Sabtu, Februari 25, 2012
0
BOGOR-(IDB) : Satu di antara tiga skuadron udara operasional pesawat sayap putar milik TNI-AU (kini ada Skuadron Udara 45 VVIP) berulang tahun ke-50 atau ulang tahun emas. Skuadron Udara 6 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Atang Sendjaya, Bogor, telah melakukan banyak kiprah demi Indonesia.

Mulai dari operasi militer perang hingga operasi militer selain perang (other than war operation). Siapa yang tidak merasakan manfaat helikopter dalam penanggulangan bencana tsunami Aceh pada 2003-2004? Atau pengamatan dan pengiriman personel dan peralatan dalam mengatasi konflik bersenjata di Tanah Air?

Penerbang dan awak pendukung skuadron udara ini juga banyak mengisi Skuadron Udara VVIP 17 (saat itu) atau Skuadron Udara VVIP 45. Tugas pokok mereka adalah menjadi turangga udara bagi keperluan Kepala Negara atau Wakil Presiden.

Walau juga ada barisan catatan warga-warga skuadron udara itu yang gugur dalam tugas atau karena sebab lain terkait penugasan. Untuk mengenang kejayaan dan pengorbanan itu semua maka juga diresmikan Heritage Room dalam rangkaian acara peringatan ulang tahun emas itu.

Upacara ulang tahun emas Skuadron Udara 6 dilaksanakan secara sederhana dipimpin Komandan Pangkalan Udara Atang Senjaya, Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso, di Bogor, Jumat.

"50 tahun merupakan tonggak bagi kemajuan Skuadron Udara 6 menjadi lebih baik dihadapkan pada tantangan tugas yang makin beragam dan kompleks," katanya. 24 Februari 1952 adalah hari jadi resmi skuadron udara itu. Masa-masa itu, Indonesia dalam pergolakan di dalam negeri sementara kekuatan asing juga mengincar republik muda bernama Indonesia.

Dia secara khusus meminta agar para awak skuadron yang berinti kekuatan helikopter NAS-332 Super Puma buatan Aerospatiale, Perancis, yang kemudian dilebur menjadi konsorsium Eurocopter, itu terus meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas pokoknya.

Sementara itu, Komandan Skuadron Udara 6, Letnan Kolonel Penerbang Hendro Arief, mengatakan, tingkat kesiapan skuadron udara yang dipimpin dia mencapai 80 persen.

"Dengan tingkat kesiapan yang ada tersebut, maka Skuadron Udara 6 siap untuk melaksanakan tugas pokoknya baik dalam operasi militer maupun operasi militer selain perang," katanya.

"Armada kami terdapat di beberapa titik, selain di home base di sini, juga di Jayapura dan Pontianak masing-masing satu unit," katanya.

Sejak awal berdiri hingga kini beragam jenis helikopter pernah bergabung di dalam skuadron udara itu, baik buatan blok Timur ataupun Barat secara terpisah ataupun pada rentang waktu bersamaan. Mereka adalah Mi-4 Hound, S-58T Twin Pack, UH-34D, dan yang terbaru adalah NAS-332 Super Puma.

Akan tetapi, pengadaan terakhir pesawat-pesawat terbangnya itu terjadi pada dasawarsa '80-an, disusul pada awal 2001. Alasan keuangan negara jadi hal yang selalu dimajukan saban wacana pengadaan dan peremajaan pesawat terbang dikemukakan.

Bukan cuma acara berlatar militer dilakukan, juga acara bertajuk Go Green in the Golden Moment, yaitu atraksi kesenian barongsai, pameran statik helikopter S-58T Twin Pack, Bolkow Blohm BO-105, dan NAS-332 Super Puma.

Juga sunbangan Batalion 461 Pasukan Khas TNI-AU bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma. Pasukan ini memiliki "pertalian erat" dengan helikopter TNI-AU karena berbagai operasi mereka sangat bersandar pada kesiapan operasional helikopter.

Masyarakat juga bergembira, dan mereka menyumbangkan atraksi menerbangkan beberapa pesawat swayasa. 

Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar