SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 15 orang siswa Pendidikan Calon Awak Kapal Selam TNI AL Angkatan ke-46 wajib mengikuti kegiatan lari beban menempuh jarak berkilo-kilometer setiap dua pekan sekali.
Lari dengan menggunakan pakaian dinas lapangan, helm baja, sepatu boot, senjata jenis SS-1, dan ransel dengan beban 15 Kg, dilepas Komadan Sekolah Kapal Selam (Dansekasel) Mayor Laut (P) Haryanto dari Lapangan Wiratno, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Surabaya, Jumat.
Menurut Haryanto, latihan lari dengan beban mengelilingi areal Kobangdikal Bumimoro dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan setiap siswa diukur capaian catatan waktunya, sehingga bisa diketahui perkembangannya.
"Pencatatan waktu tersebut sangat diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan siswa pada latihan berikutnya," katanya.
"Dari latihan ke latihan yang telah dilakukan, mereka menunjukan tren positif. Memang dari awal latihan mereka tidak langsung menempuh jarak 10 km, tetapi bertahap," tambahnya.
Ia mengatakan, kegiatan lari beban ini merupakan salah satu cara untuk menguji, sekaligus meningkatkan stamina dari calon awak kapal selam yang menjalani pendidikan selama 11 bulan.
"Kondisi kapal selam yang begitu sempit dan terbatas, akan menjadi hambatan besar bagi awaknya bila tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang prima," katanya.
Lari dengan menggunakan pakaian dinas lapangan, helm baja, sepatu boot, senjata jenis SS-1, dan ransel dengan beban 15 Kg, dilepas Komadan Sekolah Kapal Selam (Dansekasel) Mayor Laut (P) Haryanto dari Lapangan Wiratno, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Surabaya, Jumat.
Menurut Haryanto, latihan lari dengan beban mengelilingi areal Kobangdikal Bumimoro dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan setiap siswa diukur capaian catatan waktunya, sehingga bisa diketahui perkembangannya.
"Pencatatan waktu tersebut sangat diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan siswa pada latihan berikutnya," katanya.
"Dari latihan ke latihan yang telah dilakukan, mereka menunjukan tren positif. Memang dari awal latihan mereka tidak langsung menempuh jarak 10 km, tetapi bertahap," tambahnya.
Ia mengatakan, kegiatan lari beban ini merupakan salah satu cara untuk menguji, sekaligus meningkatkan stamina dari calon awak kapal selam yang menjalani pendidikan selama 11 bulan.
"Kondisi kapal selam yang begitu sempit dan terbatas, akan menjadi hambatan besar bagi awaknya bila tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang prima," katanya.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar