ARC-(IDB) : Kualitas Panser Anoa 6x6 produksi Pindad sejauh ini sudah lumayan
baik. Akan tetapi, berbagai penyempurnaan terus dilakukan, baik oleh
PT.Pindad sendiri maupun 'user'nya yaitu TNI Angkatan Darat.
Salah satu
penyempurnaan yang dilakukan adalah mengawinkan Sistem Senjata Remot
(RCWS) ke Panser Anoa. Dan seperti diketahui, PT.Pindad sendiri saat ini
sedang menyeleksi berbagai tipe RCWS produk luar.
Salah satu kandidat kuat adalah RCWS DeFNder lansiran raksasa senjata FN Herstal. Bahkan sistem senjata DeFNder ini telah diujicoba beberapa bulan lalu, serta disaksikan pejabat TNI-AD dari berbagai satuan seperti Dislitbangad, Batalyon mekanis serta Batalyon Kavaleri.
Dalam uji coba tersebut, digunakan Anoa 'pinjaman' batalyon mekanis
TNI-AD. Untuk memasang DeFNder ini mudah saja ternyata, dan tidak
memerlukan modifikasi khusus. Hanya saja, jika nantinya benar-benar
dibeli, jalur kabel dari sistem senjata ke pengendali perlu diperhatikan
dan dirapihkan.
Tipe
RCWS yang diuji coba adalah DeFNder medium yang cocok dipasangkan
dengan Senapan Mesin Berat type M2HB atau M3 kaliber 12,7mm. Jika cocok
dengan SMB kaliber 12,7mm, maka menggabungkan sistem senjata kaliber
lain seperti 7,62 atau AGL 40mm bukan hal yang sulit. Hasil uji tembak
pun berlangsung dengan baik dan tepat mengenai target.
Uji coba juga berlangsung secara intensif dengan berbagai kondisi
termasuk penembakan di malam hari. Istimewanya DeFNder adalah berbagai
modul pembidikan bisa dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan. Untuk
penembakan malam, tentu yang sangat dibutuhkan adalah pembidik infra
merah. Dan lihatlah bidikan DeFNder ditengah malam gelap. Hasil
tangkapan kameranya sungguh terlihat jelas.
Bukan
hanya uji tembak, uji ketahanan pun dilakukan. RCWS DeFNder dilepas dan
disimulasikan terkena hujan, angin dan pasir. Namun, DeFNder bisa lolos
uji itu dengan baik.Dan sebagai ganjaran dari semua uji coba yang
berlangsung sukses, Dislitbang TNI AD mengeluarkan sertifikat lolos uji.
Apakah Anoa nantinya akan bersenjatakan DeFNder?? kita lihat saja
nanti.
Sumber : ARC
klo saya yg menyerang yg pertama saya bidik lensa cameranya, tahan peluru gak ya ?
BalasHapusHahaha... kayaknya hanya berguna pada misi di malam hari aja gannn
BalasHapusBoy
tangung senjata yg dipasang 12,7 mm sekalian dong yang 20 mm - 40 mm biar bisa menangkis serangan udara dan menghancurkan bangunan supaya anoa ini terlihat mematikan sebagai monster penghancur dari indonesia buakan nya lebay.
BalasHapusBuat aja sistem modular kayak stryker....
BalasHapusndak sah neko neko, yang ini dulu dah sip.
BalasHapusSenjata 12,7 mm harga 40 mm gan ”maunya perwira muda lahir saman reformasi 40mm tampa di tikung . tidak para komandan buat istri simpanan gan asli buatan indo jugaa kwkwkw..gak semuanya!
BalasHapusSaran buat pindad untuk bagian kamera di tendem di dalam aja magsudnya kasih jarak antara camera dengan bibir rumah camera supaya sniper susah ngincernya gth jangan di luar dan cuma di lindungi kaca biasa
BalasHapus