E yang berpotensi akan terjadi masih dilakukan secara internal Kemhan, sehingga masih dirasakan perlu berkoordinasi dengan para stake holder terkait.

Oleh karena itu diharapkan pada forum pertemuan saat ini dapat dirumuskan suatu inisiatif pembentukan bukan hanya sebatas Desk atau tim kerja melainkan suatu badan ancaman CBREN-E yang bersifat nasional serta penetapan stake holder yang akan menjadi instansi leading sektornya.

“ Setelah terdapat suatu badan atau tim kerja gabungan nasional ancaman CBRN-E maka Kemhan melalui Ditjen Strategi Pertahanan Kemhan akan merumuskan suatu Strategi Pertahanan Negara yang khusus menghadapai ancaman CBRN-E dan kita sarankan ke Menteri Pertahanan dan diteruskan kepada Presiden” ungkap Mayjen TNI Hartind Asrin.





Sumber : DMC

12 komentar:

  1. Selamanya kita itu selalu terlambat membuat antisipasi, dari proyek "NAMROE" saja yang sudah berlansung lama, apa kita tidak pernah waspada bahwa proyek itu sesungguhnya sudah lebih dahulu mempelajari secara intens daya tahan manusia Indonesia terhadap penyebaran virus flu burung.
    Bagaimana mungkin hasil riset dari proyek Namroe kita tidak mendapatkan laporan seutuhnya, padahal kegiatannya dilakukan di negara kita yg berdaulat, sedangkan akan dikunjungi oleh pejabat eselon Menteri saja tidak sepenuhnya diijinkan untuk masuk bahkan sang Menteri diharuskan menunggu sebelum di ijinkan masuk. Ada apa ini?
    Kita pernah berani melakukan protes secara diplomatik dengan peristiwa ini. Bahkan ilmuwan kita yang intens pada kegiatan NAMROE dan ngerti masalah sebenarnya malah di angkat menjadi Menteri.
    Jadi kalau perang asimetris dengan senjata NUBIKA ini terjadi, dan Indonesia sudah pernah merasakan pada waktu menjelang tragedi PKI tahun 1964-an bagaimana sawah ladang dihajar tikus secara besar-besaran di wilayah selatan pulau Jawa, sampai saya merinding bagaimana pada batang bambu sampai ke pucuknya di gelayuti gerombolan tikus banyak sekali namun anehnya dalam hitungan pendek serangan tikus tersebut hilang dg sendirinya dan setelah itu diserbu dengan ulat grayak yg mengakibatkan ketahanan pangan kita jadi hancur, begitu hancur secara serentak dikumandangkan bahwa kepemimpinan Presiden Soekarno telah mengakibatkan rakyatnya menjadi kelaparan.
    Namun, bak kalimat "Lebih baik terlambat daripada tidak berbuat"
    Konsolidasikan para pakar yg kompeten di bidang ini, dan semoga Indonesia dapat maju dan perkasa di masa yang akan datang.

    BalasHapus
  2. Setuju Bung ,,saya pembaca setia komentar2 yg anda tulis di setiap artikel,. Semoga Negara kita semakin maju dlm segala bidang,,amiin

    BalasHapus
  3. Bro Ano 11.53 tks namun saya malah takut karena ano mencermati setiap komen saya. Saya takut nanti sampean nge"Jemput" saya. Jgn ya! Tapi kalau ngejemput untuk diajak makan pecel lele dan minum es cendol yg gurih, hem....hem....he.....kapan?

    BalasHapus
  4. Boleeh-bolehh nanti saya kasih kue moci,,,itu oleh2 khas daerah saya,,klo es cendol sm pecel lele mah udah biasa,,hee... Kbetulan saya jarang banget ikut komen bung,,paling yaaaa skedar baca2 komentar2 orng aja,,saya ga bgitu suka politik tp sangat suka perkembangan militer indonesia,terlebih semenjak situasi konflik dgn negara tetangga memanas dari situ lah timbul rasa ingin tau tentang kemajuan Alutsista RI..dari blog sini ke blog situ,,pindah2 aja cari2 info terkini di pikir kadang lucu juga gue kaya intelejen,,hahahaA... Sampe2 Blog militer negara si upin tak pernah terlewatkan,.. Hee...
    Jadi Curhat begini nihh,,wkwkwkkk
    Ok deh Bung Baleroest Sukses terus..LANJUTKAN..!!

