JAKARTA-(IDB) : Pada kunjungan ke Jerman Komisi I DPR mengunjungi pabrik pembuat Tank Leopard di Jerman. Sepertinya Komisi I DPR akan lebih setuju Tank Leopard dibeli dari Jerman dibanding dari Belanda.
"Saat di sana kami meminta untuk menambah unit yang akan diberikan. Kalau dengan dana sekarang kan dapat 44 tank. Kalau yang dari Belanda kan dapat lebih banyak, sedang kita usahakan," kata Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2012).
Saat kunjungan itu, Komisi I DPR berkunjung ke pabrik pembuat Tank Leopard di Jerman. Mereka juga bertanya kelaikan tank tersebut jika digunakan di Indonesia.
"Menurut mereka sesuai. Malaysia juga pakai, alam mereka kan nggak beda jauh dengan kita," paparnya.
Saat ini, Hayono menjelaskan, Indonesia sedang menimang-nimang untuk membeli Tank Leopard untuk menambah alutsistanya. Dua negara produsen yang dipertimbangkan adalah Belanda dan Jerman. Dengan harga yang sama, Belanda bisa memberikan jumlah Tank Leopard yang lebih banyak dibanding Jerman.
"Saat di sana kami meminta untuk menambah unit yang akan diberikan. Kalau dengan dana sekarang kan dapat 44 tank. Kalau yang dari Belanda kan dapat lebih banyak, sedang kita usahakan," kata Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2012).
Saat kunjungan itu, Komisi I DPR berkunjung ke pabrik pembuat Tank Leopard di Jerman. Mereka juga bertanya kelaikan tank tersebut jika digunakan di Indonesia.
"Menurut mereka sesuai. Malaysia juga pakai, alam mereka kan nggak beda jauh dengan kita," paparnya.
Saat ini, Hayono menjelaskan, Indonesia sedang menimang-nimang untuk membeli Tank Leopard untuk menambah alutsistanya. Dua negara produsen yang dipertimbangkan adalah Belanda dan Jerman. Dengan harga yang sama, Belanda bisa memberikan jumlah Tank Leopard yang lebih banyak dibanding Jerman.
Belanda Krisis Politik, Leopard Diupayakan dari Jerman
Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman mengatakan, secara pribadi menginginkan tank dapat dipasok dari Belanda. Sayangnya Belanda tengah mengalami krisis politik dan pemerintahannya dibubarkan.
"Karena anggaran yang ada sekarang ini kalau di Jerman hanya dapat 44 Leopard. Padahal di Belanda dengan anggaran yang sama dapat 80 hingga 100 tank merek yang sama," kata Hayono saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senin (7/5), memaparkan hasil kunjungan Tim Komisi I ke Jerman 22-25 April 2012.
Tapi, karena di Belanda tengah terjadi krisis politik dan pemerintahnya bubar, kata Hayono, kemungkinan Leopard akan dibeli dari Jerman.
Namun setelah mengunjungi pabrik Leopard Krauss Maffei Wegmann GmbH and Co.KG di Munich, menurut Hayono, pabrikan tetap keukeuh dengan harga yang sama seperti semula.
"Jelas pabrikan tidak mau. Mereka mau cari untung. Karena itu harus dicari cara lain dengan dana hibah dari Jerman," kata Hayono yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
"Saya katakan tolong (Kementerian Perekonomian Jerman) dipelajari dalam semangat kunjungan Angela Merkel ke Indonesia. Tolong diupayakan," kata Hayono.
"Karena anggaran yang ada sekarang ini kalau di Jerman hanya dapat 44 Leopard. Padahal di Belanda dengan anggaran yang sama dapat 80 hingga 100 tank merek yang sama," kata Hayono saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senin (7/5), memaparkan hasil kunjungan Tim Komisi I ke Jerman 22-25 April 2012.
Tapi, karena di Belanda tengah terjadi krisis politik dan pemerintahnya bubar, kata Hayono, kemungkinan Leopard akan dibeli dari Jerman.
Namun setelah mengunjungi pabrik Leopard Krauss Maffei Wegmann GmbH and Co.KG di Munich, menurut Hayono, pabrikan tetap keukeuh dengan harga yang sama seperti semula.
"Jelas pabrikan tidak mau. Mereka mau cari untung. Karena itu harus dicari cara lain dengan dana hibah dari Jerman," kata Hayono yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
"Saya katakan tolong (Kementerian Perekonomian Jerman) dipelajari dalam semangat kunjungan Angela Merkel ke Indonesia. Tolong diupayakan," kata Hayono.
Sumber : Detik
0 komentar:
Posting Komentar