KEPRI-(IDB) : Komando Distrik Militer 0317/Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, membekali kiat mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di perbatasan kepada para pemuda, tokoh masyarakat, dan mahasiswa setempat.
Pembekalan itu disejalankan dengan silaturrahmi antara TNI dengan berbagai komponen masyarakat Karimun di aula Hotel Marina Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Bertindak sebagai narasumber adalah Komandan Kodim 0317/Karimun Letkol (Inf) Edi Nurhabad. Acara itu diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, organisasi massa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuda.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, dan kesatuan sebagai modal dasar dalam menjaga keutuhan NKRI di beranda terdepan Indonesia. Selain itu, bertujuan untuk menjalin silaturrahmi yang erat antara TNI dengan masyarakat," kata Edi Nurhabad.
Edi Nurhabad mengatakan ada dua cara dalam mengawal keutuhan NKRI di perbatasan, pertama kekuatan militer untuk pertahanan dan keamanan dari upaya kekuatan asing merong-rong wilayah NKRI. Kedua, menumbuhkan rasa nasionalisme, cinta Tanah Air dan semangat bela negara di kalangan masyarakat.
"Untuk kekuatan militer, komando atas terus berupaya untuk menambah pasukan salah satunya pembentukan batalyon marinir. Semula, Menteri Pertahanan telah meninjau beberapa lokasi, termasuk di Karimun, namun lokasi yang disetujui adalah di Pulau Galang Batam," katanya.
Di Karimun, menurut dia, sudah ada satu kompi prajurit Batalyon 134/Tuah Sakti yang tidak tertutup kemungkinan akan ditambah satu kompi batalyon marinir jika pembangunan markas di Pulau Galang terealisasi.
"Sementara untuk penguatan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, kiatnya adalah dengan mengimplementasikan empat pilar yang diibaratkan seperti kaki meja yang satu sama lain saling berkaitan erat dalam menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Keempat pilar itu, jelas Dandim, pertama pilar NKRI sebagai konsep berdirinya sebuah bangsa yang besar. Kedua pilar Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga, Pancasila sebagai dasar negara, dan pilar keempat adalah UUD 1945.
"Empat pilar itu jika dilaksanakan secara murni dan konsekuen akan melahirkan kekuatan dahsyat, tidak hanya untuk menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan, tetapi juga menjadi benteng terhadap gempuran budaya asing mengingat Karimun yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," ucapnya.
Edison salah seorang peserta dari Forum Batak Kabupaten Karimun menyambut baik pembekalan yang dilaksanakan Kodim Karimun mengingat Karimun sebagai daerah perbatasan rentan terhadap berbagai ancaman dan tantangan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini, rasa nasionalisme masyarakat perbatasan harus ditanamkan sejak dini. Selain itu, penguatan personel TNI harus ditingkatkan untuk menjaga pulau-pulau terdepan," katanya.
Eri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun mengharapkan empat pilar berdirinya Indonesia terus ditanamkan kepada generasi melalui berbagai forum.
"Sudah seharusnya kegiatan seperti ini terus dilakukan agar nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda tetap terjaga," katanya.
Pembekalan itu disejalankan dengan silaturrahmi antara TNI dengan berbagai komponen masyarakat Karimun di aula Hotel Marina Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Bertindak sebagai narasumber adalah Komandan Kodim 0317/Karimun Letkol (Inf) Edi Nurhabad. Acara itu diikuti sejumlah organisasi kepemudaan, organisasi massa, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuda.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, dan kesatuan sebagai modal dasar dalam menjaga keutuhan NKRI di beranda terdepan Indonesia. Selain itu, bertujuan untuk menjalin silaturrahmi yang erat antara TNI dengan masyarakat," kata Edi Nurhabad.
Edi Nurhabad mengatakan ada dua cara dalam mengawal keutuhan NKRI di perbatasan, pertama kekuatan militer untuk pertahanan dan keamanan dari upaya kekuatan asing merong-rong wilayah NKRI. Kedua, menumbuhkan rasa nasionalisme, cinta Tanah Air dan semangat bela negara di kalangan masyarakat.
"Untuk kekuatan militer, komando atas terus berupaya untuk menambah pasukan salah satunya pembentukan batalyon marinir. Semula, Menteri Pertahanan telah meninjau beberapa lokasi, termasuk di Karimun, namun lokasi yang disetujui adalah di Pulau Galang Batam," katanya.
Di Karimun, menurut dia, sudah ada satu kompi prajurit Batalyon 134/Tuah Sakti yang tidak tertutup kemungkinan akan ditambah satu kompi batalyon marinir jika pembangunan markas di Pulau Galang terealisasi.
"Sementara untuk penguatan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, kiatnya adalah dengan mengimplementasikan empat pilar yang diibaratkan seperti kaki meja yang satu sama lain saling berkaitan erat dalam menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Keempat pilar itu, jelas Dandim, pertama pilar NKRI sebagai konsep berdirinya sebuah bangsa yang besar. Kedua pilar Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga, Pancasila sebagai dasar negara, dan pilar keempat adalah UUD 1945.
"Empat pilar itu jika dilaksanakan secara murni dan konsekuen akan melahirkan kekuatan dahsyat, tidak hanya untuk menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan, tetapi juga menjadi benteng terhadap gempuran budaya asing mengingat Karimun yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," ucapnya.
Edison salah seorang peserta dari Forum Batak Kabupaten Karimun menyambut baik pembekalan yang dilaksanakan Kodim Karimun mengingat Karimun sebagai daerah perbatasan rentan terhadap berbagai ancaman dan tantangan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini, rasa nasionalisme masyarakat perbatasan harus ditanamkan sejak dini. Selain itu, penguatan personel TNI harus ditingkatkan untuk menjaga pulau-pulau terdepan," katanya.
Eri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun mengharapkan empat pilar berdirinya Indonesia terus ditanamkan kepada generasi melalui berbagai forum.
"Sudah seharusnya kegiatan seperti ini terus dilakukan agar nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda tetap terjaga," katanya.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar