PYONGYANG-(IDB) : Korea Utara akhirnya berhasil meluncurkan roket terbesarnya pada 12
Desember 2012, pukul 09.49 waktu setempat. Roket tiga tingkat Unha-3
yang diluncurkan dari pusat ruang angkasa Sohae Space Centre ini
dilaporkan berhasil menempatkan satelit di orbitnya. Sementara rakyat
Korea Utara turun ke jalan menyambut keberhasilan ini, AS dan sejumlah
negara mengecamnya sebagai upaya provokatif yang mengancam keamanan
regional.
Dikatakan provokatif dan bersifat mengancam, karena peluncuran roket tiga tingkat ini bisa diartikan sebagai upaya serius mengembangkan rudal balistik jarak jauh. Korea Utara dan Jepang menyatakan terusik dengan peluncuran ini dan mendesak PBB untuk lebih menekan Pyongyang. Militer Jepang telah mempersiapkan rudal anti-rudal Patriot untuk menjatuhkan Unha-3. Tetapi, sampai dengan selongsong roket tingkat dua jatuh di perairan utara Filipina, Patriot tak pernah ditembakkan.
Mayoritas media di Korea Selatan, Jepang dan China mengomentari peluncuran Unha-3 sebagai yang terjadi pada saat yang tidak diharapkan. Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon menimpalinya sebagai pelanggaran nyata terhadap Resolusi PBB. Pasalnya, dengan resolusi tersebut, PBB telah melarang negeri ini untuk meneruskan pengembangan rudal balistik jarak jauh. Banyak negara menilai, satelit bukan lah tujuan utama. “Mereka tengah mempersiapkannya untuk melontarkan nuklir.,” kata seorang pengamat militer Barat.
Sebelum peluncuran ini, Korea Utara diketahui mengalami kegagalan pada April 2012. Saat itu, roket serupa tiga tingkat meledak hanya beberapa saat setelah diluncurkan. Pada April 2009 menyatakan telah meluncurkan roket serupa tapi dilaporkan gagal oleh militer AS. Militer AS juga melaporkan telah terjadi kegagalan pada roket Taepodong-2 yang dluncurkan pada Juli 2006. PBB melayangkan resolusi kepada negeri ini karena pada saat bersamaan juga tengah dibangun reaktor nuklir untuk keperluan persenjataan.
Sumber : Angkasa
Bagus korea utara tunjukan kejantannanmu jangan mau didikte oleh negara barat bila negara mau maju ya harus kuat militernya biar tidak ada yang merongrong,seharusnya ini yg harus di tiru negara kita,liat di sekeliling negara asia negara kita yg paling luas tapi miris dengan alutsistanya.Pertahanan udara aja kita blum punya semacam s300 jgn anggap negara kita tdk punya musuh,ga salah panglima tni berkata masa damai adalah msa persiapan untuk perang
BalasHapusTapi jangan ditiru semuanya ya....militer dan kekuatan Nuklir Korut memang menggetarkan....tp tidak diimbangi dengan mensejahterakan rakyatnya....saya rasa yang terakhir sangat tidak patut ditiru....
BalasHapusyee tp semua msyarakat korut bahagia tuch....krn mrk lbh mentingin kehormatan negara dari pada kehormatan dirinya sendiri....negara barat takut di saingi oleh negara dr asia....
BalasHapusKok bisa tau bahagia atau tidak bahagia....sumber infonya darimana ya? Apa anda pernah tinggal di sana....di Korut tidak ada pers...jd kalo dibilang bahagia sangat absurd....tapi kalau mereka kelaparan itu pasti...buktinya Korut sendiri juga mau menerima bantuan dari PBB saat rakyatnya kelaparan.
Hapusyg pasti di korut tdk buanyak TKI....
HapusBeginilah akhir dari negri LIBERALIS (Indonesia).
Lebih baik Pers di jaga (KORUT) dari pada pers yg menjadi JURU HAKIM seperti di Indonesia.... iya klo sang hakim bener,, klo ngikuti kelompok/yg maruk kekuasaan...??
Tapi urusan perut tidak ada pengaruhnya dengan urusan pers atau liberalisme.....membiarkan rakyat kelaparan demi prestise bangsa, apapun itu tetap saja bukan hal yang bijaksana....harus berimbang...
HapusKalaulah memang hal tersebut untuk urusan satelit,saya angkat topi. Karena itu demi rakyat korut,yang ingin bisa mengakses lebih banyak berita dari luar negerinya. Lapar dan Terkucilkan dari hubungan antar bangsa,tapi masih mampu berbuat hal berguna demi rakyat dan bangsanya. JEMPOL buat KORUT....!!!
BalasHapusJempolmu nggak berarti buat rakyat Korut....berguna?...berguna buat apa? Masak cuma buat mengakses berita dari luar?...kalaupun berita luar bisa didapat...apa lantas informasi nya sampai ke rakyat.../ malah sudah disensor lagi sama pemerintahnya...?...kebanggaan / prestise di dunia internasional yang lebih merasakan rakyat atau rezim yang berkuasa?
HapusKenapa dengan TKI, mereka tidak gengsi untuk mencari uang dengan cara halal. Kalau ada masalah administrasi, ya diselesaikan, mengingat kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan mereka. Justru yang mengaku sarjana yang menjabat dibirokrasi yang harus bisa menyelesaikannya. Baik dari indonesia maupun dari negara yang didatangi TKI.
BalasHapuskok jdi OOT sih..gimana pejabatnya ga pada korupsi rakyatnya ja pada kyk gini.......hahahahahaaa.......
BalasHapusHahahahaha.......banyak yang beginian...pengunjung di blogger nya....padahal mereka sudah 'melek internet'....tp masih sukar mensinkronkan topik bahasan...apalagi yang belum terjangkau teknologi ya...
BalasHapuselu komentar modal ketawa doang...
BalasHapusklu indon harga diri belakangan kalau duit wow dengan segala cara haram halal tak peduli !!! kenyataan kan heheheehe ayu bener gak kongkritnya 60%ayu ngaku aja heheheheheheheehhheeheheehhhheehehehehheehehe
BalasHapusberati yang 40%nya BGS ya betul gan memang 1ndo harga diri belakangan yang penting duit harga diri cuman dimulut doang ,,banyak tu contohnya saya akui yg gak trima komen disini
BalasHapusinti dari komentar anda apa, bro?
BalasHapusSemoga rencana RI untuk membuat bandar antariksa dan uji coba roket pendorong satelit tidak dihalang-halangi oleh negara lain (negara adikuasa) apalagi PBB. RI berusaha untuk membuat roket pendorong satelit ke ruang angkasa. Sebenarnya membuat roket pendorong untuk megantar satelit ke ruang angkasa adalah sama saja dengan membuat peluru kendali, karena roket pendorong satelit harus dikendalikan untuk bisa mengantar satelit ke slotnya. Untuk peluru kendali tinggal diganti satelitnya dengan hulu ledak yang diinginkan.
BalasHapus