Senin, Juli 23, 2012
0
SEOUL-(IDB) : Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) bulan depan akan menggelar latihan militer gabungan tahunan untuk meningkatkan kesiapan tempur mereka, demikian kata pihak berwenang militer, Senin.

Pelatihan tersebut akan berlangsung di tengah tingginya ketegangan lintas perbatasan.

Negara-negara sekutu akan menggelar Ulchi Freedom Guardian, satu latihan simulasi komputer terbesar, pada 20-31 Agustus, kata Komando Pasukan Gabungan dalam satu pernyataan.

Korea Utara telah diberitahu tentang tanggal dan sifat pelatihan yang non-provokatif itu, katanya.

Pelatihan ini akan melibatkan sebanyak 28.500 tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan serta sekitar 3.000 tentara dari luar negeri, tetapi tidak akan ada pelatihan lapangan, demikian kata juru bicara militer AS.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan setiap unit yang terlibat akan menguji kesiapannya untuk kontinjensi berdasarkan skenario perang, dengan pos-pos komando terkait satu sama lain melalui komputer.

Kementerian itu menolak untuk mengkonfirmasi laporan kantor berita Yonhap bahwa 56.000 tentara Korea Selatan akan terlibat dalam pelatihan besar tersebut.

Negara-negara sekutu menggambarkan pelatihan tahunan mereka sebagai defensif dan rutin, tetapi Korea Utara biasa menyebut mereka latihan untuk invasi dan meluncurkan kontra-latihan sendiri.

Selain pelatihan rutin tahunan, Korea Selatan telah mengadakan serangkaian pelatihan sendiri atau dengan pasukan AS sejak menuduh Korea Utara menorpedo salah satu kapal perangnya, Cheonan, yang menyebabkan hilangnya 46 nyawa pada Maret 2010.

Korea Utara membantah tuduhan itu, namun kemudian menyerang satu pulau perbatasan pada November 2010, yang menewaskan empat warga Korea Selatan.

Ketegangan memuncak setelah peluncuran roket Korea Utara gagal pada April, yang dipandang oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai uji coba peluru kendali balistik.

Pyongyang juga mengancam serangan terhadap pemerintah dan media konservatif Korea Selatan karena dianggap menghina rezim tersebut.


Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar