Selasa, Agustus 23, 2011
0
SURABAYA-(IDB) : Kepolisian Daerah (Polda) Jatim menyiapkan 60 sniper atau penembak jitu untuk pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2011.Bahkan, untuk mendukung keseriusan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko melarang anak buahnya untuk libur selama 16 hari masa Operasi Ketupat Semeru 2011, yang digelar khusus terkait Lebaran.

“Kami siapkan 60 sniper, yaitu 20 sniper di jalur pantura (pantai utara), 20 sniper di jalur selatan, serta 20 sniper di jalur tengah,” kata Kapolda, Senin (22/8), setelah memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2011 yang diikuti sekitar seribu personel dari Polda Jatim, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PMK, dan sejumlah unit di Polda Jatim seperti helikopter dan K-9.

Menurut Kapolda Jatim, tim sniper akan ditempatkan pada sejumlah titik rawan kriminalitas dengan aksi tembak tetap mengacu pada prosedur.

“Operasi Ketupat Semeru akan melibatkan 15.772 polisi se-Jatim selama 16 hari mulai tanggal 23 Agustus (H-7) hingga 7 September (H+8),” katanya.

Belasan ribu polisi itu akan disebar pada 245 pos pengamanan, 25 titik kemacetan, 30 titik rawan kecelakaan, dan puluhan titik rawan kriminalitas.

“Yang jelas, polisi tidak boleh meninggalkan pos dan tempat tugas. Kalau bolos akan diberi sanksi. Polisi tidak boleh libur saat operasi, karena nanti akan saya berikan libur secara bergilir pasca-Lebaran. Ini perintah,” ujarnya, menegaskan.

Hadiatmoko beralasan, untuk memenuhi kebutuhan pengamanan wilayah-wilayah di Jatim selama masa Lebaran, praktis semua personel kepolisian terpakai tenaganya. Tanggung jawab mereka juga sudah dibagi sedemikian rupa sehingga jika ada polisi yang libur atau membolos, maka Operasi Ketupat bisa terancam gagal.

Data di Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim mencatat, pemudik Lebaran 2011 di Jatim akan mencapai 15,5 juta. Sedangkan kendaraan bermotor yang akan melintas di jalanan di provinsi ini selama masa Lebaran sekitar 5 juta unit, atau mengalami kenaikan 12 persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.

Menurut Kapolda, jumlah kendaraan di jalanan tersebut akan melebihi kapasitas jalan yang ada. Karena itu, Kapolda juga memberi perhatian khusus untuk urusan lalu lintas dengan mempersiapkan jalur-jalur alternatif, merekayasa arus lalu-lintas dan memantau 25 titik rawan macet yang tersebar di Jatim.

“Di tiap titik rawan macet, kami siapkan pos polisi. Personel di sana akan kami bebani tugas untuk mengatur arus nantinya,” tutur Hadiatmoko.

Menurut Hadiatmoko, Polda Jatim masuk 10 Polda Prioritas Pertama dalam Operasi Ketupat bersama sejumlah Polda di Jawa, Bali, dan Sumatera.

“Karena itu, kita harus memprioritaskan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mudik, kelancaran di jalan, keamanan rumah yang ditinggalkan pemudik, dan antisipasi jaringan teroris yang belum tertangkap,” paparnya.

Sementara itu, potensi gangguan keamanan di Bandara International Juanda selama masa Lebaran mendapat perhatian khusus pihak Pengamanan (PAM) bandara, yang berada di bawah kendali TNI Angkatan Laut (AL).

Kemarin, dilakukan apel kesiapan pengamanan yang diikuti sekitar 300 personel gabungan, yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan petugas sekuriti bandara.

“Pasukan ini akan kami siagakan di sekitar bandara dan selebihnya on call (siap sedia saat diperintah),” terang Komandan Lanudal (Pangkalan Udara Angkatan Laut) Juanda, Kolonel Laut (P) Supranyoto.

Selain menempatkan petugas pada titik titik yang sudah ditentukan, Lanudal juga menerjunkan tim antiteror dan sniper. Pengamanan bandara bertambah kuat dengan dilibatkannya personel dari Kopaska (Komando Pasukan Katak) Koarmatim selama masa Lebaran ini.

Sumber: Surya

0 komentar:

Posting Komentar