Minggu, September 11, 2011
0
SELAT MALAKA-(IDB) : Pasukan khusus militer Indonesia dan Australia menggelar latihan bersama selama dua pekan di perairan sebelah utara Jakarta.
 
Letak geografi Indonesia dengan negara tetangganya, Australia menjadi faktor erat hubungan kedua negara di bidang ekonomi dan militer. Walaupun hubungan erat tersebut pernah terganggu karena intervensi Australia terhadap masalah dalam negeri Indonesia, khususnya masalah terpisahnya Timor-timur dari wilayah NKRI. 

Namun Canberra dan Jakarta merasa saling membutuhkan, sehingga keduanya membangun kembali hubungan kerjasama yang lebih luas. Hubungan maju kedua negara tersebut dapat terlihat dengan meningkatnya 14 persen kerjasama ekonomi dan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan militer antarkedua negara.

Para pengamat politik menilai, pengadaan latihan militer bersama akan menjadi momen meningkatnya kerjasama antara pemerintah Canberra dan Jakarta. Walaupun sebenarnya, Indonesia sejak tahun 2002 berusaha membangun kerjasama luas dengan Canberra untuk memerangi terorisme. Hal tu dilakukan Jakarta pasca kejadian teror di Bali yang menewaskan lebih 200 orang. Kebanyakan korban dalam peristiwa tersebut adalah para wisatawan Australia.

Menurut laporan Antara, sebagian tujuan latihan militer bersama antara Canberra dan Jakarta adalah untuk saling tukar kemampuan dan pengalaman guna memerangi terorisme.
Posisi khusus Indonesia sebagai penghubung samudera Hindia dengan samudera Pasifik melalui selat Malaka selalu menimbulkan keraguan bagi kekuatan-kekuatan trans-regional untuk datang ke wilyah itu dan menjalin kerjasama militer dengan Indonesia. Sebagai contoh, berulang kali Washington meminta Jakarta untuk mengirim pasukan ke selat Malaka dengan dalih menjaga keamanan jalur internasional di perairan tersebut. Namun Jakarta dengan tegas menolak permintaan itu.

Atas dasar itu, pemerintah Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanan pasukan maritimnya dengan menggelar latihan bersama dengan pasukan Australia. Hal tersebut dilakukan pemerintah Jakarta supaya dapat meningkatkan kemampuan pasukan maritimnya guna menciptakan keamanan selat Malaka dan mencegah aksi terorisme di perairan tersebut.

Beberapa langkah dan kebijakan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan zona perairan selat Malaka adalah memanfaatkan pengalaman Australia dalam menciptakan keamanan laut dan meningkatkan kemampuan persenjataan militer Indonesia. Sikap itu amat penting bagi indonesia, mengingat Indonesia sebagai ketua bergilir persatuan ekonomi ASEAN. Walaupun ada kekhawatiran bagi rakyat Indonesia terhadap kerjasama militer Jakarta dengan Canberra, karena Autralia adalah sekutu dekat Amerika. 

Namun yang terpenting dari itu adalah pemerintah Jakarta berusaha mencegah intervensi Amerika di tenggara Asia. Usaha itu dilakukan dengan cara me-link Australia dan memperluas kerjasama dengan negara-negara di kawasan tersebut. 

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar