Sabtu, November 26, 2011
0
JAKARTA-(IDB) : Kehadiran pasukan Marinir AS terkait penempatannya di Darwin Australia tidak akan mengurangi kewaspadaan Indonesia. Meskipun pihak Amerika menyatakan pasukan tersebut dalam rangka membantu penanggulangan bencana, Indonesia tetap akan memperketat pengamanannya.

“Kami akan meningkatkan infrastruktur pertahanan di sana, baik di darat, laut, dan udara,”kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan Jakarta, Jumat (25/11).

Menurutnya, penguatan itu akan difokuskan di Indonesia bagian Timur yang saat ini pengamanannya masih kurang. Dia mencontohkan, di kawasan tersebut akan dilakukan pemasangan radar di objek-objek vital strategis seperti di Blok Masela. Morotai yang memiliki tujuh landasan udara peninggalan Perang Dunia II, serta Saumlaki. Selain radar, peningkatan pengamanan juga dilakukan dengan meningkatkan pos pengamanan laut menjadi Pangkalan TNI AL (Lanal) dan pembangunan dermaga. Pemerintah juga akan menggelar pasukan darat yang lebih besar.

"Yang jelas kami akan menerapkan sistem pertahanan yang dinamis, agar kita selalu waspada dan tak menaruh curiga," katanya.

Sjafrie menambahkan, gelar pasukan AS di Darwin bukan merupakan gelar pangkalan baru. "Gelar pasukan itu sudah ada jauh sebelum isu ini mencuat. Adapun yang baru adalah rotasi pasukannya," jelas dia.

Dia menegaskan, keberadaan pasukan tersebut sama sekali tak mempengaruhi kebijakan pertahanan Indonesia. “Pemerintah Indonesia akan selalu waspada dengan keberadaan pasukan itu,”imbuhnya.

Sumber : Jurnas

0 komentar:

Posting Komentar