Rabu, Juni 22, 2011
0
LEBANON-(IDB) : Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) menyiagakan penuh pasukannya, menyusul dimulainya manuver perang militer Rezim Zionis Israel di sepanjang garis perbatasan utara Palestina pendudukan yang berdekatan dengan Lebanon selatan.
 
Pasukan Hizbullah dilaporkan tengah disiagakan menyusul manuver perang militer Israel yang berlangsung selama lima hari di perbatasan Palestina pendudukan dengan Lebanon selatan. Demikian dilaporkan IRNA dari Lebanon selatan.

Pasukan Hizbullah disiagakan untuk menghadapi agresi serdadu Israel di sepanjang perbatasan. Tindakan Hizbullah ini tidak melanggar ketentuan internasional dan pasukannya hanya disiagakan tanpa melakukan gerakan apapun.

Manuver perang Israel yang digelar di empat wilayah untuk pertama kalinya menjadikan gedung parlemen sebagai target musuh.

Mahmoud Qamati, anggota Biro Politik Hizbullah kepada IRNA memberikan jaminan kepada warga Lebanon bahwa tidak akan terjadi perang. "Di saat tidak akan terjadi perang dengan Israel di Lebanon, hal ini berarti kita secara militer lebih unggul dari musuh," ungkap Qamati.

Ditambahkannya, muqawama saat ini berada dalam kondisi prima dan memiliki kesiapan penuh sehingga Israel ketakutan. Dijelaskannya, untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel ketakutan menghadapi muqawama, oleh karena itu rezim ilegal ini mulai melancarkan ancaman dan propaganda.

"Ketika muqawama berani mengklaim mampu melancarkan serangan ke seluruh wilayah Palestina dan armada laut Israel maka opsi serangan ke Lebanon semakin lemah, karena Israel memahami bahwa Hizbullah bukan sekedar menggertak dan kata-katanya pasti dilaksanakan," tandas Qamati.

Perang 33 hari di Lebanon adalah bukti nyata dari setiap pengakuan Hizbullah. "Saat ini tidak akan terjadi perang di Lebanon namun hal ini bukan berarti muqawama sudah saatnya beristirahat dan santai. Malah sebaliknya muqawama kini berada dalam puncaknya," tegas Qamati.

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar