Minggu, Juni 05, 2011
0
LIBYA-(IDB) : Helikopter tempur pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah melakukan serangan pertama ke Libya dalam rangka meningkatkan serangan terhadap diktator Muammar Gaddafi.
 
AFP melaporkan, NATO dalam statemennya hari ini (Sabtu, 4/6) menyebutkan, "Serangan helikopter di bawah komando NATO dilancarkan untuk pertama kalinya pada tanggal 4 Juni 2011 dalam operasi militer atas Libya yang merupakan bagian dari Operasi Pelindung Terpadu."

Kapten HMS Ocean, sebuah kapal tempur Inggris yang menjadi pangkalan serangan tersebut, mengatakan, "Dua helikopter Apache menghancurkan dua instalasi militer, sebuah situs radar dan sebuah kendaraan lapis baja dekat sebuah pos pemeriksaan dekat kota Brega, Libya."

Pejabat militer Perancis juga mengatakan, helikopter tempur Gazelle dan Tiger  juga ikut ambil bagian dalam operasi tersebut. 

Seorang juru bicara militer Perancis, Thierry Brukhard, mengatakan serangan helikopter tersebut menghancurkan sekitar 20 target.

Empat Apache Inggris dan 12 helikopter Tiger dan Gazelle milik Perancis dikirim ke Libya di bawah komando NATO.

Panglima NATO untuk misi Libya Letnan Jenderal Charles Bouchard mengatakan helikopter tersebut akan digunakan "kapanpun dan dimanapun diperlukan."

NATO menekankan bahwa presisi serangan helikopter tersebut lebih tinggi dibanding jet tempur dalam menyerang sasaran kecil dan menarget loyalis Gaddafi yang berusaha bersembunyi di kawasan padat penduduk.

Namun, helikopter itu beroperasi pada ketinggian rendah dan beresiko menjadi sasaran serangan pasukan Gaddafi. Apalagi berbagai laporan menyebutkan bahwa militer Gaddafi masih memiliki persediaan ribuan rudal tipe darat ke udara.

Sebelumnya, pesawat tempur NATO. Melancarkan berbagai serangan terhadap struktur komando dan kontrol di ibukota Libya, Tripoli.

NATO juga telah memperpanjang misinya di Libya hingga akhir September.

Resolusi PBB nomor 1973 bulan Maret lalu, memberikan mandat kepada NATO sampai akhir Juni untuk memberlakukan zona larangan terbang di Libya guna melindungi warga sipil dari serangan udara militer pro- Gaddafi.

Menurut Jubir Pemerintah Libya Mussa Ibrahim, lebih dari 700 warga sipil tewas dalam serangan udara NATO.

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar