JAKARTA-(IDB) : Mengakhiri Tahun 2012, Kementerian
Pertahanan melaksanakan Refleksi terhadap seluruh program kegiatan di
beberapa bidang yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 yang menjadi
tahun ke tiga dari Renstra pertama dan proyeksi program kegiatan
Kementerian Pertahanan untuk tahun 2013. Hal tersebut disampaikan oleh
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (27/12) di Kantor Kemhan.
Menhan menyatakan bahwa peningkatan
kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS dilaksanakan secara bersinambungan
sesuai kemampuan anggaran. Untuk meningkatkan Kesejahteraan Prajurit TNI
dan PNS, Kemhan telah memberikan tunjangan cacat, pelayanan kesehatan,
perumahan, dukungan Perlengkapan Perorangan Lapangan (Kaporlap), bantuan
beasiswa dan tugas belajar serta tunjangan kinerja.
Seiring dengan hal itu, di bidang kesehatan, Kemhan juga ikut
berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit yang berdampak
nasional melalui pemenuhan Alkes Rumkit dan peningkatan kemampuan tenaga
kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anggota
TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat.
Demikian juga di bidang perumahan,
dimana untuk tahun 2012 telah dibangun rumah bagi prajurit dan PNS baik
berupa Rusunawa, Rusunami maupun kepemilikan rumah umum dan khusus.
Untuk rencana tahun 2013 mendatang akan dilakukan penataan rumah negara
dan penyelesaian permasalahan tanah dan bangunan, serta penambahan
pembangunan Rusunawa, Rusunami dan kepemilikan rumah umum dan khusus.
Sementara itu, di dalam pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) Kemhan / TNI tetap mengacu kepada pembangunan
kekuatan pokok minimum (MEF) dengan melakukan Restrukturisasi
berdasarkan kebijakan Zero Growth yaitu tidak ada penambahan
personel secara signifikan, dimana antara rekrutmen personel dan yang
pensiun seimbang (Pertumbuhan Nol) dan melakukan kebijakan Right Sizing
yaitu dapat menentukan kebutuhan personel secara tepat guna dengan
melaksanakan penataan organisasi, penghitungan beban kerja dan standar
kompetensi.
Adapun program kegiatan yang telah dilaksanakan dari sisi sarana
pertahanan selama tahun 2012 adalah program modernisasi alutsista (Alat
Utama Sistem Senjata) TNI sesuai dengan Minimum Essential Forces (MEF)
untuk kurun waktu 15 tahun. Tahun 2012 ini telah memasuki tahun ke tiga
dari Renstra I dan diharapkan sampai dengan tahun 2014 pencapaian lebih
dari 30 %.
Untuk proyeksi Tahun 2013 program kerja
sarana pertahanan akan tetap melanjutkan proses pengadaan dengan
didukung pengembangan teknologi industri pertahanan, pemenuhan
kelengkapan dokumen regulasi keuangan serta penyempurnaan Permenhan
tentang pengadaan Alutsista. Disamping itu pengadaan alutsista juga
mengutamakan produksi dalam rangka meningkatkan kemandirian industri
pertahanan.
Pada tahun 2012 pelaksanaan kegiatan
yang mengemuka berkaitan dengan analisis Strategi Pertahanan, konflik
laut Cina Selatan, tata ruang wilayah pertahanan, pengawasan perbatasan
dengan menggunakan Iptek, Implementasi Doktrin dan Implementasi Sishanta
di Perbatasan.
Pengkajian terhadap Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Pertahanan yang dilakukan antara lain kajian model Warhead
kaliber 200 mm, penyempurnaan PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak), Model
Kapal Selam Tanpa Awak, Pengembangan MEF (Minimum Essential Force) dan
pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X. Disamping itu juga dilaksanakan
analisis terhadap alat peralatan pertahanan, berupa pembuatan prototype
Rantis 5 Ton 6x6 peluncur roket kaliber 122 mm, Prototipe Munisi kaliber
105 mm Exercise, Prototipe Combat Boat, Prototipe roket jarak 100 km ground to ground dan Prototipe Smart Bomb.
Untuk proyeksi 2013 Balitbang Kemhan
akan melaksanakan program pengkajian Strategi pertahanan, salah satunya
strategi pencegahan dan penanggulangan Dampak Konflik Laut Cina Selatan
terhadap Kedaulatan NKRI (ditinjau dari aspek ekonomi dan sosial budaya)
serta melaksanakan sosialisasi pengintegrasian komponen negara dan
pemberdayaan wilayah pertahanan.
Di bidang legislasi, Kemhan menyusun dan
membahas RUU yang menjadi prioritas prolegnas tahun 2012 antara lain
RUU Komcad, RUU Kamnas, dan RUU Rahasia Negara. RUU yang sudah disahkan
menjadi Undang-Undang di Tahun 2012 adalah UU Nomor. 15 Tahun 2012
tentang Veteran RI dan UU. Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan. Tahun 2013 target yang akan diselesaikan adalah RUU Rahasia
Negara, RUU Kamnas, dan 38 Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan)
termasuk Naskah Akademik dan draft RUU Bela Negara.
Jakarta Internasional Defence Dialoque
(JIDD) ke-2, 2012 dan Indo Defence ke-5, 2012 telah terlaksana dengan
sukses. Kedua forum tersebut merupakan forum dialog dan pameran
Alutsista pertahanan keamanan di kawasan Asia Pasifik yang saat ini
telah diakui dan menjadi agenda dunia serta diselenggarakan setiap
tahun. Untuk tahun 2013 forum tersebut akan lebih ditingkatkan secara
kualitas. Selain itu juga di selenggarakan ASEAN Regional Forum Head of Defence Universities Colleges and institutions Meeting (ARF – HDUCIM) yang merupakan media pertukaran informasi dan pengalaman dalam pengembangan ilmu pertahanan.
Di bidang Potensi Pertahanan, Kemhan
melanjutkan dan mengintensifkan kegiatan pembinaan kesadaran bela negara
dengan melibatkan Kementerian lainnya, LPNK dan elemen masyarakat dalam
memantapkan upaya Nation Character Building sumber daya manusia
untuk kepentingan pertahanan negara. Tahun 2012 ini juga telah
dicanangkan bahwa tanggal 19 Desember sebagai hari Bela Negara yang akan
diperingati secara nasional setiap tahun.
Pembangunan dan pemberdayaan wilayah
perbatasan juga merupakan perhatian yang sangat besar bagi Kemhan di
tahun 2012. Hal tersebut tidak hanya berupa pembangunan secara fisik,
tetapi juga non fisik seperti peningkatan pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan dan wawasan kebangsaan, termasuk juga peningkatan
kesejahteraan bagi personel Kemhan/TNI yang bertugas di wilayah
perbatasan seperti tunjangan khusus. Disamping itu dialog dan
penyelesaian masalah wilayah perbatasan dengan negara-negara yang
terkait juga terus dilaksanakan secara intensif. Di tahun 2013
kegiatan–kegiatan tersebut akan terus ditingkatkan.
Sumber : DMC
0 komentar:
Posting Komentar