Kamis, November 29, 2012
4
ARC-(IDB) : Satuan-satuan tempur di TNI, terutama TNI Angkatan Darat terus berbenah. 

Selain mendatangkan Meriam Swagerak Caesar, jajaran satuan Artileri medan juga berupaya mendatangkan meriam howitser jenis lain. Tak lagi mengandalkan meriam tua, Satuan Armed kini juga berupaya mendatangkan meriam LG-1 MK III.

Sebelumnya memang diketahui satuan Armed akan mendatangkan meriam KH-178 buatan Korea Selatan. 

Akan tetapi hasil uji tembak meriam negeri ginseng tersebut tidaklah memuaskan. 

Berbeda ketika TNI menguji meriam LG-1 MKIII langsung di Perancis. 

Hasilnya sungguh memuaskan. Apalagi, versi terdahulu dari meriam ini, yaitu LG-1 MK II telah lama menjadi andalan Marinir TNI-AL.

Namun berbeda dengan LG-1 MK II, versi MK III telah mengalami sejumlah peningkatan. Mirip dengan Meriam Caesar, LG-1 MK III telah mengandalkan sistem elektronis dalam hal pembidikan dan kontrol tembak. 

Dengan demikian, waktu penyiapan meriam hingga peluru pertama terlontar menjadi lebih singkat.

Satu hal lain yang membuat Armed kesengsem, adalah bobot LG-1 MK III yang cukup ringan, yaitu hanya sekitar 1,5 ton. 

Bandingkan dengan meriam KH-178 yang berkaliber sama, namun memiliki bobot 4 ton lebih. 

 Sehingga, penggelaran meriam LG-1 MK III bisa menggunakan helikopter medium sekelas NBell-412. 

Cukup untuk memenuhi requirement satuan Armed Kostrad, yang mengharuskan mampu penggeseran alutsista secara cepat. Jika menggunakan pesawat Hercules, sebanyak 4 buah meriam LG-1 MKIII mampu masuk ke dalam perutnya dan siap diterbangkan ke penjuru nusantara.

Nilai plus lainnya adalah adanya commonality antara Armed Marinir.  Selain itu, Meriam LG-1 MK III juga bisa menggunakan munisi 105mm lama. 

Akan tetapi jika menggunakan munisi "extended range" lansiran Nexter, maka jarak tembak bisa terdongkrak hingga 17 km. Nah... apakah TNI-AD jadi menyusul Marinir sebagai pemakai LG-1 Family?

Spesifikasi LG-1 MK III

Bobot      :     < 1600 kg
Transport :  helikopter, air transport (4 canons per C130),  air portable, Tarik oleh berbagai varian rantis 4x4.
Gun crew : 5                                                                
Waktu turun hingga siap tembak : kurang dari 30 detik
Firing rate : 12 tembakan/menit
Jarak tembak :  munisi US M1: 11 km; munisi Nexter OE-LP G3: 17 km






Sumber : ARC

4 komentar:

  1. kita terlalu terlena dengan rayuan korsel, persenjataannya level nya masih blm tentu bisa diandalkan. semoga aja hasil kfx dan ks nya tidak memalukan kw nya

    BalasHapus
  2. artileri termasuk alutsista penting, efektif untuk menghancurkan dan memecah konsentrasi pertahanan musuh. Serangannya akan sangat susah ditahan dgn pertahanan udara.

    BalasHapus
  3. wah keren tuh..tapi perangnya kapan ya

    BalasHapus