BOGOR-(IDB) : Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) International Monitoring Team (IMT) yang akan berangkat dan bertugas ke daerah operasi di Filipina Selatan. Hal ini merupakan salah satu bukti komitmen TNI untuk selalu mendukung dan turut aktif pada kegiatan operasi perdamaian dunia.
"Sebelum diberangkatkan ke daerah penugasan, para prajurit ini diberi pembekalan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di daerah operasi, diantaranya materi umum yaitu Core Predeployment Training Materials (CPTM), ditambah beberapa materi teknis lain yang khusus dirancang guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas di daerah operasi," kata Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah yang dibacakan Wakil Komandan (Wadan) PMPP TNI Kolonel Pnb Anastasius Sumadi pada upacara pembukaan latihan penyiapan Satgas IMT di Auditorium PMPP TNI Sentul Bogor, Jumat (18/5).
Selain itu, kata Hambali, para prajurit juga harus terus-menerus belajar untuk mengenal dan memahami karakteristik masyarakat dan wilayah penugasan operasi serta dituntut memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konflik yang terjadi dan bagaimana menyikapinya.
Menurut dia, latihan yang diikuti oleh 20 orang peserta terdiri dari 10 orang perwira TNI dari tiga angkatan, tujuh orang dari Kementerian Luar Negeri dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara ini akan ditutup pada 30 Mei 2012.
Penugasan tersebut merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, dimana Pasal 20 Ayat 3 ditegaskan bahwa penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia dilakukan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia dan ketentuan hukum nasional. "Tugas tersebut sangat mulia dan terhormat serta membawa harum nama bangsa Indonesia di dunia internasional," ujar Hambali.
"Sebelum diberangkatkan ke daerah penugasan, para prajurit ini diberi pembekalan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di daerah operasi, diantaranya materi umum yaitu Core Predeployment Training Materials (CPTM), ditambah beberapa materi teknis lain yang khusus dirancang guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas di daerah operasi," kata Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah yang dibacakan Wakil Komandan (Wadan) PMPP TNI Kolonel Pnb Anastasius Sumadi pada upacara pembukaan latihan penyiapan Satgas IMT di Auditorium PMPP TNI Sentul Bogor, Jumat (18/5).
Selain itu, kata Hambali, para prajurit juga harus terus-menerus belajar untuk mengenal dan memahami karakteristik masyarakat dan wilayah penugasan operasi serta dituntut memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konflik yang terjadi dan bagaimana menyikapinya.
Menurut dia, latihan yang diikuti oleh 20 orang peserta terdiri dari 10 orang perwira TNI dari tiga angkatan, tujuh orang dari Kementerian Luar Negeri dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara ini akan ditutup pada 30 Mei 2012.
Penugasan tersebut merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
Tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, dimana Pasal 20 Ayat 3 ditegaskan bahwa penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia dilakukan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia dan ketentuan hukum nasional. "Tugas tersebut sangat mulia dan terhormat serta membawa harum nama bangsa Indonesia di dunia internasional," ujar Hambali.
Sumber : Jurnas
0 komentar:
Posting Komentar