Minggu, Desember 25, 2011
0
TEHRAN-(IDB) : Iran memulai latihan perang di kawasan Selat Hormuz, Sabtu (24/12/2011). Latihan perang ini dilakukan di tengah ketegangan antara Iran dengan pihak Barat seputar program nuklir negara itu.

Latihan perang yang diberi nama Velayat-90 ini diumumkan Kamis (22/12/2011) lalu oleh Kepala Staf AL Iran, Laksamana Muda Habibollah Sayyari, dan berjalan sesuai rencana, seperti dikabarkan televisi Al-Alam.

Menurut Sayyari, latihan kali ini berbeda dibanding latihan-latihan sebelumnya dalam hal skala, luas wilayah tempat latihan, dan peralatan perang yang digunakan. Latihan akan dilakukan di kawasan perairan internasional, mulai dari bagian timur Selat Hormuz di Teluk Oman hingga bagian utara Samudera Hindia dekat Oman, Yaman, Somalia utara, bahkan sampai di dekat wilayah Pakistan dan India.
Kantor berita Mehrnews menambahkan, berbagai peralatan tempur terbaru yang ada di AL Iran akan dijajal dalam latihan ini, termasuk kapal-kapal selam kelas Ghadir dan kelas-kelas lain, kapal perusak peluncur rudal, sistem rudal pantai-ke-laut, kapal-kapal perang, pesawat tak berawak, dan torpedo.

Salah satu skenario yang dijalankan dalam latihan ini adalah menghadapi serangan pasukan musuh. Menurut Sayyari, latihan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan "perdamaian dan persahabatan" kepada negara-negara di kawasan sekitar Iran.

Latihan militer besar-besaran ini digelar di saat negara-negara Barat, yang disponsori AS dan Inggris, menerapkan sanksi ekonomi lebih berat kepada Iran terkait laporan terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mengindikasikan Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Israel bahkan terang-terangan menyatakan tak akan meninggalkan opsi serangan militer, terhadap instalasi-instalasi nuklir Iran.

Latihan ini seolah menegaskan kembali kemampuan Iran menutup Selat Hormuz, jalur yang dilewati 30 persen pasokan minyak dunia.

Sayyari menegaskan, pihak AL Iran dan Korps Garda Revolusi Iran memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan untuk menjalankan hal itu.

Pekan lalu beredar rumor bahwa Iran akan menutup Selat Hormuz selama menjalankan latihan Velayat-90 ini, yang langsung memicu kenaikan harga minyak dunia dan turunnya nilai tukar mata uang riyal Iran.

Rumor itu langsung dibantah Kementerian Luar Negeri Iran, yang mengatakan penutupan Selat Hormuz "tidak ada dalam agenda" Iran. Meski demikian, Kemenlu Iran menegaskan bahwa Iran akan memberi "reaksi" apabila ketegangan dengan Barat akhir-akhir ini pecah menjadi konflik terbuka.

AS dikabarkan memantau terus progres latihan ini. Armada Kelima AL AS berpangkalan di Bahrain, negara pulau di Teluk Persia, tak jauh dari Selat Hormuz.

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar