JAKARTA-(IDB) : Kemaren diperkirakan akan muncul pasang surut air laut dan curah hujan tinggi yang berpotensi banjir di Jakarta.
Untuk mengurangi resiko itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), dan TNI Angkatan Udara melakukan operasi Teknologi Modifikasi
Cuaca (TMC) di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan Hercules C-130
dan Skadron Udara 31.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC ini bertujuan mengurangi hujan sehingga banjir dapat diredam.
“Ada dua upaya yang dilakukankan yaitu menghambat pertumbuhan awan, dan
menjatuhkkan hujan di luar daerah rawan banjir,” ujar Ketua pelaksana
rekayasa cuaca Dr Tri Handoko Seto,
Pertama “mempercepat proses awan menjadi terhadap awan-awan yang
sedang tumbuh di daerah ‘upwind’ yang bergerak memasuki Daerah Aliran
Sugai (DAS).
Kedua mengganggu proses pertumbuhan awan di dalam DAS yang bergerak meninggalkan DASagar awan tidak menjadi hujan di dalam DAS.
“Lanud Halim sebagai pelaksana operasional siap melaksanakan tugas
dan membatu apaun yang bisa” ujar Komandan Lanud Halim Perdanakusuma
Marsma TNI A. Asep Adang Supriyadi, saat menyaksikan loading 4 ton garam
di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma .
Pesawat yang digunakan dalam kondisi siap dan baru selesai dimodifikasi khusus untuk rekayasa cuaca.
“Awak pesawatnya sudah professional,” tegasnya.
Ia berharap. mudah-mudahan selama pelaksanakan rekayasa cuaca ini dapat
berjalan dengan aman dan lancar karena kita berkerja dan berbuat untuk
kepentingan masyarakat, Negara dan bangsa.
Sumber : PelitaOnline
Di kasih air supaya adem malah di tolak. Tau gag sih musim hujan justru matahari dan bumi makin dekat jaraknya dan menbuat Jabodetabek sangat panas. Nah itu fungsi awan untuk payung kita di saat penomenan terjadi saat ini. Salah kita kenapa tidak menjaga sungai2x, waduk2x dan pohon2x.
BalasHapus