Selasa, Desember 11, 2012
9
JAKARTA-(IDB) : Amerika Serikat tidak menginginkan terjadi perlombaan senjata antarnegara di kawasan Asia Tenggara terkait perkembangan geopolitik terbaru di kawasan ini, termasuk persoalan sengketa di Laut China Selatan.

Negara adidaya tersebut mengharapkan seluruh pembelian senjata oleh negara-negara di kawasan ini adalah bagian dari rencana jangka panjang negara bersangkutan, bukan sebatas reaksi atas apa yang dilakukan negara tetangga.

Demikian diungkapkan Mark W Lippert, Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Asia Pasifik (APSA), kepada Kompas di Jakarta, Senin (10/12). Saat wawancara, Lippert didampingi Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel.

Lippert mengatakan, AS hingga saat ini belum melihat perlombaan senjata di negara-negara Asia Tenggara. Menurut dia, kenaikan belanja persenjataan di kawasan itu masih dalam batas wajar terkait pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

”Negara-negara, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam, telah berhasil secara ekonomi, dan mempunyai kebutuhan sah untuk memodernisasi dan memprofesionalkan militer mereka,” ungkap Lippert.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pertumbuhan belanja militer itu tetap dijaga dalam kerangka rencana jangka panjang yang jelas.

”Kami tidak ingin melihat suatu negara melakukan pembelian (senjata) hanya karena tetangganya membeli (senjata) itu. Kami ingin pembelian itu dilakukan dalam sebuah kerangka perencanaan. Perencanaan yang didasarkan pada situasi ekonomi suatu negara dan kebutuhan keamanan yang terkait,” ujarnya.

Peningkatan belanja

Seperti diwartakan selama ini, negara-negara di Asia Tenggara seolah sedang berlomba melengkapi angkatan bersenjata mereka dengan persenjataan terbaru. Menurut buku The Military Balance 2012 yang disusun International Institute for Strategic Studies (IISS), belanja sektor pertahanan di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan naik 4,85 persen dalam periode 2010-2011.

Vietnam, misalnya, membeli enam kapal selam kelas Kilo dari Rusia pada 2009 dan 12 unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 pada 2010. Kemudian Singapura membeli dua kapal selam kelas Archer dari Swedia pada 2011 dan 12 unit pesawat tempur F-15SG dari AS pada 2007.

Thailand tercatat membeli 49 unit tank tempur utama T-84 Oplot dari Ukraina pada 2011 dan 6 pesawat tempur Gripen dari Swedia pada 2010. Bahkan, Myanmar pun tercatat membeli 20 pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dari Rusia pada 2009.

Indonesia sendiri diketahui sedang dalam proses pembelian tank tempur utama Leopard dari Jerman, kapal selam dari Korea Selatan, dan mendapat hibah pesawat tempur F-16 dari AS.

IISS menyatakan, peningkatan kemampuan militer sebagian negara di Asia Tenggara tidak didasarkan pada rencana modernisasi yang telah mereka umumkan. Alih-alih, mereka diduga meningkatkan belanja militer itu untuk melawan ”petualangan” China dan negara-negara tetangganya dalam sengketa di Laut China Selatan. 





Sumber : Kompas

9 komentar:

  1. Amrik itu musang berbulu domba,sengaja menkompori negara negara yg punya sengketa agar penjualan senjata smakin laris.Maklum lah nama nya juga pengacau dunia.

    BalasHapus
  2. nyahaha, dagangan amrik ga laku sih

    BalasHapus
  3. yoi bro..American hidupnya kank tergantung dari penjualan senjata,bikin film propaganda,film porno..kalau senjata dll gak laku jadi negara miskin terbesar tu..orangnya byk yg malas..
    AS tak ingin ada perlombaan senjata dikawasan Asean..(kalau beli senjatanya dari Amrik semua,maka akan lain tu=AS mendukung penguatan alutsista negara ASEAN)

    BalasHapus
  4. kalo sekutunya boleh diperkuat, kalo kita????

    BalasHapus
  5. Emang Amrik ini siapa sih? Kok ngatur2 negara orang. Kalau keinginan itu dari musyawarah negara-negara di dunia melalui badan resmi semisal PBB okelah, lha ini siapa?

    BalasHapus
  6. Hei bung amrik... ini negara gua,alusista-alusista milik gua sendiri,beli pakai uang kita sendiri.mungkin suatu saat elu mw nyerang kami,kami udh siap. Lu takut ya...kalo alusista kita kuat!!jgn menyerah indonsia,kami rela bayar pajak untk beli alusista.belilah terus senjata-jgn takut amrik.mungkin suatu saat,klo amrik nyerang kita,kita udh siap.

    BalasHapus
  7. Amerika kok ga nyebut Singapura ya? yang membangun angkatan perangnya sampai jauh lebih kuat dari tetangga-tetangganya ... Australia yang juga sedang menambah alutsistanya seperti kapal selam klas collins dan jet tempur F-35 ???
    Indonesia disindir-sindir terus ... takut kita jadi terlalu kuat sehingga nanti gak bisa invasi ke Papua kali yaa???

    BalasHapus
  8. padahal kalau dilihat, embargo yang dilakukan oleh paman sum,pada indonesia belum dicabut(meskipun ada perlawanan dari indonesia), aneh sekali ini!, kok ngompori terus yang satu ini, sebenarnya ini membuktikan kehadiran mereka di asia, bukan untuk mengalahkan china, asutralia,jepang, atau korut, tapi sebenarnya ingin menghancurkan indonesia!!!!!, silahkan pelajari gerak-geriknya, bicara biasanya dapat di manipulasi, tetapi gerak gerik nya atau langkah-langkahnya tidak bisa dibohongi

    BalasHapus