    BalasHapus
  5. no comment by: BEDJO

    BalasHapus
  6. klo untuk ke amanan negara sendiri. yah kenapa harus bilang ngga.
    aktifkan segera CBRN-E termasuk di bidang bidang lainnya sepeti hukum, ekonomi, sda, dan sdm juga jangan hanya cuma terbentuk lalu terabaikan (berjalan Tanpa arah tujuan yg sudah di tentukan). INGAT.. INGAT.. jangan meremehkan sesuatu hal yg kecil. TOLONG TINGKATKAN LAGI UNTUK KEAMANAN DUNIA CYBER


    Saya dukung CBRN-E :D

    BalasHapus
  7. Untuk itu, kepastian hukumnya harus ada yakni UU KAMNAS. Tanpa ada UU KAMNAS jgn komentar a,i,u,e,o perihal ketahanan nasional.
    Renstra TNI hanyalah merupakan implementasi dari aspek Ketahanan Nasional, disesuaikan dengan aspek ancaman dan bagaimana daya tangkal untuk menghadapi gangguan keamanan.
    Diantara bentuk daya tangkal adalah pendalaman perihal CBRN-E.
    TNI selalu lebih awal dalam pendalaman ancaman tersebut walau sebenarnya sudah terlambat.

    BalasHapus
  8. yahkan sedang dikaji ulang untuk UU KAMNAS ini.. Agar tidak ada lagi terjadinya kesalah pahaman antara aku kau dan dia.. Karna dari pihak masyarakat sendiri ada yg pro dan kontra dan ada juga yg belum mengerti tentang UU KAMNAS jadi masyarakat perlu penjelasan secara rinci. Sabar dong ah karena UU ini sedang dalam massa
    proses.

    Saya dukung UU KAMNAS

    Ayo, botak bareng untuk beri dukungan ke KPK 9 Maret 2013

    BalasHapus
  9. pak Boleroes11 luar biasa tentang pengetahuan anda di
    dunia militer........
    Hmm.. bicara tentang (JASMERAH) ente seperti majalah HISTORY
    soalnya ente tauuuu semua tentang sejarah.......

    BalasHapus
  10. Menurut saya pak boleroes ini pasti mantan anggota yah pak..saya senang beliau sering berbagi pengalamannya.. Salam kenal pak

    BalasHapus
  11. cuma aneh dia lebih dukung black hawk dari pada apache tapi klo mmg dia paham dong yg 1 ini : HEY @BALOROES11 TAMPAKNYA ANDA YG MELUPAKAN SEJARAH (JASMERAH) RAKYAT ADALAH YG BERKUASA PENUH DI NEGRI INI NEGARA INI TERBENTUK OLEH RAKYAT. DI PIMPIN OLEH RAKYAT. PRESIDEN DI PILIH OLEH RAKYAT PEMERINTAH DI PILIH OLEH RAKYAT DPR DI PILIH OLEH RAKYAT TNI TERBENTUK OLEH RAKYAT DAN DI PILIH UNTUK MENGAMANKAN RAKYAT SEMUA YG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERINTAHAN DI PILIH OLEH RAKYAT TERMASUK RT. RW. KADES DLL. JADI WAJAR BILA ANDA DAN PARA ANGGOTA HARUS MENDENGAR DAN MELAYANI RAKYAT SEBAIK MUNGKIN !! Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. ~ Ir.soekarno JELAS SUDAH HAMPIR TIDAK ADA LAGI SOSOK PEMIMPIN YG MENGERTI TENTANG NEGARA. PANCASILA SAJA SUDAH BANYAK YG TIDAK HAFAL. Kita bangsa besar, kita bukan Bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu !! Lebih baik makan geplek tetapi merdeka, dari pada makan bistik tetapi budak. "Pidato HUT Proklamasi, 1963"

    BalasHapus