Jumat, Oktober 19, 2012
9
MOSCOW-(IDB) : Rusia mereaksi bergabungnya Turki dengan program perisai anti-rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dengan menempatkan rudal-rudal S-400 di dekat perbatasan dengan Turki.
 
Fars News mengutip Debka File (18/10) melaporkan, rudal-rudal S-400 itu ditempatkan di dekat perbatasan dengan Turki di selatan Rusia. 
 
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Rusia dalam hal ini mengatakan, penempatan rudal-rudal S-400 itu dalam rangka mereaksi kebijakan Turki karena telah bergabung dengan perisai anti-Rudal NATO, karena program tersebut merupakan ancaman bagi Rusia.
 
Ditegaskannya bahwa rudal tersebut mampu menghancurkan berbagai jenis pesawat dan rudal balistik.  
 
Sumber-sumber di Debka File menyebutkan bahwa selain masalah perisai anti-rudal NATO, Rusia juga berniat memperingatkan bahwa Moskow tidak akan menolerir kemungkinan aksi-aksi Turki seperti memaksa pesawat komersial Rusia yang terbang menuju Suriah. Tidak hanya itu, Rusia juga berencana akan menembak jatuh pesawat Turki yang lancang terjun ke krisis Suriah. 
 
Penempatan rudal-rudal S-400 itu di selatan Rusia akan rampung hingga akhir tahun ini. 




Sumber : Irib

9 komentar:

  1. "india, china, korut, kajakastan, iran, suriyah mempunyai pertahanan yg mandiri dan kuat karena selalu dekat dengan ayahnya "rusia" bahkan sekarang pietnam di ajari biar bisa lari kencang oleh sang ayah nya "rusia" biar menjadi anak yg mandiri dan kuat untuk pertahanan dirinya, bahkan dikala ada anak nya menangis karena di gangu orang sang ayah selalu besar perhatian nya dan menolong nya. beda dengan indonesia yg selalu mendekat ayah tiri nya yaitu "AMERIKA" sang ayah tidak sudi bila suatu saat anak tirinya mandiri dan kuat tapi’ harus menjadi anak yg lemah gemulai seperti waria, biar tidak bisa melawan dikala di gebuk oleh sang ayah dan sodara2 nya (israel,inggris,belanda,eropa)dan di kala menangis karena di ganggu orang bukan nya di tolong malah di ksih racun berupa EMBARGO SENJATA oleh sang ayah dan sodara2 nya itu(israel,inggris,belanda,eropa) dan aneh nya lagi sudah tau di kasih racun berupa EMBARGO SENJATA masih saja mendekat kepada ayah tiri dan sodara2 nya itu dan tidak peduli akan kesehatan nya' karena dalam pikirannya (sipenghianat) berkata "cepat bunuh lah aku ayah selagi sakit karena racun mu" tapi lain kata hati (sang patriot) "aku masih pingin hidup"

    BalasHapus
  2. Dalam politik nggak ada istilah bapak anak......nonsense....yang ada siapa bisa saling menguntungkan.....yang paling baik buat sebuah negara adalah mandiri

    BalasHapus
  3. Embargo senjata,memang menyakitan dan SEHARUSNYA jadi pelajaran...hanya keledai yg terperosok dlm lubang yg sama.

    BalasHapus
  4. Hidup Rusiaaaaannnnn!!!!!! indo jangan terlalu tunduk lah sama barat (AS,Israel,UK,France) mereka sudah jelas selalu mengembargo militer kita kalo kita lagi ada masalah konflik???? lebih baik rusia dan china kemana-mana lah? mereka netral dan sebenarnya selalu ingin membendung hegemoni barat diplanet bumi ini!!!!!!! cukup libya yang terakhir jadi boneka!!!! suriah no!!!!!!!!

    BalasHapus
  5. Amerika, Russia, China.......sama aja....pasti ada maunya.....tidakkah diingat....setelah tahun 1965...begitu pemerintahan berganti....Russia langsung minta persenjataan yang dibeli Indonesia dibayar kontan.......terus kalo ada yang bela Russia, coba dilihat lagi....apa yang mereka lakukan dengan rakyat Cechnya....dan bagaimana dukungan mereka dengan pihak serbia saat perang saudara di Bosnia....masihkah anda bilang hidup RUSSIA....yang terbaik tirulah India...tidak pro Amerika/Russia...tapi disegani krn upaya kemandiriannya.

    BalasHapus
  6. hidup bambu runciiiiiing... Asli Indonesia, wkwkwk... Cikal bakal S-400 lho itu.. Hihihi...
    Btw bros, bukannya ngedeket ke amrik ayah tiri, Indonesia cuma bermain cantik memanfaatkan perseteruan amrik china terkait kepentingan regional Asia tenggara tertama menyangkut isu LCS. makanya supply senjata dan TOT dikejar terus dari kedua blok. Posisi Indonesia makin penting, terlebih neraca perdagangan top 3 dengan amrik dan china diurutan 1 dan 3. rusiyah jadi terkesan ketutup sama popularitas kedua Negara ini karena kepentingan ekonomi dan investasi masih jauh dibanding Sam dan Mao. Jadi posisi Indonesia setroooooooong.....!!

    BalasHapus
  7. Setuju Dens Nah ini pandangan cerdas dan berkepala dingin....saya rasa apa yang dilakukan TNI saat ini, mereka cukup bagus....nggak bergantung 100 persen pada satu produsen....ingat lho selain mengincar Apache dan menunggu F 16 bekas,....indonesia juga tetep aja membeli Sukhoi buat menambah armada yang sudah ada, jadi jika satu kran diembargo....keran yang lain masih mengalir...(Spt yang dilakukan Malaysia pertengahan 90an dengan membeli MiG 29 dan F-18 Hornet sekaligus).....ditambah lagi sekarang senjata produk dalam negeri mulai dipercaya oleh TNI dan adanya komitmen pemerintah buat mendukung hal ini, contoh Anoa yang juga cukup laku dilirik negara lain.....siiip lah...jayalah Indonesia dan TNI

    BalasHapus
  8. Indonesia tidak akan berubah sampai pola pikir paradigma nya dirubah,...negra lain yg merdeka nya duluan kita sudah moderen maju dan kuat, lain dengan PARADIGMA NYA di INDONESIA yg selalu runcing ke bawah dan tumpul ke atas sehingga dari dulu sampai sekarang yg namanya KORUPSI, KOLUSI dan NEPOTISME, merupakan sebuah VIDEO GAME yg sangat mengasyikan buat PARA DIGMA di negri ini.

    BalasHapus
  9. Yang perlu kita dukung PT.Pindad,PT PAL,PT DI,dan lainya yang membangun alutsista dalam Negri,
    BANGGAALAH ATAS APA YANG KAMU BUAT,JGN LAH BANGGA ATAS BUATAN ORANG,KARENA ANDA AKAN KETERGANTUNGAN KEPADA ORANG TERSEBUT.

    BalasHapus